Di era Society 5.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial, profesionalisme guru menjadi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, guru harus mampu menjadi fasilitator, inovator, dan pemimpin pembelajaran yang adaptif. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berfokus pada kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi. Era 5.0 merupakan kelanjutan dari revolusi industri 4.0 yang mana lebih menekankan pada aspek humanisme dalam menghadapi berbagai masalah sosial, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam era ini, integrasi antar dunia virtual dan realita menjadi sangat penting dalam mencari solusi yang efektif. Era 5.0 menekankan integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (ai), internet of things (iot), dan lain sebagainya. Pada era 5.0 pendidikan memainkan peran penting dalam menyiapkan individu untuk menghadapi perubahan. Di era 5.0 peran guru telah berubah, bukan hanya sekedar sebagai penyalur pengetahuan, tetapi menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yakni metode library research atau studi kepustakaan.