Project-Based Learning (PjBL) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan dua pendekatan pembelajaran yang terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan (engagement), berpikir kritis, dan kemandirian belajar siswa sekolah dasar. Meskipun telah banyak diterapkan, kajian sistematis yang menganalisis tren, metodologi, dan fokus variabel dari penelitian terkait masih terbatas secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan arah dan pola perkembangan riset mengenai integrasi PjBL dan LKPD dalam konteks pendidikan dasar melalui metode Systematic Literature Review (SLR). Proses SLR mengikuti protokol PRISMA dan dilakukan terhadap artikel yang dipublikasikan pada tahun 2021–2025 dalam basis data Directory of Open Access Journals (DOAJ). Dari total 964 artikel yang diidentifikasi (772 bertema PjBL dan 192 bertema LKPD), hanya 105 artikel yang dinyatakan relevan berdasarkan penyaringan dengan kata kunci “elementary education”, “primary education”, dan “pendidikan dasar” (60 artikel PjBL/8%, 40 artikel LKPD/21%, 5 artikel integratif). Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa metode eksperimen mendominasi (34 artikel/32,4%), diikuti oleh Research and Development (24 artikel/22,9%), kualitatif (16 artikel/15,2%), serta metode campuran dan lainnya (31 artikel/29,5%). Berdasarkan karakteristik partisipan, subjek terbanyak berasal dari siswa kelas V SD (22 artikel/21%), kemudian kelas IV (11 artikel/10,5%), dan kategori umum siswa SD (12 artikel/11,4%). Variabel bebas yang paling dominan adalah PjBL tunggal (60 artikel/57,1%) dan LKPD tunggal (40 artikel/38,1%), sementara integrasi LKPD–PjBL hanya ditemukan dalam 5 artikel (4,8%). Variabel terikat yang paling banyak dikaji meliputi hasil belajar (25 artikel/23,8%), kemampuan berpikir kritis (10 artikel/9,5%), motivasi belajar (8 artikel/7,6%), dan kolaborasi (5 artikel/4,8%). Terdapat pula eksplorasi terbatas terhadap variabel moderator seperti LKPD–STEM, PjBL–Etnosains, dan PjBL–AI, masing-masing hanya muncul pada 1 hingga 2 artikel (kurang dari 2%). Secara empiris, penerapan terintegrasi PjBL dan LKPD menghasilkan peningkatan hasil belajar kognitif sebesar 24,72%, keaktifan belajar sebesar 35,5%, kemampuan berpikir kritis hingga 79,37%, serta komunikasi matematis sebesar 80%. Sementara itu, validitas instrumen (LKPD) yang dikembangkan juga menunjukkan skor tinggi, dengan rerata validitas lebih dari 90%, menunjukkan keandalan media secara substansial, teknis, dan pedagogis. Temuan ini memperlihatkan kontribusi signifikan dari PjBL dan LKPD dalam membentuk pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan bermakna. Penelitian ini menegaskan bahwa PjBL dan LKPD memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengembangan keterampilan abad ke-21. Namun, temuan lainnya juga menunjukkan adanya kesenjangan dalam keberagaman metodologi, kurangnya eksplorasi tema afektif dan psikomotorik, serta minimnya studi longitudinal. Oleh karena itu, diperlukan perluasan cakupan topik dan pendekatan penelitian untuk memperkuat fondasi konseptual dan praktis dalam mengembangkan strategi pembelajaran inovatif di jenjang pendidikan dasar.