p-Index From 2020 - 2025
24.051
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Disease Prevention and Public Health Journal Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Prosiding Seminar Biologi Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Manuju : Malahayati Nursing Journal Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jurnal Ners Jurnal Medika Hutama Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) Journal of Holistic and Traditional Medicine (JHTM) MAHESA : Malahayati Health Student Journal Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin Jurnal Mata Optik Archives of The Medicine and Case Reports Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Community Medicine and Education Journal Interdisciplinary Social Studies Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA) East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR) Jurnal Suara Pengabdian 45 KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Tarumanagara Medical Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Sewagati: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Literacy : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES) Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Jurnal Manajemen dan Bisnis Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Jurnal Indonesia Sosial Sains Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran Prominentia Medical Journal Jurnal Kabar Masyarakat Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora (JURRISH) Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Journal of Educational Innovation and Public Health Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Jurnal Abdimas Indonesia Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Compromise Journal : Community Proffesional Jurnal Kedokteran Meditek Medicor : Journal of Health Informatics and Health Policy Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran
Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM SKORING UNTUK MEMPREDIKSI KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF DI KOTA MEDAN (PRELIMINARY STUDY) Firmansyah, Yohanes; Ernawati, Ernawati; Prawiro, Evy Luciana
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i1.6013

Abstract

Hypertension is a chronic disease that attacks all ages, with  multifactorial cause especially lifestyle. The purpose of this study was to determine risk factors for productive age to predict the likelihood of developing hypertension in the future. Methods used Cross-sectional method was applied to the respondents in several factories and offices in Medan in August 2014, and the independent variables were tested using the chi-square test and then conducted a multivariate follow-up test. As Results, 352 respondents who met the inclusion criteria. there are 118 suffering from hypertension. Multivariate analysis was carried out on gender, nutritional status, salt consumption, fast food consumption, exercise, smoking, alcohol, income, amount of  children, lack of sleep, psychological conditions, consumption of fatty foods, consumption of  foods high in vegetables and fruits, consumption of coffee- soda-tea, chronic disease, routine drug consumption, and contraception pills. The risk factors that can be estimated as predictors of hypertension in the productive age group (backward LR analysis, p-value <0.001 , i.e. salt consumption (p-value <0.001), junk food consumption (p-value 0.001), sleep less than 6 hours (p-value 0.008), vegetable consumption (p-value 0.039), and chronic diseases (p-value 0.006). Conclusion of the study are Five independent variables, salt consumption,  fast food,  vegetables, lack of sleep and chronic diseases that play role independently of hypertension. We recommend that prognostic scoring for hypertension at productive age be used after further testing in the form of validity and reliability.ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit kronis yang menyerang semua usia dengan penyebab  multifaktor, terutama gaya hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko pada usia produktif untuk memprediksi kemungkinan terkena hipertensi dikemudian hari. Metode yang digunakan adalah Potong lintang pada responden di beberapa pabrik dan kantor di Kota Medan periode Agustus 2014, serta variabel bebas diuji dengan uji chi-square lalu dilakukan uji lanjutan multivariat. Hasil Penelitian yaitu 352 responden yang memenuhi kriteria inklusi. terdapat 118 menderita hipertensi. Analisa multivariat dilakukan pada variabel jenis kelamin, status gizi, konsumsi garam, konsumsi makanan cepat saji, olahraga, merokok, alkohol, penghasilan, banyak anak, kurang tidur, kondisi psikologi, konsumsi makanan berlemak, konsumsi makanan tinggi sayur dan buah, konsumsi kopi-teh-soda, penyakit kronis, konsumsi obat rutin, dan pil KB. Faktor risiko yang dapat diperkirakan sebagai alat prediksi kejadian hipertensi pada kelompok usia produktif (analisis secara “Backward LR, p-value < 0.001), yaitu konsumsi garam (p-value <0,001), konsumsi junkfood (p-value 0,001), lama tidur kurang dari 6 jam (p-value 0,008), konsumsi sayur (p-value 0,039), dan penyakit kronis (p-value 0,006). Kesimpulan yang didapatkan yaitu bahwa Lima variabel bebas yaitu konsumsi garam, makanan cepat saji, sayuran, lama tidur kurang dan penyakit kronis berperan secara mandiri terhadap hipertensi.  Kami merekomendasikan skoring prognostik untuk hipertensi pada usia produktif ini digunakan setelah dilakukan uji lanjutan berupa uji kesahihan dan kehandalan.
PERBAIKAN KADAR HIDRASI KULIT DENGAN INTERVENSI MINYAK KLENTIQ PADA LANSIA STW CIBUBUR PERIODE SEPTEMBER 2019 Tan, Sukmawati Tansil; Firmansyah, Yohanes; Sylvana, Yana; Tadjudin, Noer Saelan
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i1.6042

Abstract

The Population Reference Bureau (PRB) estimates that Indonesia will experience a population surge to 365.3 million by 2030, which will further affect the surge in the elderly population and increase health problems occurring in the elderly. One of the elderly health problems that often occur on the skin is skin hydration. The purpose of this study is to look for an increase in the hydration level of elderly skin after intervention studies in the form of Klentiq oil. This research is a quasi-experimental study, with a total sampling method in the form of sampling. The study was conducted at the STW RIA Pembangunan Cibubur in September 2019, using the statistical test Repeated Measurement results a significant increase in hydration (p-value <0.001) between measurements after giving intervention in the form of Klentiq Oil. The highest increase of  hydration level is between the measurement of week zero and week three which is 2,637 (0,300)%. It is advisable to continuously (routinely) use Klentiq oil for at least 3 weeks in order to improve the hydration level and skin hydration status, and doesn’t have to worry about being used in the long term usage.ABSTRAK Population Reference Bureau (PRB) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami lonjakan populasi menjadi 365,3 juta jiwa pada tahun 2030 yang selanjutnya akan berdampak terhadap lonjakan populasi lanjut usia serta peningkatan permasalahan kesehatan yang terjadi pada lansia. Salah satu permasalahan kesehatan lansia yang sering terjadi pada kulit adalah masalah hidrasi kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari peningkatan kadar hidrasi kulit lansia setelah penelitian intervensi berupa minyak Klentiq. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan metode pengambilan sampel berupa total sampling. Penelitian dilakukan di Panti STW RIA Pembangunan Cibubur pada periode September 2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Minyak Klentiq selama 21 hari dan variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perubahan kadar hidrasi kulit lengan kanan bawah. Hubungan antar variabel di uji dengan Repeated Measurement. Terdapat 51 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan mengikuti penelitian hingga akhir. Uji statistik Repeated Measurement didapatkan hasil kenaikan hidrasi kulit pada lengan kanan bawah yang bermakna (p-value < 0,001) antar pengukuran setelah pemberian intervensi berupa Minyak Klentiq. Peningkatan kadar hidrasi lengan kanan bawah paling tinggi adalah antara pengukuran minggu ke nol dengan minggu ke tiga yaitu sebesar 2,637 (0,300)%. Sebagai kesimpulan, Minyak Klentiq terbukti meningkatkan kadar hidrasi kulit pada lansia (p-value < 0,001) dengan pemakaian selama 21 hari.
ASPEK HUKUM PIDANA TERHADAP INDIVIDU YANG MENGGUNAKAN IDENTITAS PALSU SEBAGAI SEORANG DOKTER (DOKTEROID) Firmansyah, Yohanes; Sylvana, Yana; Wijaya, Hanna; S, Michelle Angelika
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v4i2.9463.2020

Abstract

Health and medicine is a branch of science that aims to optimize and improve the health level of the public and individuals in order to improve the quality of life from individuals to communities. Medical and health education takes a long time and often costs a lot of money. Ironically, in the field there have been many incidents of persons pretending to be health workers, especially doctors (Dokteroid) without qualified competence. The problem raised in this study is how the legal aspects of a false identity as a doctor and the criminal aspect of the practice of medicine by a fake doctor (docteroid). The results of this study found that the use of a fake identity as a doctor and its criminal aspects has been regulated in Law Number 29 of 2004 concerning Medical Practice with a description of the criminal code contained in Articles 29 (1), 31 (1), 32 (1), 36, 73 (1), 73 (2), 41 (1), 42, 46 (1), and Article 51, as well as criminal regulations for physicians who practice illegal medicine as regulated in Articles 77 and 78 which contain evidence of violations of the provisions. in Articles 73 (1) and 73 (2) the threat of imprisonment for 5 years and a maximum fine of Rp. 150,000,000.00. On the other hand, law enforcement against cases of fake doctors who practice medicine uses preventive criminal law, namely prevention before a crime occurs by socialization and training as well as repressive criminal law in the form of actions to eradicate crimes based on reports by the public. The role of the community, law, apparatus, facilities, and culture is a factor that plays an important role in optimizing preventive action for docteroid cases Kesehatan dan kedokteran merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan individu guna meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat. Pendidikan kedokteran dan kesehatan ditempuh dengan waktu yang tidak singkat dan seringkali memakan biaya yang cukup besar. Ironisnya, di lapangan banyak sekali kejadian mengenai oknum yang berpura-pura menjadi tenaga kesehatan khususnya dokter (dokteroid) tanpa kompetensi yang mumpuni. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana aspek hukum dari identitas palsu sebagai dokteroid dan aspek pidana dari pelaksanaan praktik kedokteran oleh dokteroid. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penggunaan identitas palsu sebagai dokteroid dan aspek pidananya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dengan uraian pidana tertuang dalam Pasal 29 (1), 31 (1), 32 (1), 36, 73 (1), 73 (2), 41 (1), 42, 46 (1), dan Pasal 51, serta peraturan pidana bagi dokteroid yang menjalankan praktik kedokteran yang illegal diatur dalam Pasal 77 dan Pasal 78 yang berisikan adanya bukti pelanggaran terhadap ketentuan di Pasal 73 (1) dan 73 (2) dengan ancaman penjara 5 tahun dan denda uang maksimal Rp. 150.000.000,00. Disisi lain, penegakan hukum terhadap kasus dokter palsu yang melakukan praktik kedokteran menggunakan hukum pidana preventif yaitu pencegahan sebelum tidak kejahatan terjadi dengan sosialisasi dan pelatihan serta hukum pidana represif yang berupa tindakan untuk memberantas kejahatan berdasarkan adanya laporan oleh masyarakat. Peran masyarakat, hukum, aparat, fasilitas, dan kebudayaan adalah faktor yang berperan penting dalam optimalisasi tindakan pencegahan kasus dokteroid
HUKUMAN PIDANA PENGAMBILAN PAKSA JENAZAH COVID-19 DI INDONESIA S, Michelle Angelika; Firmansyah, Yohanes; Wijaya, Hanna; Sylvana, Yana
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9486.2021

Abstract

Coronavirus (CoV) is included in severe acute respiratory syndrome (SARS). Coronavirus attacks all parts of the world and causes quite a number of deaths. The funeral process is required to follow the protocol of covid-19 but in fact in Indonesia many face situations where the forced pick-up of bodies is unexpected or confirmed covid-19 by family or local residents. One of the social problems that arise is the forced collection of the body of Covid-19 by the community without paying attention to safety and health protocols. This is dangerous because it can be a source of the spread of COVID-19. This research discusses various violations of the law due to the forcible collection of the body of Covid-19 and the forms of Criminal Liability in Collecting Covid-19 bodies. This research is a qualitative research with literature review that uses 3 kinds of approaches, namely: statute approach, conceptual approach, and case approach. The results of this study reveal that the number of cases of forced pick-up of the bodies of suspected or confirmed covid resulted in the Indonesian National Police issuing a telegram letter to the National Police Chief Number ST / 1618 / VI / Ops.2 / 2020 dated June 5, 2020. Unscrupulous individuals either in groups or individually forcing to take the body of a suspect or confirmed that Covid will be charged with multiple articles, namely; Article 214 KUHP jo, Article 335 KUHP jo, Article 336 KUHP jo, article 93 Law Number 6 Year 2018, whose information has been mentioned in the discussion. Coronavirus (CoV) termasuk ke dalam sindrom pernapasan akut parah (SARS). Coronavirus menyerang seluruh belahan dunia dan menyebabkan cukup banyak kematian. Proses pemakaman jenazah diwajibkan untuk mengikuti protokol covid-19 namun pada kenyataanya di Indonesia banyak menghadapi situasi di mana penjemputan paksa jenazah terduga atau terkonfirmasi covid-19 oleh keluarga atau warga sekitar. Salah satu permasalahan sosial yang muncul adalah penjemputan paksa jenazah covid-19 oleh masyarakat tanpa memperhatikan protokol keselamatan dan kesehatan. Hal ini menjadi berbahaya dikarenakan dapat menjadi sumber penyebaran COVID-19. Penelitian ini membahas mengenai berbagai pelanggaran undang-undang akibat penjemputan paksa jenazah covid-19 serta bentuk Pertanggungjawaban Pidana Dalam Pengambilan Jenazah Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan telaah pustaka yang menggunakan 3 macam pendekatan yaitu: statuta approach, conceptual approach, dan case approach. Hasil penelitian ini mengungkapkan banyaknya kasus penjemputan paksa jenazah terduga atau terkonfirmasi covid mengakibatkan pihak Kepolisian Republik Indonesia mengeluarkan surat telegram Kapolri Nomor ST/1618/VI/Ops.2/2020 tanggal 5  Juni 2020. Oknum-oknum yang dengan sengaja baik secara berkelompok maupun individu memaksa mengambil jenazah terduga atau terkonfirmasi covid akan dijerat dengan pasal berlapis yaitu; pasal 214  KUHP  jo, Pasal 335 KUHP jo, Pasal 336 KUHP jo, pasal 93  UU Nomor 6 Tahun 2018, yang keterangan nya telah disebutkan dalam pembahasan.
PENTINGNYA POSBINDU KELILING DALAM MENDETEKSI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI RW. 05, KELURAHAN KEDAUNG KALIANGKE Firmansyah, Yohanes; Ginting, Desi Natalia; Su, Ernawati; Sylvana, Yana; Chau, Welhan; Setyati, Pinka Nurashri
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.6344

Abstract

Non-communicable diseases (NCD) especially hypertension and cardiovascular diseases have become the highest cause of death in the world with a mortality rate of nine million deaths (44% of all non-communicable disease deaths and 31% of all global causes of death). The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Mobilization in Utilization Of Community Participation (Mobilization POSBINDU) activities to detect risk factor and early diagnosis of non-communicable diseases (NCD) especially hypertension. Methods: Cross-sectional method was applied to the society in Sector 5th Kedaung Kaliangke District, the variables in this research were tested using the chi-square test, Independent T-test, and Mann Whitney test. Results: 40 respondents who met the study criteria. There were no differences in the incidence of hypertension (55% vs 60%; p-value: 1,000), average of SBP (138.25 (24.36) vs 144.45 (20.24); p-value: 0.394) and average of DBP (85 (68 -132) vs 83 (58 - 105) mmHg; p-value: 0.369) between 2 groups of people who have never been to Posbindu with those who are routinely to Posbindu. There are still many people who have not been screened from Posbindu activities and still urgently need to Mobilization in Utilization Of Community Participation Program (Posbindu Linpung) to get  more people for early detection of NCD. Conclusion: Posbindu Linpung has proven effective in finding new cases of hypertension in the community. This is proven by the fact that there is no difference in the mean blood pressure of a population group that has never been screened with a group that routinely does a screening. Keywords: mobilization posbindu ; routinely ; hypertension AbstrakPenyakit tidak menular (PTM) khususnya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler telah menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan angka mortalitas sembilan juta kematian (44% dari semua kematian penyakit tidak menular dan 31% dari semua penyebab kematian global). Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas dari kegiatan Posbindu PTM Keliling Kampung dalam surveilans faktor risiko dan deteksi dini PTM. Metode: Potong lintang pada masyarakat RW 05 Kelurahan Kedaung Kaliangke, serta data penelitian di uji dengan uji Chi-square , Independent T-Test, dan Mann Whitney. Hasil Penelitian: 40 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Tidak didapatkan perbedaan kejadian hipertensi (55% vs 60% ; p-value : 1,000), rata-rata TDS (138,25 (24,36) mmHg vs 144,45 (20,24) mmHg ; p-value : 0,394) dan rata-rata TDD (85 (68  - 132) mmHg vs 83 (58 - 105) mmHg ; p-value : 0,369) yang tidak bermakna antar 2 kelompok masyarakat yang tidak pernah ke posbindu dengan yang rutin ke posbindu. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum terskrining dari kegiatan Posbindu dan masih sangat memerlukan Posbindu Linpung untuk menjaring lebih banyak masyarakat untuk deteksi dini PTM. Kesimpulan: Posbindu Linpung terbukti efektif dalam menjaring kasus baru penyakit tidak menular (hipertensi dan obesitas) yang berada dalam masyarakat. Hal ini terbukti dari tidak terdapat perbedaan rerata tekanan darah dari kelompok populasi yang tidak pernah melakukan skrining dengan kelompok yang rutin melakukan skrining. 
UJI KESAHIHAN INTERNA DAN KEHANDALAN KUESIONER CABIN FEVER PHENOMENON (CFP) VERSI INDONESIA Firmansyah, Yohanes; Su, Ernawati; Buntara, Ivan; Hendsun, Hendsun; Sutjipto, Fiolita Indranita; Setiyati, Pinka Nurashri
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.8456

Abstract

Outbreaks and isolation due to at home due to COVID-19 outbreaks may have many psychological consequences on human life. Psychological consequences that are not detected early can cause problems in the future that can disrupt the lives of families and sufferers, therefore the need for screening tests that are accurate and reliable in detecting the appearance of psychiatric symptoms during isolation.The survey research was carried out virtually via Google Form This method was chosen because of the condition of Large Scale Social Restrictions due to the Covid-19 Pandemic, which made it impossible to conduct face-to-face interviews. The sample of this research is all of the productive age community with exclusion criteria in the form of incomplete data or unwilling to join the research. This research is a preliminary study of a series of validity and reliability test processes. Internal validity test analysis using the Pearson Product Moment method with the interpretation of the questions is said to be valid if the correlation rho (r) ≥ 0.3. Analysis of reliability testing using the Cronbach α test method with reliable interpretation if the minimum value of Cronbach α is 0.6. 281 respondents who met the inclusion criteria. The results of testing with Pearson Product Moment or Pearson Correlation obtained the value of rho (r) in all questions is above 0.3. The reliability test results using the Cronbach α test are 0.935 with the Cronbach's Alpha if Item Deleted value on each grain below the Cronbach α value. Cabin Fever Phenomenon (CFP) Indonesian Version is proven to have good validity and excellent reliability to detect the appearance of psychiatric symptoms during isolation. Further validity testing is needed such as an external validity test Keywords: Cabin Fever Phenomenon; COVID-19; psychiatry; validity and reliability ABSTRAKWabah dan isolasi akibat dirumah akibat dari wabah COVID-19 mungkin memiliki banyak konsekuensi pada kehidupan manusia dari segi psikologis. Konsekuensi psikologi yang tidak terdeteksi dini dapat menyebabkan permasalahan dikemudian hari yang dapat mengganggu kehidupan keluarga dan penderitanya, Oleh karena itu perlu adanya alat uji penapisan yang akurat serta handal dalam mendeteksi munculnya gejala psikiatri selama masa isolasi. Penelitian survei yang dilaksanakan di secara virtual melalui google form. Metode ini dipilih karena kondisi Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) akibat Pandemik Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara secara tatap muka. Sampel penelitian ini adalah seluruh masyarakat usia produktif dengan kriteria eksklusi berupa data yang tidak lengkap atau tidak bersedia mengikuti penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dari serangkaian proses uji kesahihan dan kehandalan. Analisa uji kesahihan internal menggunakan metode Pearson Product Moment dengan interpretasi bulir pertanyaan dikatakan sahih jika korelasi rho (r) ≥ 0,3. Analisa uji kehandalan menggunakan metode pengujian Cronbach α dengan interpretasi handal bila nilai minimum Cronbach α sebesar 0,6. 281 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil pengujian dengan Pearson Product Moment atau Pearson Correlation didapatkan nilai rho (r) pada seluruh bulir pertanyaan adalah diatas 0,3 . Hasil uji kehandalan menggunakan uji Cronbach α adalah 0,935 dengan nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted pada masing-masing bulir dibawah nilai Cronbach α. Cabin Fever Phenomenon (CFP) Versi Indonesia terbukti memiliki kesahihan yang baik serta kehandalan yang sangat baik untuk mendeteksi munculnya gejala psikiatri selama masa isolasi. Perlu dilakukan uji kesahihan lanjutan seperti uji kesahihan eksternal. 
PENURUNAN DERAJAT AKNE VULGARIS SETELAH PENGGUNAAN KOMBINASI KRIM ANTI AKNE DI JAKARTA BARAT Elizabeth, Jessica; Tan, Sukmawati Tansil; Angelika, Michelle; Firmansyah, Yohanes; Sylvana, Yana; Novendy, Novendy
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.6625

Abstract

Acne vulgaris is a local inflammation of the pilosebaceous glands. According to Indonesian Cosmetics Dermatology Study, there was an increase in the prevalence of acne vulgaris in 2006-2009. Female adolescents aged 14-17 years have a prevalence of 83-85%, while male adolescents aged 16-19 years have 95-100% prevalence. Acne vulgaris has a significant impact on adolescents, physically and psychologically. Accuracy in the treatment of acne vulgaris is an important step because it affects patient’s prognosis. Topical combination of anti-acne creams cointaining retinoid, antibiotics and corticosteroids is one of the best choices because all the components needed to treat acne can be combined. The purpose of this study is to determine the proportion of adolescents aged 14-19 years who suffer acne vulgaris with mild, moderate, and severe degrees before and after the intervention was given, to determine if the intervention given is related to decreasing of acne vulgaris severity, and to determine the proportion of adolescent patients with acne vulgaris which have been given intervention and experiencing a decrease in acne vulgaris severity. This is a clinical trial with an experimental research design. The study was conducted at SMKN 35 West Jakarta in September-November 2019 with non-random consecutive sampling techniques. The intervention given were a combination of anti-acne creams containing Clindamycin 3%, Tretinoin 0.05%, and Dexamethasone 0.05%. Wilcoxon statistical test is used to measure differences in severity of acne vulgaris before and after the intervention. The results obtained showed significant decrease in acne vulgaris severity (p-value <0.001) between measurements due to the intervention. It can be concluded that the combination of anti-acne creams containing Clindamycin 3%, Tretinoin 0.05%, and Dexamethasone 0.05% can significantly decrease the severity of acne vulgaris. Keywords: Acne vulgaris; Tretinoin; Clindamycin; DexamethasoneAbstrakAkne vulgaris adalah inflamasi atau peradangan setempat pada kelenjar pilosebasea. Menurut Studi Dermatologi Kosmetika Indonesia, pada tahun 2006-2009 terdapat peningkatan prevalensi akne vulgaris. Remaja wanita usia 14-17 tahun memiliki prevalensi sebesar 83-85%, sedangkan pria usia 16-19 tahun sebesar 95-100%. Akne vulgaris mempunyai dampak yang cukup besar bagi para penderita remaja secara fisik dan psikologik. Ketepatan dalam terapi akne vulgaris merupakan langkah yang penting karena berpengaruh pada kesembuhan dan prognosis pasien. Obat topikal kombinasi krim anti akne yang mengandung retinoid, antibiotik dan kortikosteroid merupakan salah satu pilihan terbaik karena semua komponen yang dibutuhkan untuk mengatasi akne dapat digabung menjadi satu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi penderita akne vulgaris pada remaja usia 14-19 tahun dengan derajat akne ringan, sedang dan berat sebelum dan sesudah diberikan intervensi, mengetahui hubungan pemberian intervensi dengan penurunan derajat akne vulgaris dan mengetahui proporsi penderita akne vulgaris pada remaja yang diberikan intervensi dan mengalami penurunan derajat akne vulgaris. Metodologi penelitian adalah uji klinik dengan desain penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan di SMKN 35 Jakarta Barat pada periode September – November 2019 dengan teknik non-random consecutive sampling. Intervensi yang diberikan adalah kombinasi krim anti akne yang mengandung Klindamisin 3%, Tretinoin 0.05%, dan Deksametason 0.05%. Analisis asosiasi statistik menggunakan uji statistik Wilcoxon untuk mengukur perbedaan derajat akne vulgaris sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian didapatkan didapatkan perbaikan derajat akne vulgaris yang bermakna (p-value < 0,001) antar pengukuran akibat pemberian intervensi. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi krim anti akne dengan kandungan Klindamisin 3%, Tretinoin 0.05%, dan Deksametason 0.05%. dapat menurunkan derajat keparahan akne vulgaris secara bermakna.
RELATIONSHIP BETWEEN TREATMENT ADHERENCE AND PROGRESSION OF DIABETIC NEPHROPATHY Chua, Jimmy; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Santoso, Alexander Halim; Su, Ernawati
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.7991

Abstract

In 2006, the Indonesian Renal Registry (Pernefri) shows about 12,5% of people in Indonesia suffer from chronic kidney disease. The most common cause of chronic kidney disease in 2018 in Indonesia is 39% by renal hypertension and 22% by Diabetic Nephropathy. This cross-sectional study was conducted at "RT" Hospital in Jakarta from 2018 to 2019. The Independent variable in this research was comorbid hypertension and obedience treatment, whereas dependent variables were risk category for kidney deterioration progression and the causal relationship tested with Pearson Chi-Square and Fisher exact as an alternative test. The study included 26 respondents, with 17 (65.4%) patients having hypertension in diabetic nephropathy. Eighty percent of respondents who did not routinely seek treatment in the hypertension group had progression from kidney failure to the Deep Red (Highest Risk) category. Fisher Exact statistical test analysis in the group with a history of comorbidities in the form of hypertension found no significant relationship between non-routine treatment with the progression of chronic kidney failure in the Highest-Very Highest Risk category (p-value = 0.515). Still, a large risk was found in the non-group routine treatment with a chance of 1.33 (0.962 - 1.848) times to have the progression of chronic kidney failure in the category of Highest-Very Highest Risk. Can be concluded that controlling blood pressure and treatment proven to slow worsening kidney function in nephropathy diabetic, even though no significant relationship has been found due to lack of sample. Keywords: diabetic nephropathy; hypertension; prognosis AbstrakPerhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2006 merilis data penderita gagal ginjal kronis di Indonesia sebesar 12,5%. Etiologi terbesar gagal ginjal kroniks menurut Indonesian Renal Registry tahun 2018 adalah penyakit ginjal hipertensi sebesar 39% dan nefropati diabetic sebesar 22%. Potong lintang pada pasien di RS”RT” Jakarta tahun 2018-2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komorbid hipertensi dan kepatuhan berobat, sedangkan variable tergantung dalam penelitian ini berupa kategori risiko progresifitas perburukan ginjal serta hubungan sebab akibat diuji dengan Peason Chi Square dan uji alternatif Fisher Exact Test. Penelitian berlangsung mengikutsertakan 26 responden, dengan prevalensi hipertensi pada pasien nefropati diabetik sebesar 17 (65,4%). Delapan puluh persen responden yang tidak rutin berobat pada kelompok hipertensi memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal hingga kategori Deep Red (Highest Risk). Analisa uji statistik Fisher Exact pada kelompok dengan riwayat penyakit penyerta berupa hipertensi didapatkan tidak hubungan yang bermakna antara tidak rutin berobat dengan progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk (p-value = 0,515) tetapi secara besar risiko didapatkan bahwa kelompok yang tidak rutin berobat memiliki risiko 1,33 (0,962 – 1,848) kali untuk memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk. Dapat disimpulkan bahwa engontrol tekanan darah dan rutinitas berobat dapat memperlambat perburukan fungsi ginjal akibat komplikasi lanjut dari nefropati diabetikum, walaupun belum didapatkan hubungan yang bermakan dikarenakan kurangnya besar sampel pada penelitian ini.
Intervention in the Effort of Decreasing Anemia Incidence to Students of SMA N 4 Cikupa Kabupaten Tangerang Firmansyah, Yohanes; Badruddin, Gabriella Hafidha; Christiani, Lidya
Disease Prevention and Public Health Journal Vol 15, No 1 (2021): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v15i1.2249

Abstract

Background: A survey conducted by the World Health Organization (WHO) in the span of time between 1993 and 2005 found that 1.62 billion people in the world had anemia, or around 24.8% of the world's population, with 30.2% (468 million) reproductive aged women. The research is a descriptive study as a means to perform early detection of anemia in adolescent girls with interventions in the form of counseling, improve adolescent knowledge, and improve adolescent attitudes and behavior at High School or Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 4 Cikupa. Method: This research is a descriptive quantitative analytic study where the sample was selected by simple random sampling. The population in this study were students of 4 Cikupa, Tangerang Regency of SMA N 4, Cikupa, Tangerang Regency. Results: The results of the study were (97.72%) respondents had increased their knowledge after counseling and (72.72%) respondents had improved their behavior and attitudes toward anemia. Participants (25%) were diagnosed with anemia and (75%) did not have anemia. Conclusion: improved knowledge is an important factor in reducing the prevalence of anemia in adolescent girls.
THE IMPORTANCE OF SOCIALIZATION OF POSYANDU TO IMPROVE POSYANDU VISITING, KNOWLEDGE, AND COMMUNITY ATTITUDE TO IMPROVE IMMUNIZATION ACHIEVEMENTS Chau, Welhan; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.9304

Abstract

Data from WHO shows that every year in the world, there are 1.5 million infant deaths one week old and 1.4 million stillbirths due to not getting immunized. Infant Mortality Rate (IMR) is one of the most critical indicators that determine the degree of health and welfare of a community. This research was conducted to assess the importance of the socialization of posyandu activities and the role of cadres to invite citizens to come to Posyandu because one of the factors that encourage the completeness of immunization is the presence of mothers to Posyandu in addition to other factors that might play a role such as mothers' knowledge and attitudes towards immunization. The design of this study is a quantitative analytic cross-sectional approach carried out in Posyandu Teratai 1, in the January 2020 period. The sample of this study is all mothers who have 5-year-old babies who are in the coverage area of the Posyandu Teratai 1. The independent variable is the routine or non-routine of the respondents present during the implementation of Posyandu Teratai 1, their knowledge and attitudes towards immunization. The dependent variable in this study is the child's immunization status—the statistical analysis used Chi-square with Yates Correction or Fisher Exact alternative test. Results Statistical test results show that routine attendance at the Posyandu (p-value <0.001) plays a substantial role in completing immunization. While knowledge and attitudes do not represent a significant role, but they still have a particular influence on the completeness of immunization (p-values: 0.098 and 0.240). A factor that has a role in increasing the number of immunization outcomes in an area is to encourage the presence of mothers to come to Posyandu routinely. AbstrakData WHO menunjukkan bahwa setiap tahun di dunia terdapat 1,5 juta kematian bayi usia satu minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati karena tidak diimunisasi. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator terpenting yang menentukan derajat kesehatan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai pentingnya sosialisasi kegiatan posyandu dan peran kader untuk mengajak warga datang ke posyandu karena salah satu faktor yang mendorong kelengkapan imunisasi adalah kehadiran ibu ke posyandu disamping faktor lain yaitu mungkin memainkan peran seperti pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Posyandu Teratai 1 periode Januari 2020. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 5 tahun yang berada di wilayah cakupan Posyandu Teratai 1. Variabel bebasnya adalah rutin atau tidak rutinnya responden yang hadir selama pelaksanaan Posyandu Teratai 1, pengetahuan dan sikap mereka terhadap imunisasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status imunisasi anak—analisis statistik menggunakan uji Chi-square dengan Yates Correction atau uji alternatif Fisher Exact. Hasil Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kehadiran rutin di Posyandu (p-value <0,001) berperan penting dalam menyelesaikan imunisasi. Sedangkan pengetahuan dan sikap tidak memiliki peran yang signifikan, tetapi masih memiliki pengaruh khusus terhadap kelengkapan imunisasi (p-values: 0,098 dan 0,240). Salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan angka luaran imunisasi di suatu daerah adalah mendorong kehadiran ibu untuk datang ke posyandu secara rutin. Kata kunci: imunisasi; posyandu; kader; pengetahuan; kehadiran
Co-Authors Afladhanti, Putri Mahirah Agnes Marcella Agustina Ajeng Normala Alexander Halim Santoso Alexander Halim Santoso Alfred Sutrisno Sim Alicia Herdiman Alicia Sarijuwita Alicia Sarijuwita Alicia Sarijuwita Alicia Sarjuwita Alifia, Tosya Putri Amanda, Shelma Tria Anastasia Ratnawati Biromo Andi Eka Putra Andi Eka Putra Andini Ghina Syarifah Andria Priyana Andriana Kumala Dewi Angel Sharon Suros Angelika S, Michelle Angelika, Michelle Anggit Hernani Anggita Tamaro Anggraeni, Natasha Anna Maria Tri Anggraini Anthon Eka Prayoga Khoto Aretha Sarah Aribowo Astin Mandalika Atzmardina, Zita Averina, Friliesa Ayleen Nathalie Jap Badruddin, Gabriella Hafidha Bayu Aditya Belinda Junitia Brahmana, Ririn Efranisa Sembiring Brian Albert Gaofman Bruce Edbert Bryan Anna Wijaya Bryan Anna Wijaya Buntara, Ivan Catharina Sagita Moniaga Catharina Sagita Moniaga Catherine Christiana Pranata Cendi, Sylvia Chalishah Shifa Martiana Chandra, Cindy Christella Charissa, Olivia Chau, Welhan Chesia Angelina Christian, Farell Christiani, Lidya Chua, Jimmy Clarissa Hartawan Clarissa Sunaryo , Alda Daniel Goh Daniel Goh Daniel Ruslim Darren Gosal Darren Gosal Darren Gosal Darren Gosal Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Destra, Edwin Devi Astri Rivera Amelia Dewi, Andriana Kumala Dewi, Andriana Kumawa Donatila Mano S Donatila Mano S Drew, Clement Edbert, Bruce Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Eko Kristanto Kunta Adjie Elfrida Ratnawati Elizabeth, Jessica Emilda Emilda Eric Hartono Ernawati . Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Su Fadhila, Arni Ismi Fadil Hidayat Fajarivaldi, Kresna Bambang Farell Christian Gunaidi Farell Christian Gunaidi Febriastuti, Abebi Fendy Wellen Fernandho Nathaniel Fernando Nathaniel Fernando Nathaniel Fernando Nathaniel Fidelia Alvianto Fiona Valencia Setiawan Fladys Jashinta Mashadi Fransisca I. R. Dewi Fransisca Iriani R Dewi Freddy Dinata Friliesa Averina Friliesa Averina Frisca Frisca Frisca Frisca Gabriella Hafidha Badruddin Geoffrey Christian Lo Geoffrey Christian Lo Gina Triana Sutedja Ginting, Desi Natalia Giovanno Sebastian Yogie Giovanno Sebastian Yogie Grace Erdiana Grace Shalmont Gracieene Gracienne Gracienne Gracienne Gracienne Gracienne Gunaidi, Farell Christian Gunawan Widjaja Halim Santoso Halim Santoso, Alexander Hamzah Hamzah Handar Subhandi Bakhtiar Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hans Sugiarto Hardianto Setiawan Hardjanto, Kevin Shen Angga Hari Sutanto, Hari Hariesti, Ribka Anggeline Hartono, Vincent Aditya Budi Haryanto, Imam Hawari, Irawati Heiddy Chandra Sumampouw Heiddy Chandra Sumampouw Hendry Agustian Hendry Agustian Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun, Hendsun Henni Kusrini Herdiman, Alicia Ida Ayu Putu Sri Widnyani Imam Hartanto Imam Haryanto Inge Friska Widjaya Irawaty Hawari Irawaty Hawari Jap, Ayleen Nathalie Jasmine Syabania Noviantri Jasmine Syabania Noviantri Jaya, I Made Satya Pramana Jeffrey Jeffrey Jeffry Luwito Jeffry Luwito Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Nadia Dinda Jimmy Chua Johan Lucas Harjono Jonathan Hadi Warsito Joshua Kurniawan Joshua Kurniawan Junius Kurniawan Juvenius Martin Kartika, Ronald Kasvana Kasvana Kharenina Augustine, Annisa Khoto, Anthon Eka Prayoga Kurniawan, Joshua Kurniawan, Junius Lidya Christiani Lie, Jason Gunawan Liesia Asiku Linda Yulianti W Linginda Soebrata Lo, Geoffrey Christian Lontoh, Susy Olivia Louise Audrey Luh Putu Endyah Santi Maryani Lumintang, Valentino Gilbert Luthfi Handayanti Mano S, Donatila Margaretha Pramesti Utar Martin, Alfianto Mashadi, Fladys Jashinta Melian Anita Meliyana Meliyana, Meliyana Melkior Michael Fransisco Michael Michael Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S. Moniaga, Catharina Sagita Muhamad Rizki Nanda F Muhammad Ali Hanafiah Selian Murni L Naibaho Murni L Naibaho Muslichah Muslichah Nancy Suwarna Nanda Lessi Hafni Eka Putri Natasha Anggraeni Natasha Anggraeni Natasha Fiorentina Kusumawati Nathaniel, Fernando Nicholas Albert Tambunan Nicholas Setia Nicole Nastassja Kurniawan Nimas Berlian Betta Chantika Noer Saelan Tadjudin Noer Saelan Tadjudin Noer Saelan Tadjudin Novendy, Novendy Novia Yudhitiara Olivia Charissa Pasuarja Jeranding Ezra Pati, Vanessa Irenea Peter Ian Limas Pramadio Mahaputera Prawiro, Evy Luciana Putra, Muhammad Dzakwan Dwi Putri Bennya Aisyah Putri Mahirah Afladhanti Radian Tunjung Baroto Raharjo, Budiarjo Notonagoro Ramadhanty, Prajnya Kamila Ranindita Maulya Ismah Amimah Ravenska Theodora Ravenska Theodora Refael Alfa Budiman Rendy Singgih Rendy Singgih Ribka Anggeline Hariesti Ribkha Anggeline Hariesti Sitorus Rifi Nathaznya Syachputri Rio Saputra Robert Kosasih Robert Kosasih Rudi Rudi Ruslim, Welly Hartono S, Michelle Angelika Samuel Halim Santoso, Alexander Santoso, Alexander Halim Sari Mariyati Dewi Nataprawira Sari, Anna Rahmania Sari, Triyana Satyanagara, William Gilbert Satyanegara, William Gilbert Septrisya, Shiera Setia, Nicholas Setiawan, Fiona Valencia Setiyati, Pinka Nurashri Setyati, Pinka Nurashri Shafira, Ellyta Sheryn Pujiono Shirly Gunawan Singgih, Rendy Siufui Hendrawan Sjaiful Bachri Slamet Tri Wahyudi St. Laksanto Utomo Stanislas Kotska Marvel Mayello Teguh Stanley Surya Cahyadi Stefanus Gardino Stefanus Gardino Setyo D Stephanie Amadea Steve Vallery Ranonto Su, Ernawati Sugiharto, Hans Sugiharto, Sony Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sung Chian Suros, Angel Sharon Susi Olivia Lontoh Susy Olivia Lontoh Sutjipto, Fiolita Indranita Syarifah, Andini Ghina Sylvana, Yana Tan, Sukmawati Tansil Teguh, Stanislas Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Tenty Tenty Tiffany Valeri Alexandra Trisha Samara Triyana Sari Triyana Sari Tubagus Andri Purnama Tubagus Andri Purnama Valentino Gilbert Lumintang Valentino Gilbert Lumintang Valeria Saputra Velika Elaine Kangnata Vincent Aditya Budi Hartono Vini Claudya Agustine Rajagukguk Warsito, Jonathan Hadi Welly Hartono Ruslim Wijaya, Bryan Anna Wijaya, Christian Wijaya, Hanna Wijayadi, Linda Julianti William Gilbert Satyanagara William Gilbert Satyanegara William Gilbert Satyanegara William Gilbert Setyanegara William Gilbert Setyanegara Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yogie, Giovanno Sebastian Yonathan Adi Purnomo Yovian Timothy Satyo Yulfitra Soni Yurike Indah Pratiwi Yurike Indah Pratiwi