Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memberikan solusi terhadap keterbatasan akses ekonomi dan keterampilan pengungsi Rohingya di Kota Lhokseumawe. Kegiatan dilaksanakan melalui Vocational Life Skill Training (VLST) berupa pelatihan pengolahan detergen cair yang mudah diproduksi, bernilai ekonomis, dan memiliki prospek pasar. Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat terdiri dari beberapa langkah yang meliputi (1) Survey, sosialisasi dan tahap persiapan; (2) Tahap pelaksanaan dan pelatihan pembuatan deterjen cair; (3) Monitoring dan Evaluasi. Pada tahap pelaksanaan dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal, penyampaian materi teori, praktik langsung pembuatan detergen cair, dan post-test untuk menilai peningkatan keterampilan, serta uji pasar untuk mengukur respon konsumen. Hasil menunjukkan tingkat kehadiran mencapai 100% dari 70 peserta terdaftar. Rata-rata nilai pre-test sebesar 56,4 meningkat signifikan menjadi 90,2 pada post-test (+33,8 poin). Produk detergen cair yang dihasilkan sebanyak 50 liter dikemas dalam 100 botol berukuran 500 mL, kemudian diuji coba di pasar lokal. Respon konsumen menunjukkan kepuasan rata-rata 85%, dengan aspek daya bersih memperoleh nilai tertinggi (90%). Program ini berdampak pada peningkatan keterampilan vokasional, peluang usaha, serta kemandirian ekonomi pengungsi. Dengan demikian, pelatihan berbasis life skill terbukti efektif dan dapat direkomendasikan sebagai model pemberdayaan berkelanjutan bagi kelompok marginal dan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi pengungsi serta berpotensi untuk direplikasi ke lokasi pengungsian lain. Kata kunci: pengabdian masyarakat, pelatihan keterampilan teknis, detergen cair, pengungsi rohingya