Korosi merupakan suatu bentuk kerusakan yang terjadi pada logam dan tidak dapat dicegah namun, korosi dapat diperlambat. Salah satu metode untuk memperlambat terjadinya korosi adalah dengan cara pemberian inhibitor. Pemilihan bahan alam sebagai inhibitor korosi merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan karena biaya yang relatif murah serta ramah lingkungan. Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor adalah bahan yang mengandung atom N, O, P, S, dan senyawa-senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas pada atom penyusunnya. Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor alami adalah polifenol, yaitu senyawa yang banyak terdapat didalam tanin kulit buah durian.Pembuatan spesimen uji dilakukan di Laboratorium Desain dan Uji Bahan Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang. Sedangkan pengamatan struktur mikro dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang. Variabel yang digunakan adalah variasi konsentrasi ekstrak kulit buah durian 0 ppm, 1000 ppm, 1200 ppm, 1400 ppm. Korosi rata-rata pada konsentrasi 0 ppm adalah 6,1213 mdd, 1000 ppm adalah 2,3404 mdd, 1200 ppm adalah 2,8409 mdd,dan 1400 ppm adalah 3,5074 mdd. Dengan efisiensi inhibitor terbesar yaitu setelah perendaman selama 30 hari pada konsentrasi 1000 ppm adalah 78,98%,dan pada 40 hari konsentrasi 1200 ppm adalah 72,08%,dan 1400 ppm adalah 65,81%. Variasi konsentrasi ekstrak kulit buah durian berpengaruh terhadap laju korosi baja karbon.