AbstractThis study analyzes the effectiveness of developing madrasah principals’ leadership based on local assets and Islamic management values through the Asset-Based Community Development (ABCD) approach in Bandung, Indonesia. A qualitative applied method was employed using the five-phase ABCD framework like Discovery, Dream, Design, Define, and Destiny. Participants included the Head of Madrasah Affairs at the Bandung Ministry of Religious Affairs, four supervisors, and ten principals representing RA, MI, MTs, and MA levels. Data were collected through interviews, focus group discussions (FGDs), structured observations, and document analysis, and validated using triangulation of sources and techniques. The results show that the ABCD approach effectively strengthened principals’ leadership capacities by systematically leveraging human, social, natural, infrastructural, and financial assets. All madrasahs produced validated asset maps; nine action plans achieved feasibility scores ≥70, and seven madrasahs implemented over 70% of their priority actions. The values of amanah (trust), adl (justice), shura (consultation), itqan (excellence), and ihsan (benevolence) served as ethical foundations guiding consistent and collaborative leadership. This study concludes that asset-based and value-driven leadership through small, high-impact actions enhances managerial effectiveness and can be replicated in other urban madrasahs.AbstrakPenelitian ini menganalisis efektivitas pengembangan kepemimpinan kepala madrasah berbasis aset lokal dan nilai-nilai manajemen Islam melalui pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah kualitatif terapan dengan tahapan Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny. Partisipan meliputi Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bandung, empat pengawas, dan sepuluh kepala madrasah pada jenjang RA, MI, MTs, dan MA. Data dikumpulkan melalui wawancara, FGD, observasi, dan analisis dokumen, serta divalidasi melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ABCD efektif memperkuat kapasitas kepemimpinan kepala madrasah dengan memanfaatkan aset manusia, sosial, alam, infrastruktur, dan finansial secara terarah. Seluruh madrasah menghasilkan peta aset tervalidasi; sembilan rencana aksi mencapai skor kelayakan ≥70, dan tujuh madrasah merealisasikan lebih dari 70% aksi prioritas. Nilai-nilai amanah, adil, musyawarah, itqan, dan ihsan berfungsi sebagai landasan etis yang menuntun konsistensi dan kolaborasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan berbasis aset dan nilai Islam melalui langkah-langkah kecil bernilai tinggi mampu meningkatkan efektivitas manajerial kepala madrasah serta layak direplikasi dalam jejaring madrasah urban