Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat Kabupaten Konawe Utara terhadap keberadaan tambang ditinjau dari aspek sosial ekonomi. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode campuran (mixed methods), menggabungkan teknik kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 30 responden, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan analisis deskriptif statistik, analisis tematik kualitatif, Partial Least Square (PLS), dan uji ANOVA dengan uji t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terbagi menjadi tiga kategori: positif (46,7%), negatif (33,3%), dan netral (20,0%). Aktivitas pertambangan menimbulkan dampak sosial kompleks meliputi perubahan struktur sosial, konflik horizontal dan vertikal, serta pergeseran nilai budaya lokal. Secara ekonomi, tambang memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat dengan nilai koefisien ? = 0.80 dan R² = 0.64. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antar kelompok masyarakat berdasarkan pekerjaan, tingkat pendidikan, dan jarak tempat tinggal dari lokasi tambang. Penelitian ini merekomendasikan perlunya kebijakan partisipatif, penguatan regulasi perlindungan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat non-tambang untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.