Articles
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG ETIKA DAN HAK PASIEN PADA MAHASISWA D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i2.361
Etika diperlukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional. Etika merupakan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Dalam profesi kebidanan, mengamati masalah hukum dan etika dalam praktek profesional harus ditekankan. Kemajuan hukum dan etika dalam bidang kebidanan telah meningkatkan kebutuhan akan kesadaran bidan tentang hak-hak pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang etika dan hak pasien. Metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 59 orang mahasiswa kebidanan di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki pengetahuan cukup (77.6%) dan sikap yang baik (90.6%) terhadap etika dan hak pasien. Sebagian besar mahasiswa memiliki sikap yang baik, tetapi pengetahuan cukup terhadap etika dan hak pasien dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap etika dan hak pasien Mengingat pentingnya mematuhi prinsip-prinsip ini dalam memberikan perawatan kebidanan, maka direkomendasikan untuk mengadakan lokakarya terkait masalah ini.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA GEJALA PADA MASA NIFAS DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA TANUN 2018
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.366
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, besarnya angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 358 Per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Negara Singapura dan negara Malaysia. Di Indonesia sendiri setiap satu jam ada dua orang ibu yang meninggal dunia karena komplikasi pada masa nifas, penyebab kematian ibu yang paling besar adalah perdarahan 28% dan infeksi sebanyak 11%. (Riskesdas, 2012) Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang pengetahuan ibu tentang tanda bahaya nifas. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin di Wilayah Desa Cikunir yaitu sebanyak 33 orang. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dimana seluruh populasi penelitian dijadikan sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan 15 pertanyaan dan diambil langsung terhadap responden. Tehnik analisis data menggunakan analisis univariat yang hasilnya disajikan dalam bentuk distribusi frekwensi serta dinaratifkan. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas adalah kurang yaitu 51,52%. Pengetahuan ibu post partum tentang tanda bahaya masa nifas seperti pendarahan dan infeksi masa nifas, menjadi dasar pendukung perilaku ibu dalam upaya melakukan pencegahan. Saran bagi ibu post partum untuk meningkatkan pengetahuannya, dapat dilakukan dengan cara menghadiri kegiatan pendidikan kesehatan seperti penyuluhan atau konseling yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan, selain itujuga dapat memanfaatkan media informasi kesehatan lainnya seperti media sosial
LITELATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.367
Latar belakang: Bayi yang tidak diberi ASI akan rentan terhadap penyakit infeksi. Kejadian bayi dan balita menderita penyakit infeksi yang berulang akan mengakibatkan terjadinya balita dengan gizi buruk dan kurus. Tujuan Penelitian: Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia.Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian sekunder menggunakan metode analitik dengan kriteria inklusi bayi berusia 6-24 bulan, batasan wilayah Indonesia, tahun penelitian 2014-2019.Hasil Penelitian: Terdapat hubungan antara sosial ekonomi, pekerjaan, sikap, pendidikan, pengetahuan, manajemen laktasi, dukungan keluarga atau motivasi suami dan dukungan petugas kesehatan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia.Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif diantara sosial ekonomi, pekerjaan, sikap, pendidikan, pengetahuan, manajemen laktasi, dukungan keluarga atau motivasi suami dan dukungan petugas kesehatan.
GAMBARAN PELAKSANAAN TRIAS USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SD N MARGAMULYA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.368
Program utama Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Manfaat UKS bagi anak SD yaitu meningkatkan pengetahuan sehingga adanya kesadaran dalam berperilaku sehat dan mampu dalam berperilaku sehat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan siswa SD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Trias UKS di SD N Margamulya Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian observasional kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dan kondisi program SD N Margamulya Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel dalam penelitian ini adalah Kondisi pelaksanaan UKS SD N Margamulya tahun ajaran 2017/ 2018 Pengumpulan data menggunakan kuesioner ceklist dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini antara lain Pelaksanaan pendidikan kesehatan di SD N Margamulya secara umum sudah baik tetapi perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan aktivitas fisik 4L pada pergantian jam pelajaran dan perlu adanya kerjasama dengan pihak puskesmas serta bimbingan dari Tim pembina UKS. Pelaksanaan pelayanan kesehatan secara umum sudah baik tetapi perlu adanya peningkatan dalam hal melengkapi sarana dan prasarana UKS serta dalam penjaringan anak SD, meningkatkan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada anak SD seperti belum rutin dalam pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan status gizi. Pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan sekolah di SD N Margamulya secara umum sudah baik namun perlu peningkatan pada pedagang kaki lima mengenai menu jajanan, syarat penjamah makanan dan peralatan penjamah makanan juga perlu diperhatikan sehingga anak SD dapat mengkonsumsi jajanan yang sehat yang dapat menunjang prestasi akademik. Selain itu pihak sekolah perlu meningkatkan pemanfaatan halaman atau pekarangan sekolah dengan tanaman obat, tanaman hias dan pohon yang rindang.
PERSEPSI DAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID 19 PADA ANAK SEKOLAH KOTA TASIKMALAYA
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.369
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Cara yang paling efektif dalam memutus penularan Covid-19 yaitu dengan menerapkan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan 3M yang terdiri dari Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan yang merupakan satu paket protokol kesehatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2020) Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui gambaran persepsi dan perilaku pencegahan Covid 19. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja berusia 10 – 21 tahun. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dimana kriteria inklusi adalah remaja usia 10 – 21 tahun, domisili Kota Tasikmalaya, bersedia menjadi responden dengan mengisi form dari tanggal 01 – 13 Februari 2021 didapatkan 138 responden. Variabel yang diteliti adalah persepsi dan perilaku pencegahan Covid 19. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Tehnik analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dengan disajikan dalam tabel atau diagram distribusi frekwensi. Hasilk penelitian adalah Terdapat 87 % responden memiliki persepsi penularan Covid 19 melalui saluran pernafasan, terdapat 87,7 % responden yang memiliki persepsi Covid 19 hanya diderita oleh lansia. Terdapat 84,7% responden yang menggunakan masker sebagai upaya pencegahan Covid 19. Terdapat 74,6% responden yang menghindari kerumunan sebagai upaya pencegahan Covid 19tTerdapat 79 % responden yang melakukan CTPS sebagai upaya pencegahan Covid 19 Untuk meningkatkan persepsi yang positif serta perilaku pencegahan Covid 19 sebaiknya sasaran berusaha mencari informasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
LITERATUR REVIEW : FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BERESIKO ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.370
Anemia merupakan dampak masalah gizi pada remaja putri. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7 %. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4 % dan umur 15 – 25 tahun sebesar 18,4 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku beresiko anemia pada remaja putri. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan desain Literature Review, dengan melakukan pencarian di google scholar melalui tahapan pemilihan sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian dari hasil pencarian terdapat 7 jurnal factor yang berhubungan dengan perilaku beresiko anemia pada remaja mencakup tiga factor yaitu predisposing factor yang mencakup pengetahuan, sikap, pendidikan, dan pendapatan. Faktor pendukung atau enabling factor yang mencakup Media informasi, sarana prasarana. Serta reinforcing factor mencakup peran orangtua dan peran guru.Kesimpulan ; factor yang berhubungan dengan perilaku beresiko anemia pada remaja mencakup pengetahuan, sikap, pendidikan, dan pendapatan, Media informasi, sarana prasarana. Serta peran orangtua dan peran guru.
GAMBARAN PERSIAPAN PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2020GAMBARAN PERSIAPAN PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2020
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.374
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun secara signifikan. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Persiapan persalinan hendaknya disiapkan sedini mungkin terutama di fokuskan pada trimester III karena pada minggu-minggu terakhir kehamilan, waktu akan terasa begitu sedikit bahkan kadang-kadang tidak dapat dipastikan kapan persalinan akan terjadi. Persiapan persalinan bermanfaat agar ibu dan keluarga menjadi lebih siap dalam menghadapi proses persalinan, mencegah masalah potensial sedini mungkin, proses persalinan berjalan lancar, ibu mendapat asuhan yang sesuai dan tepat waktu serta yang terpenting adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran persiapan persalinan pada ibu hamil di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan persiapan persalinan ibu hamil di Desa Cikuni. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dari 32 responden sebagian besar menyiapkan persiapan dana sebanyak 19 orang atau 59,4%, persiapan peralatan bayi sebanyak 11 orang atau 34,4%, persiapan kendaraan dan persiapan pendonor sebanyak 1 orang atau 3,1%. Sebagian besar sudah melakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 29 orang atau 90,6% akan tetapi belum melakukan pemeriksaan sebanyak 3 orang atau 9,4%. Sebagian besar berencana melakukan persalinan di bidan yaitu sebanyak 30 orang atau 93,82%. Kesimpulan : Sebagian besar ibu hami hanya melakulan persiapan dana akan tetapi tidak menyiapkan persiapan lainnya, bahkan terdapat 3 orang ibu hamil yang belum mengetahui golongan darah serta sebagian besar berencana melakukan persalinan di bidan. Saran: diharapkan ibu hamil dapat meningkakan pengetahuan tentang persiapan persalinan sehingga dapat membantu ibu hamil dan keluarga dalam meningkatkan persalinan yang aman.
HUBUNGAN PENERAPAN PIJAT PERINEUM UNTUK MENGURANGI RUPTUR PERINEUM SAAT PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA RATNA KOMALA TAHUN 2018
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.375
Pendahuluan: ketegangan pada otot otot dasar panggul yang berperan dalam proses persalinan sering mengakibatkan terjadinya robekan perineum, terutama pada persalinan primigravida . ini dikarenakan pada primigravida jalan lahir belum dilalui oleh kepala janin. Untuk mengurangi robekan perineum terutama derajat 2 dan derajat 3 terdapat suatu metode yang sangat sederhana dan singkat yaitu metode pijat perineum. Ketegangan otot perineum dan mental ibu hamil dapat dikurangisaat perawatan prenatal yaitu dengan kegiatan pijat perineum yang teratur selama kehamilan sampai saat melahirkan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan penerapan pijat perineum untuk mengurangi ruptur perineum saat persalinan dengan ibu bersalin yang ikut kelas penerapan pijat perineum. Metode : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli 2018. Dimana dilakukan pengambilan data ibu bersalin dan melakukan observasi juga penyebaran kuesioner. Dengan menggunakan tehnik Purpose Sampling. Dimana responden berjumlah 33 responden. Hasil : ini menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara penerapan pijat perineum untuk mengurangi ruptur perineum saat persalinan di klinik pratama ratna komala ( p Value sama dengan 0,002). Kesimpulan: Pijat perineum efektif untuk mengurangi ruptur perineum
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DI DESA SUKAMENAK KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i1.394
Rumah tangga yang PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 indikator. Indikator tersebut adalah persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan, member ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah seminggu sekali, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik atau olahraga, dan tidak merokok di dalam rumah. Tujuan penelitian ini Gambaran faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat rumah tangga di Desa Sukamenak Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019. Manfaat penelitiaan ini dapat memberikan kontribursi dalam pengembangan ke ilmuan khususnya mata kuliah promosi kesehatan yaitu tentang penerapan PHBS dalam rumah tangga Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memberikan Gambaran faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga di Desa Sukamenak Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang memiliki balita usia 12-24 bulan di Desa Sukamenak Periode bulan Maret tahun 2019 yaitu sebanyak 172 orang. Teknik pengambilan sampel di penelitian ini menggunakan total sampling . Hasil penelitian didapatkan bahwa gambaran faktor yang berhubungan dengan PHBS rumah tangga mayoritas responden masuk dalam kategori tidak ber PHBS RT. Sedangkan faktor yang berhubungan dengan PHBS RT adalah mayoritas pengetahuan kategori baik, akses ke pelayanan kesehatan mayoritas terjangkau, dukungan petugas kesehatan mayoritas mendukung serta hanya sebagian responden yang mendapatan dukungan dari tokoh masyarakat. Saran untuk meningkatkan PHBS rumah tangga, masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada agar terbentuk perilaku PHBS RT.
GAMBARAN PENATALAKSANAAN IMD DI TEMPAT PRAKTIK BIDAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA TAHUN 2018
;
Eka Purwaningsih
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 12 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : STIKes Respati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48186/bidkes.v12i2.399
Inisiasi menyusu Dini (IMD) merupakan intervensi sederhana yang mampu meningkatkan neonatal outcome secara signifikan yaitu mengurangi risiko kematian neonatal, sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan periode lama menyusui. IMD dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan dan motivasi bidan/dokter penolong persalinan, didukung oleh suami, keluarga, dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan IMD pada ibu bersalin di bidan praktik Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Februari sampai Maret 2017 di Praktik Bidan Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling sehingga didapatkan sejumlah 28 sampel. Hasil penelitian menunjukkan 46,4% berhasil dilaksanakan IMD dan sebanyak 53,6% tidak berhasil dilaksanakan IMD dengan alasan ibu bersalin mengalami kelelahan. Diharapkan tenaga kesehatan dan keluarga dapat mendukung terlaksananya kegiatan IMD untuk meminimalisir terjadinya risiko kematian pada neonatal.