Inovasi digital di sektor kesehatan, khususnya telehealth, telah menjadi salah satu alternatif penting dalam pemberian layanan kebidanan, terutama selama pandemi COVID-19 dan di wilayah dengan keterbatasan akses fasilitas kesehatan. Namun, efektivitas dan kepuasan pasien terhadap telehealth dibandingkan dengan konsultasi tatap muka masih menjadi pertanyaan penting dalam praktik kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dan tingkat kepuasan pasien terhadap penggunaan telehealth dengan konsultasi tatap muka dalam pelayanan asuhan kebidanan. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 120 ibu hamil dipilih secara purposive sampling, terdiri dari pengguna layanan telehealth dan konsultasi langsung di fasilitas kebidanan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang mengukur kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Analisis data dilakukan dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam dimensi kualitas informasi antara telehealth dan tatap muka (p=0,213). Namun, terdapat perbedaan signifikan pada dimensi kejelasan komunikasi (p=0,001), responsivitas (p=0,009), serta kepuasan umum (p=0,015), di mana konsultasi tatap muka lebih unggul. Di sisi lain, telehealth dinilai lebih efisien dalam aspek waktu dan aksesibilitas (p=0,000). Telehealth dapat menjadi alternatif yang layak untuk asuhan kebidanan terutama dalam kondisi tertentu seperti pandemi atau daerah terpencil. Namun, untuk aspek komunikasi interpersonal dan hubungan emosional, konsultasi tatap muka tetap lebih unggul. Kombinasi keduanya secara strategis dapat meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kebidanan di masa depan.