Permasalahan dalam studi ini muncul dari fenomena rendahnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam organisasi di kampus, serta kurangnya pengalaman kepemimpinan yang dimiliki banyak mahasiswa. Padahal, organisasi mahasiswa adalah alat penting untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pandangan mahasiswa mengenai efektivitas gaya kepemimpinan di lingkungan kampus. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui distribusi kuesioner tertutup kepada 50 responden dari berbagai universitas di Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pandangan yang positif terhadap gaya kepemimpinan demokratis (92%) dan menekankan pentingnya komunikasi dua arah, penjelasan visi yang jelas, serta keadilan dalam pengambilan keputusan. Sebanyak 94% mahasiswa menyatakan bahwa pendidikan tentang kepemimpinan perlu diajarkan di perguruan tinggi, meskipun 68% responden mengaku belum pernah menjabat dalam posisi kepemimpinan di organisasi. Temuan ini menunjukkan adanya perbedaan antara pemahaman teoritis tentang kepemimpinan dan keterlibatan langsung mahasiswa dalam praktik kepemimpinan.