Articles
APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI MENUJU DESA MANDIRI AIR BERSIH DI SUMBERWUDI KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN
Sugito, Sugito;
Asmoro, Pungut
WAKTU Vol 10 No 1 (2012): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v10i1.802
Wilayah desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan secara geografis termasuk daerahrawan air bersih. Kualitas air sumur payau terlebih pada musim kemarau.Usaha penyediaan airbersih menggunakan air sungai hanya dilakukan dengan pengendapan sederhana, sehinggakandungan lumpurnya tinggi dan berwarna kecoklatan. Kondisi air tidak memenuhi standarkesehatan. Pemerintah desa belum berupaya untuk menyediakan sarana air bersih baik aspekkuantitas, kualitas maupun kontinuitas.Untuk itu dilaksanakan penerapan teknologi filtrasi secaralengkap untuk mengolah air sungai menjadi air bersih yang layak konsumsi. Melalui program inidapat menghasilkan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, memberdayakan masyarakatdalam sistem produksi dan pengelolaannya secara mandiri, membantu pemerintah untukmeningkatkan derajat ekonomi dan kesehatan masyarakat.Program diawali dengan prosessosialisasi kepada masyarakat. Penetapan lahan instalasi air bersih ditetapkan melalui koordinasidengan pemerintah desa. Masyarakat terlibat langsung melalui proses pembelajaran danpemberdayaan tentang proses penjernihan air. Proses pendampingan dilakukan agar masyarakatmampu melakukan proses produksi, pemeliharaan instalasi, dan mengelola menjadi usahakoperasi air bersih. Hasil program adalah sebuah instalasi penjernih air berupa bangunan utamabak sedimentasi dengan volume 20 m3, bak roughing filter volume 8 m3, bak filtrasi volume 4 m3,dan bak penampungan akhir volume 12 m3. Waktu tinggal air pada bak sedimentasi 4 jammenghasilkan air bersih 72 m3/hari dengan kualitas yang memenuhi syarat untuk melayani 150KK.
PROSES DESINFEKSI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK MENJADI AIR BERSIH SEBAGAI AIR BAKU AIR MINUM
Ratnawati, Rhenny;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 11 No 2 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v11i2.815
Permasalahan air bersih semakin berkembang akibat kerusakan lingkungan danpencemaran air limbah domestik. Upaya pengolahan air limbah domestik dilakukan untukmereduksi bahan organik dan logam-logam yang mencemari air permukaan sebagai bahan bakuair bersih.Aplikasi Biofilter terpadukan dengan teknologi filtrasi berbasis multimedia filter dapatmenghasilkan air bersih yang memenuhi standar sehingga menghemat energi proses dan biayapengolahan. Air olahan dapat ditingkatkan sebagai air baku untuk air bersih dan air minum. Padapenelitian ini dilakukan kajian proses Desinfeksi pada pengolahan air limbah domestik menjadi airbaku yang dapat dikembangkan menjadi air bersih dan air minum. Penelitian dilakukan secaraterpadu menggunakan aplikasi Biofilter dengan Fltrasi dilanjutkan dengan proses Desinfeksi.Reaktor Biofilter tersusun secara terpadu dengan kombinasi reaktor anaerobik dan aerobikmenggunakan media batu koral diameter 1-2 cm untuk optimalisasi removal bahan organik.Filtrasi dilakukan dengan menggunakan resin katio-anion, pasir silika dan manganess greensand.Desinfeksi menggunakan bahan Kaporit dengan dosis 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm,300 ppm, 350 ppm, dan 400 ppm untuk menurunkan kandungan bakteri Escherecia Coli. Sampelair limbah yang digunakan adalah air limbah Puskesmas.Target yang ingin dicapai adalah untukmemperoleh air baku air bersih atau air minum dari air limbah domestik yang memenuhi bakumutu.Data kualitas air dianalisis di laboratorium menggunakan metode penelitian air secaralengkap untuk parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis. Perbandingan parameter antara kualitasinfluen dan efluen menunjukkan kapasitas unjuk kerja reaktor dan proses desinfeksi. Hasilpenelitian menunjukan bahwa pada pemberian kaporit dengan dosis 350 ppm dan 400 ppm telahdiperoleh air olahan yang tidak mengandung bakteri Esherecia Coli sehingga memenuhi bakumutu kualitas air bersih sesuai Permenkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 Hasil penelitian iniberupa air olahan memenuhi syarat yang dapat dimanfaatkan kembali (recycle) sehingga dapatmenekan biaya operasional institusi yang menghasilkan air limbah.
APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
Krismayasari, Damiyana;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 12 No 1 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v12i1.817
Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan rumah sakit menyebabkan meningkatnyakebutuhan air bersih. Selama ini produksi oulet IPAL belum diberdayakan, oleh karena itu perludilakukan penerlitian untuk mengolah air hasil olahan IPAL menjadi air bersih denganmenggunakan teknologi filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji air hasil olah IPAL setelahmelalui filter untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah sakit . Air olahan IPAL diambil dari airhasil olahan IPAL Rumah Sakit Islam Surabaya. Reaktor filtrasi menggunakan bahan pipa paralonPVC berdiameter 3 inchi berisi multi media pasir silika, zeolit, manganese greensand, dan karbonaktif. Parameter yang diukur adalah parameter air bersih sesuai dengan Permenkes RIno.416/Menkes/Per/IX/1990. Kinerja reaktor diukur dengan membandingkan kualitas sebelum dansesudah filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan air hasil olahan IPAL di Rumah Sakit IslamSurabaya untuk parameter fisik dan kimia baik sehingga memungkinkan untuk diolah lebih lanjutmenjadi air bersih. Parameter mikrobiologi harus dilakukan pengolahan lebih lanjut karenamelebihi baku mutu air bersih. Penurunan parameter fisik air bersih pada proses filtrasidipengaruhi oleh besarnya debit. Penurunan parameter kimia pada filter yang menggunakanmedia pasir silika, zeolit dan karbon aktif efektif menurunkan kadar ammonia sebesar 98%. Filteryang menggunakan media pasir silika, manganese greensand dan karbon aktif efektifmenurunkan sulfat sebesar 36%, nitrat sebesar 96%, besi sebesar 64% dan flourida sebesar 45%.Filter yang menggunakan media pasir silika, zeolit, manganese greensand dan karbon aktif efektifmenurunkan kadar mangan sebesar 100% dan seng sebesar 38%. Penurunan parametermikrobiologi pada filter dengan media pasir silica, zeolit, manganese greensand dan karbon aktifefektif menurunkan sebesar 96%. Tingginya angka Koliform pada penelitian jika dibandingkandengan baku ini masih perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut sehingga bebas dari Koliformsebagai syarat dalam kualitas air bersih. Untuk itu perlu dilakukan treatment desinfeksi gunamenghilangkan Koliform. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi upaya penyelamatan lingkungandari pencemaran air limbah dan upaya menyelamatkan kelestarian sumber daya air, sebagaipertimbangan penelitian yang serupa, dan menjadi alternatif penghematan pemakaian air bersihdan mengurangi pemakaian air PDAM.
KINERJA KAPORIT TERHADAP PENURUNAN E-COLI PADA HIPPAM TIRTA SEJATI DI DESA KARANGREJO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK
Rahayu, Puji;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 12 No 1 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v12i1.832
Pembangunan sarana air bersih bertujuan agar masyarakat mendapatkan air yangmemenuhi syarat kesehatan, baik bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan.Bila air tidak memenuhi syarat kesehatan seperti yang tercantum dalam Peraturan MenteriKesehatan RI No.416/MENKES/Per/IX/1990 tentang syarat syarat dan pengawasan kualitas airbersih ,maka air dapat menimbulkan berbagai macam gangguan baik langsung maupun tidaklangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas air HIPPAM TIRTA SEJATIsetelah dilakukan disinfeksi memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes No. 416/MENKES/PER/1990 terutama untuk parameter E.Coli. Penelitian dilakukan dengan 3 (tiga) kalipercobaan yaitu dengan membubuhkan kaporit dengan konsentrasi 350 ppm, 450 ppm dan 550ppm pada bak klorinator berkapasitas 250 liter dengan harapan sisa klor pada pipa distribusi 0,2mg/L–0,5 mg/L.Pemberian dosis kaporit dengan konsentrasi 450 ppm pada Instalasi IPA HIPPAMTirta Sejati desa Karangrejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik mampu menurunkan E.Colisampai batas memenuhi baku mutu sesuai dengan PERMENKES Nomor :416/MENKES/Per/IX/1990. Semakin jauh jarak Instalasi makin besar angka E.Coli.Penggunaankaporit pada dosis 350 ppm, 450 ppm dan 550 ppm dari masing-masing variasi seluruhnyamenunjukkan angka sisa klor masih relatif memenuhi syarat sesuai dengan batas maksimum yangdiperbolehkan.
APLIKASI BIOFILTER AEROBIK UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN DETERGEN PADA AIR LIMBAH LAUNDRY
Switarto, Bambang;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 10 No 2 (2012): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v10i2.838
Pesatnya pertumbuhan penduduk berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan airbersih. Pola kehidupan modern yang serba ingin cepat memicu pertumbuhan ekonomi diantaranya usaha pencucian baju (laundry). Perkembangan usaha laundry menghasilkan air limbah domestik yang mengandung detergen dengan konsentrasi sangat tinggi sehingga mencemari air permukaan. Dampak pencemaran detergen terhadap lingkungan akibat peningkatan usaha laundry harus diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk merngkaji aplikasi Biofilter aerobik dengan menggunakan media yang murah untuk mengolah limbah laundry sehi ngga dapat mereduksi pencemaran air permukaan.Eksperimen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan reaktor Biofilter aerobik aliran upflow. Media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah zeolit , batu apung, dan pecahan genteng ukuran 1 cm yang dikombinasikan dengan karbon aktif. Sampel air limbah laundry diperoleh dari pengusaha laundry di perumahan. Parameter terukur adalah detergen anionik dengan menggunakan metode Metylena BlueActive Substances (MBAS). Kinerja reaktor Biofilter ditentukan dengan melihat efisiensi penurunan kandungan detergen dan membandingkan variasi media yang digunakan.Hasil penelitian diperoleh penurunan kandungan detergen pada limbah laundry terbesar terjadi pada reaktor Biofilter dengan media pecahan genteng terpadukan karbon aktif. Efisiensi reduksi maksimum diperoleh rata-rata sebesar 96% setelah reaktor beroperasi tiga minggu. Pemanfaatan teknologi Biofilter menggunakan media pecahan genteng yang murah terpadukan dengan karbon aktif dapat mereduksi kandungan detergen pada limbah laundry sehingga tidak mencemari air permukaan.
PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR PABRIK TAHU DENGAN TINJA SAPI
Wati, Dewi Ayu Trisno;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 11 No 2 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v11i2.886
Degradasi bahan organik di bawah kondisi anaerobik menghasilkan campuran gasmetana dan karbondioksida. Meningkatnya limbah kotoran sapi dan limbah cair industri tahudapat dipadukan untuk membuat biogas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah berapakahtekanan produk biogas pada perbandingan campuran bahanyang berbeda-beda, dan berapalama produksi gas yang dihasilkan untuk tiap variasi percobaan . Tujuan dari penelitian ini yaituuntuk mengkaji variasi komposisi, mengukur waktu proses fermentasi dan mengukur tingkatkenaikan tekanan gas yang dihasilkan . Penelitian ini dilakukan 3 variasi dengan pengulangansebanyak 3 kali yaitu variasi 1 dengan perbandingan 10% tinja sapi dan 90% limbah cairi ndust r i tahu, variasi 2 dengan perbandingan 25% tinja sapi dan 75% limbah cair i ndust r i btahu, variasi 3 dengan perbandingan 50% tinja sapi dan 50% limbah cair industri tahu.Percobaaan di lakukan dengan menggunakan reaktor bi ogas yang t erbuat dari drum.Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas yang dihasilkan yaitu berupa kolom air yangdiukur dalam satuan milimeter. Pengukuran waktu fermentasi menggunakan alat ukurjam/stopwatch dengan satuan waktu (jam). Untuk mengetahui perbedaan kekentalan darikomposisi variasi yang telah dibentuk maka dilakukan pengujian kadar air dengan metodegravimetri. Dari hasil penelitian, tekanan gas yang paling tinggi terjadi pada komposisi 50% tinjasapi dengan 50% limbah cair industri tahu yaitu antara 29-32 mm kolom air membutuhkan waktusekitar 96-99 jam untuk menghasilkan gas paling besar. Rata-rata nilai kadar air yang dihasilkanuntuk kategori cair sebesar 83 %, kategori sedang sebesar 72% dan kategori kental sebesar53%.
ANALISIS PENGARUH POLA PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP HARGA LAHAN KORIDOR JALAN DARMO SURABAYA SEBAGAI KAWASAN PRESERVASI
Caprityan, Revin;
Dwi Rohmadiani, Linda;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 12 No 2 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v12i2.888
Road Corridor Darmo Surabaya is one of the areas that have historical value in the past. Having old buildings are still original and its location in the middle of the city with such a high accessibility makes Darmo Road Corridor has its own economic value. Various land uses such as residential, office, trade, services, social, cultural and so on. Corridor which has the highest land prices in Surabaya related to land use, the price of land and buildings located along the corridorpreservation Highway Darmo. The result of the analysis is the pattern of land use and preservation of buildings located along the road corridor Darmo significantly affect the price of the land because of strong historical value with less kirasan prices there are about more than 25 million dollars for the building of colonial and getting down to about 10 million dollars for the building has undergone many reforms.
PENURUNAN TSS DAN PHOSPAT AIR LIMBAH PUSKESMAS JANTI KOTA MALANG DENGAN WETLAND
Made S, Desak;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 11 No 1 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v11i1.889
Sarana dan pengolahan air limbah merupakan satu permasalahan lingkungan. Airlimbah yang langsung dibuang ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu maka akan menimbulkandampak berupa penurunan kulaitas lingkungan, gangguan kesehatan, gangguan terhadap biotaperairan juga ganguan estetika. Oleh karena itu, sarana IPAL menjadi keharusan untuk dipenuhioleh institusi penghasil air limbah.Sistem pengolahan limbah yang ada sangat bervariasi yaitu dari yang sangatsederhana sampai dengan yang berteknologi tinggi. Salah satu teknologi pengolahan air limbahyang sangat mudah dari segi desainnya, murah pembiayaannya, serta dalam pengoperasiannyatidak memerlukan tenaga ahli, tetapi memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menurunkanpolutan adalah dengan sistem wetlandPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui penurunan kandungan TSS dan Phospatair limbah dengan sistem wetland yang menggunakan reaktor dengan tanaman melati air(Echinodorus Palaepolius), dan reaktor yang ditanami bambu air (Eqisentum hymle) denganmengambil lokasi di Puskesmas Janti Kota Malang. Untuk mengetahui penurunan kandunganTSS dan Phospat digunakan 2 ( dua) Reaktor dimana Reaktor I ditanami dengan melati air danReaktor II ditanami dengan bambu air.Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Reaktor dengantanaman melati air mampu meremovel TSS sebanyak 34 mg/l dan Reaktor dengan tanamanbambu air mampu menurunkan kandungan TSS sebanyak 33 mg/l. Penurunan yang optimumterjadi pada hari ke 5(lima). Untuk Reaktor dengan melati air mampu menurunkan kandunganphospat 2,73 mg/l sedangkan reaktor dengan bambu air mampu menurunkan kandungan phospatsebanyak 2,31 mg/l.
DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA
Ratnawati, Rhenny;
Al Kholif, Muhammad;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 12 No 2 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v12i2.915
Poliklinik menghasilkan air limbah domestik yang bersifat infeksius. Oleh karenanya airlimbah tersebut harus diolah agar memenuhi baku mutu lingkungan sehingga tidak mengakibatkanterjadinya penyakit. Aplikasi biofilter untuk mengolah air limbah domestik poliklinik dapatmereduksi beban organik terlarut sehingga menghasilkan efluen yang layak dibuang ke badan air.Efluen yang dihasilkan dapat ditingkatkan sebagai air baku untuk air bersih. Tujuan dalam penelitian ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah airlimbah poliklinik UNIPA Surabaya dengan menggunakan biofilter. Teknologi biofilter dipilih karenakeunggulannya dalam meremoval pencemar organik dengan tingkat efisiensi tinggi sampaidengan 95%. Biofilter tidak membutuhkan lahan yang luas serta menggunakan media yang sangatmurah menjadikan kelebihan tersendiri dari teknologi ini. Metode penelitian ini menggunakan datadokumentasi dan observasi lapangan bangunan gedung poliklinik UNIPA Surabaya. Datakebutuhan air bersih diprediksikan berdasarkan kebutuhan air yang digunakan untuk operasionalpoliklinik. Hasil penelitian ini berupa desain IPAL Biofilter yang meliputi dimensi bangunan dangambar teknik IPAL serta perhitungan biaya yang siap diaplikasikan untuk mengolah air limbahyang dihasilkan oleh poliklinik UNIPA Surabaya.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TEMPE DENGAN BIOFILTER
Nurhayati, Indah;
Asmoro, Pungut;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 9 No 2 (2011): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v9i2.917
Industri tempe Bapak Karipan di Desa Sedenganmijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur merupakan home industri dengan teknologi yang sangat sederhana. Air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai. Kedaan ini akan sangat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat pengguna air sungai tersebut. Untuk mengatasi masalah lingkungan di lokasi industri tempe Bapak Karipan, maka tim dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya melalukan pengabdian kepada masyarakat melalui program VUCER dari DP2M DIKTI Depdiknas. Program yang dilaksanakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah membangun instalasi penglah air limbah (IPAL) dengan proses biofilter di industri tempe P. Karipan. Tujuan dari pengadaan IPAL adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan produksi, meningkatkan kualitas produk (tempe) industri tempe sehingga hygienis, meningkatkan kesejahteraan pengusaha mitra dan kenyamanan masyarakat sekitar dari gangguan cemaran akibat proses produksi industri tempe,meningkatkan rasa aman pengusaha mitra dari segala bentuk komplain (protes) masyarakat dan pihak berwenang terkait dengan pencemaran lingkungan akibat limbah cair industri tempe tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama penyebaran angket, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak air limbah pabrik tempe terhadap lingkungan sekitar. Tahap kedua pembangunan IPAL. Tahap ke tiga penyebaran angket dengan tujuan untuk mengetahui dampak limbah industri tempe terhadap lingkungan sekitar setelah dibangun instalasi pengolah air limbah. Pelaksanaan pegabdian masyarakat di pabrik tempe memberikan hasil sebagai berikut : Sebelum dilakukan pengolahan limbah cair industri tempe menggangu lingkungan sekitar, terutama menyebabkan bau busuk dan pencemaran air sungai, pengolahan limbah industri tempe milik bapak Karipan yang berada di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo setelah diolah dengan biofilter diperoleh hasil yang sangat memuaskan dengan efisiensi penurunan rata-rata 98 %, untuk parameter BOD, COD, TSS, sehingga efluen yang dibuang ke sungai sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan SK. Gub. Jatim No. 136 tahun 1994, Tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri, dengan dibangunnya IPAL untuk mengolah limbah cair industri tempe Bapak Karipan menjadikan lingkungan sekitar industri menjadi lebih baik,pemilik industri tempe merasa aman dari ancaman protes masyarakat terkait karena limbah cair industrinya sudah tidak mengganggu lingkungan sekitar.