p-Index From 2020 - 2025
18.769
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Cakrawala Pendidikan Humanus: Jurnal ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Journal of Education and Learning (EduLearn) BAHASTRA Jurnal Infinity Dinamika Pendidikan Language Circle : Journal of Language and Literature Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) QUALITY J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Psikopedagogia WARTA Jurnal Varidika Jurnal Penelitian Humaniora Kajian Linguistik dan Sastra Jurnal Gramatika Dinamika Jurnal Pendidikan Dasar Pedagogia: Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan Jurnal Studi Komunikasi Aksara Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) IJoLE: International Journal of Language Education BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Jurnal Analisa Sosiologi Edukasi : Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan dan Kesastraan Lire journal (journal of linguistics and literature Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Paedagogie Kandai JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Jurnal Basicedu Journal of Education Technology International Journal of Elementary Education Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Indonesian Journal on Learning and Advanced Education (IJOLAE) Jurnal Abdimasa JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Buletin KKN Pendidikan International Journal of Educational Review Edunesia : jurnal Ilmiah Pendidikan Jurnal Skripta Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Randwick International of Education and Linguistics Didaktika: Jurnal Kependidikan JOLLT Journal of Languages and Language Teaching Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Journal of English Language and Education Bulletin of Science Education Mechanical Engineering for Society and Industry Journal of Education Research Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) Jurnal Basicedu LingPoet: Journal of Linguistics and Literary Research Urecol Journal. Part A: Education and Training Prosiding University Research Colloquium Jurnal Keilmuan dan Keislaman Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Warta LPM International Conference on Education for All Jurnal Pendidikan Islam Lire Journal (Journal of Linguistics and Literature) Jurnal Infinity Journal on Mathematics Education
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Kajian Linguistik dan Sastra

PERILAKU TINDAK TUTUR BERBAHASA PEMIMPIN DALAM WACANA RAPAT DINAS: KAJIAN PRAGMATIK DENGAN PENDEKATAN JENDER Prayitno, Harun Joko
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 21, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.072 KB) | DOI: 10.23917/kls.v21i2.4382

Abstract

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perbedaankarakteristik pemggunaan bahasa secara pragmatik dengan menggunakan metodejender. Penelitian ini secara khusus untuk memaparkan perbedaan penggunaan bentuk ujaran bahasa antara pimpinan laki-laki dan dan perempuan dalam pertemuan resmi Pemerintah Kota Madya Surakarta. Penelitiian ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Sumber data meliputi semua individu yang memimpin institusi degan jabatan eselon IV-II, kantor dan kantor cabang di Pemerintah Kota Madya Surakarta berdasarkan purposive sampling dan criterion based selection. Data penelitian berupa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan laki-laki dan perempuan dalam pertemuan resmi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik perekaman, catat, observasi, dan kerjasama dengan informan. Analisis data menggunakan analisis eksistensi dengan mengacu pada analisis pragmatik yang menekankan analisis means-end dan heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan perempuan dalam pertemuan-pertemuan resmi cenderung bersifat ekspresif, simpatik dan rogative (bersifat nyanyian) sedangkan ujaran pimpinan laki-laki cenderung bersifat direktif. Ujaran ekspresif dan simpatik yang diucapkan oleh papa pimpinan perempuan dimaksudkan untuk menyenangkan orang lain dan mereka kurang kompetitif sebab mereka tidak mengarah pada kebutuhan penutur melainkan pada kebutuhan pendengar. Ujaran direktif pimpinan laki-laki cenderung bersifat konfrontatif dan kompetitif serta lebih mengarah pada kebutuhan penutur daripada pendengar. Ujaran rogative yang diucapkan oleh para pimpinan perempuan cenderung dalam bentuk pertanyaan karena mereka merasa tidak yakin apakah pilihan kata yang mereka gunakan keliru ata kurang diterima pada pendengar dengan menggunakan teknik non-literal tak langsung. Akan tetapi, ujaran rogative para pimpinan laki-laki cenderung dalam bentuk menanyakan sesuatu yang bersifat literal, rasional dan langsung pada inti permasalahannya.Kata Kunci: jender, pragmatik, ungkapan, ilokusi, asertif, direktif, rogatif
PERWUJUDAN PRINSIP KERJASAMA, SOPAN SANTUN, DAN IRONI PARA PEJABAT DALAM PERISTIWA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN PEMKOT BERBUDAYA JAWA Joko Prayitno, Harun
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.02 KB) | DOI: 10.23917/kls.v22i1.4364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memerikan realisasi TTDdalam kaitannya dengan perwujudan maksim-maksim dalam PKS, PSS, dan PI. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan ancangan sosiopragmatik. Penelitian dilakukan di lingkungan Pemkot Surakarta. Objek penelitian ini berupa perwujudan TTD yang digunakan oleh pejabat dalam konteks PKS, PSS, dan PI pada PRD. Sumber data penelitian meliputi keseluruhan individu yang mengepalai suatu badan, dinas, cabang dinas, kantor, kalurahan, instansi di lingkungan Pemkot Surakarta yang ditentukan secara purposive sampling dan criterion based selection. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar sadap dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap. Analisis dan interpretasi data dilakukan dengan teknik padan intralingual dan ekstralingual yang dilanjutkan dengan kerja analisissosiopragmatik means-end model Searle dan heuristik model Grice, skalakesantunan model Brown-Levinson, model Blum-Kulka, dan model Leech. Temuanpenelitian menggambarkan bahwa maksim-maksim PKS yang dikembangkan olehpejabat belatar belakang budaya Jawa ditampakkan melalui sub-submaksimkejelasan direktif, kebenaran direktif, kecukupan bukti, ketepatan direktif,ketidaktaksaan direktif, keruntutan strategi direktif. Kesantunan direktif lebihdidasarkan pada cara-cara kesantunan tak langsung, berpagar, dan pesimismedaripada dengan cara-cara meminimalkan paksaan, penghormatan, meminta maaf, dan impersonal, pernyataan-pertanyaan, isyarat halus. Strategi PI yangdikembangkan oleh pejabat di lingkungan pemkot berbudaya Jawa lebih banyakmengambil tempat di antara PKS dan PSS sehingga betuk ketidaktulusan,ketidaksabaran, pernyataan menggelikan, pernyataan mengecilkan, maupun bentuk cemooh halus ditampakkan melalui TTD yang seakan-akan sopan meskipunsejatinya tidak sopan.Kata Kunci: tindak tutur direktif, ekstralingual, ilokusi, maksim, pemarkah, sosiopragmatik.
TEKNIK DAN STRATEGI TINDAK KESANTUNAN DIREKTIF DI KALANGAN ANDIK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA Prayitno, Harun Joko
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 23, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.997 KB) | DOI: 10.23917/kls.v23i2.4314

Abstract

Studi ini bertujuan untuk merumuskan taksonomi tindak kesantunan direktif dikalangan andik SD yang berlatar belakang budaya Jawa. Tujuan spesifik studi iniadalah untuk merumuskan taksonomi dan pola semestaan realisasi tindakkesantunan direktif andik SD dalam hubungannya dengan prinsip dasar berbahasa PKS dan PSS; prinsip harmoni sosial PI dan PK. Objek penelitian ini adalah skala kelangsungan dan peringkat tindak kesantunandirektif dalam kaitannya PKS, PSS, prinsip harmoni sosial PI, PK, dn prinsip kultural budaya Jawa. Sumber data penelitian meliputi keseluruhan aktivitas berbahasa andik SD yang direfleksikan oleh guru kelas SD melalui FGD, baik dalam suasana formal maupun nonformal. Data penelitian berupa skala kelangsungan dan peringkat kesantunan pertuturan menurut PKS, PSS, PI, PK, dan Pk. Interpretasi perwujudan tindak kesantunan direktif dilakukan dengan kerja analisis pragmatik yang mengacu pada analisis heuristik model Grice, skala kelangsungan dan peringkat kesantunan model BrownLevinson. Hasil studi ini menunjukkan bahwa (1) perwujudan tindak kesantunan direktif (TKD) di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa berkecenderungan diwujudkan melaui tipe menyuruh pada kategori memerintah dan tipe meminta pada kategori memohon. Temuan ini menggambarkah bahwa sesuai dengan kodratnya sebagai anak pada dasarnya masih memerlukan suri tauladan dari orang tuanya di rumah, gurunya di sekolah, dan panutannya sebagai yang difigurkan atau ditokohkan di lingkungan masyarakatnya masing-masing. (2) realisasi TKD di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa berkecenderungan dinyatakan dengan cara-cara tak langsung dan modus-modus nonliteral daripada dengan cara-cara langsung atau modus literal. Realisasi ini menggambarkan bahwa andik SD pada hakikatnya masih dalam masa perkembangan mental lingual sehingga masih memerlukan bimbingan yang bernilai positif, santun, dan berkarakter dari orang tua, guru, dan lingkungan masyarakatnya masing-masing dalam hal berbahasa serta bertindak tutur. (3) Skala tindak kesntunan direktif di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa lebih dibangun dengan skala untung-rugi dan langsung-tak langsung sehingga kurang menjangkau pada hal-hal yang bernilai skala pilihan atau opsional. Temuan ini berarti andik SD saat ini memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orang tua, guru, dan lingkungan sekolah sehingga keberanian di dalam menentukan pilihan dan keputusan menjadi modal yang sangat minim dimiliki bagi andik SD. (4) Prinsip harmoni sosial dan rukun sebagai prinsip kultural yang digunakan oleh andik SD berlatar belakang budaya Jawa memiliki keterbtasan berinterelasi pada bidal-bidal kesantunan masyarakat Jawa, yaitu kurmat ’hormat’, andhap asor ’rendah hati’, empan papan ’sadar akan tempat’ atau ’introspektif’, tepa slira ’tenggang rasa’. Realisasi prinsip rukun sebagai modal dasar dan filosofi masyarakat Jawa belum sepenuhnya menyatu ke dalam perilaku berbahasa, khususnya bertindak kesantunan direktif, di dalam kehidupan sehari-hari di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa.Kata Kunci: tindak kesantunan direktif, maksim, skala kesantunan direktif.
CIRI LEKSIKAL ANTARA PENGIKLAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM PEMILIHAN KATA DAN UNGKAPAN PADA KOLOM IKLAN KONTAK JODOH Prayitno, Harun Joko
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 17, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4613.341 KB) | DOI: 10.23917/kls.v17i1.4492

Abstract

Abstrak
REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PERISTIWA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BERBUDAYA JAWA Prayitno, Harun Joko; Laila, Malikatul; Sumarlam, .
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 19, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB) | DOI: 10.23917/kls.v19i2.4428

Abstract

The study is about the use of directive speech act or Tindak Tutur Direktif (TTD) in the official meeting events held in the vicinage of Javanese culture civic government by using a gender approach. The data were collected by using the basic techniques of recording and was continued to open listening for participant-interview. The collected data were analyzed by using the techniques of intra-lingual and extra-lingual comparison together with the analysis method of means-end. The result shows that, first, the forms of TTD can be classified into 9 categories: (1) to request, (2) to advise, (3) to lead, (4) to support, (5) to interfere, (6) tooffer, (7) to offend, (8) to hinder, and (9) to counter. Second, based on the technique of speaking, female speakers or penutur Pejabat Perempuan (nPP) use the technique of literal speaking (37,65%) and the non-literal one (62,35%). Based on the technique of sending meaning, male speakers or penutur Pejabat Lelaki (nPL) use the technique of literal speaking (39,68%) and the non-literal one (60,32%). Both nPP and nPL use non-literal techniques more than literal ones. Third, based on the speaking strategy, nPP chooses direct strategy (38,82%) and indirect one (61,18%). Meanwile, the speaking strategy chosen by nPL, is (40,48%) for direct strategy and (58,73%) for indirect one. Therefore, the officialsprefer using indirect strategies in speaking. Finally, factors influencing the forms of the officials’s TTD are: (1) who the second persons are, (2) what the social relation is between nPP/nPL and the meeting audience, (3) what the social-societal status of nPP/ nPL is; and (4) the topic being discussed.
TEKNIK DAN STRATEGI TINDAK KESANTUNAN DIREKTIF DI KALANGAN ANDIK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA Harun Joko Prayitno
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 23, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.997 KB) | DOI: 10.23917/kls.v23i2.4314

Abstract

Studi ini bertujuan untuk merumuskan taksonomi tindak kesantunan direktif dikalangan andik SD yang berlatar belakang budaya Jawa. Tujuan spesifik studi iniadalah untuk merumuskan taksonomi dan pola semestaan realisasi tindakkesantunan direktif andik SD dalam hubungannya dengan prinsip dasar berbahasa PKS dan PSS; prinsip harmoni sosial PI dan PK. Objek penelitian ini adalah skala kelangsungan dan peringkat tindak kesantunandirektif dalam kaitannya PKS, PSS, prinsip harmoni sosial PI, PK, dn prinsip kultural budaya Jawa. Sumber data penelitian meliputi keseluruhan aktivitas berbahasa andik SD yang direfleksikan oleh guru kelas SD melalui FGD, baik dalam suasana formal maupun nonformal. Data penelitian berupa skala kelangsungan dan peringkat kesantunan pertuturan menurut PKS, PSS, PI, PK, dan Pk. Interpretasi perwujudan tindak kesantunan direktif dilakukan dengan kerja analisis pragmatik yang mengacu pada analisis heuristik model Grice, skala kelangsungan dan peringkat kesantunan model BrownLevinson. Hasil studi ini menunjukkan bahwa (1) perwujudan tindak kesantunan direktif (TKD) di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa berkecenderungan diwujudkan melaui tipe menyuruh pada kategori memerintah dan tipe meminta pada kategori memohon. Temuan ini menggambarkah bahwa sesuai dengan kodratnya sebagai anak pada dasarnya masih memerlukan suri tauladan dari orang tuanya di rumah, gurunya di sekolah, dan panutannya sebagai yang difigurkan atau ditokohkan di lingkungan masyarakatnya masing-masing. (2) realisasi TKD di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa berkecenderungan dinyatakan dengan cara-cara tak langsung dan modus-modus nonliteral daripada dengan cara-cara langsung atau modus literal. Realisasi ini menggambarkan bahwa andik SD pada hakikatnya masih dalam masa perkembangan mental lingual sehingga masih memerlukan bimbingan yang bernilai positif, santun, dan berkarakter dari orang tua, guru, dan lingkungan masyarakatnya masing-masing dalam hal berbahasa serta bertindak tutur. (3) Skala tindak kesntunan direktif di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa lebih dibangun dengan skala untung-rugi dan langsung-tak langsung sehingga kurang menjangkau pada hal-hal yang bernilai skala pilihan atau opsional. Temuan ini berarti andik SD saat ini memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orang tua, guru, dan lingkungan sekolah sehingga keberanian di dalam menentukan pilihan dan keputusan menjadi modal yang sangat minim dimiliki bagi andik SD. (4) Prinsip harmoni sosial dan rukun sebagai prinsip kultural yang digunakan oleh andik SD berlatar belakang budaya Jawa memiliki keterbtasan berinterelasi pada bidal-bidal kesantunan masyarakat Jawa, yaitu kurmat ’hormat’, andhap asor ’rendah hati’, empan papan ’sadar akan tempat’ atau ’introspektif’, tepa slira ’tenggang rasa’. Realisasi prinsip rukun sebagai modal dasar dan filosofi masyarakat Jawa belum sepenuhnya menyatu ke dalam perilaku berbahasa, khususnya bertindak kesantunan direktif, di dalam kehidupan sehari-hari di kalangan andik SD berlatar belakang budaya Jawa.Kata Kunci: tindak kesantunan direktif, maksim, skala kesantunan direktif.
CIRI LEKSIKAL ANTARA PENGIKLAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM PEMILIHAN KATA DAN UNGKAPAN PADA KOLOM IKLAN KONTAK JODOH Harun Joko Prayitno
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 17, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4613.341 KB) | DOI: 10.23917/kls.v17i1.4492

Abstract

Abstrak
REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PERISTIWA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BERBUDAYA JAWA Harun Joko Prayitno; Malikatul Laila; . Sumarlam
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 19, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB) | DOI: 10.23917/kls.v19i2.4428

Abstract

The study is about the use of directive speech act or Tindak Tutur Direktif (TTD) in the official meeting events held in the vicinage of Javanese culture civic government by using a gender approach. The data were collected by using the basic techniques of recording and was continued to open listening for participant-interview. The collected data were analyzed by using the techniques of intra-lingual and extra-lingual comparison together with the analysis method of means-end. The result shows that, first, the forms of TTD can be classified into 9 categories: (1) to request, (2) to advise, (3) to lead, (4) to support, (5) to interfere, (6) tooffer, (7) to offend, (8) to hinder, and (9) to counter. Second, based on the technique of speaking, female speakers or penutur Pejabat Perempuan (nPP) use the technique of literal speaking (37,65%) and the non-literal one (62,35%). Based on the technique of sending meaning, male speakers or penutur Pejabat Lelaki (nPL) use the technique of literal speaking (39,68%) and the non-literal one (60,32%). Both nPP and nPL use non-literal techniques more than literal ones. Third, based on the speaking strategy, nPP chooses direct strategy (38,82%) and indirect one (61,18%). Meanwile, the speaking strategy chosen by nPL, is (40,48%) for direct strategy and (58,73%) for indirect one. Therefore, the officialsprefer using indirect strategies in speaking. Finally, factors influencing the forms of the officials’s TTD are: (1) who the second persons are, (2) what the social relation is between nPP/nPL and the meeting audience, (3) what the social-societal status of nPP/ nPL is; and (4) the topic being discussed.
PERILAKU TINDAK TUTUR BERBAHASA PEMIMPIN DALAM WACANA RAPAT DINAS: KAJIAN PRAGMATIK DENGAN PENDEKATAN JENDER Harun Joko Prayitno
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 21, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.072 KB) | DOI: 10.23917/kls.v21i2.4382

Abstract

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perbedaankarakteristik pemggunaan bahasa secara pragmatik dengan menggunakan metodejender. Penelitian ini secara khusus untuk memaparkan perbedaan penggunaan bentuk ujaran bahasa antara pimpinan laki-laki dan dan perempuan dalam pertemuan resmi Pemerintah Kota Madya Surakarta. Penelitiian ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Sumber data meliputi semua individu yang memimpin institusi degan jabatan eselon IV-II, kantor dan kantor cabang di Pemerintah Kota Madya Surakarta berdasarkan purposive sampling dan criterion based selection. Data penelitian berupa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan laki-laki dan perempuan dalam pertemuan resmi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik perekaman, catat, observasi, dan kerjasama dengan informan. Analisis data menggunakan analisis eksistensi dengan mengacu pada analisis pragmatik yang menekankan analisis means-end dan heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan perempuan dalam pertemuan-pertemuan resmi cenderung bersifat ekspresif, simpatik dan rogative (bersifat nyanyian) sedangkan ujaran pimpinan laki-laki cenderung bersifat direktif. Ujaran ekspresif dan simpatik yang diucapkan oleh papa pimpinan perempuan dimaksudkan untuk menyenangkan orang lain dan mereka kurang kompetitif sebab mereka tidak mengarah pada kebutuhan penutur melainkan pada kebutuhan pendengar. Ujaran direktif pimpinan laki-laki cenderung bersifat konfrontatif dan kompetitif serta lebih mengarah pada kebutuhan penutur daripada pendengar. Ujaran rogative yang diucapkan oleh para pimpinan perempuan cenderung dalam bentuk pertanyaan karena mereka merasa tidak yakin apakah pilihan kata yang mereka gunakan keliru ata kurang diterima pada pendengar dengan menggunakan teknik non-literal tak langsung. Akan tetapi, ujaran rogative para pimpinan laki-laki cenderung dalam bentuk menanyakan sesuatu yang bersifat literal, rasional dan langsung pada inti permasalahannya.Kata Kunci: jender, pragmatik, ungkapan, ilokusi, asertif, direktif, rogatif
PERWUJUDAN PRINSIP KERJASAMA, SOPAN SANTUN, DAN IRONI PARA PEJABAT DALAM PERISTIWA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN PEMKOT BERBUDAYA JAWA Harun Joko Prayitno
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.02 KB) | DOI: 10.23917/kls.v22i1.4364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memerikan realisasi TTDdalam kaitannya dengan perwujudan maksim-maksim dalam PKS, PSS, dan PI. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan ancangan sosiopragmatik. Penelitian dilakukan di lingkungan Pemkot Surakarta. Objek penelitian ini berupa perwujudan TTD yang digunakan oleh pejabat dalam konteks PKS, PSS, dan PI pada PRD. Sumber data penelitian meliputi keseluruhan individu yang mengepalai suatu badan, dinas, cabang dinas, kantor, kalurahan, instansi di lingkungan Pemkot Surakarta yang ditentukan secara purposive sampling dan criterion based selection. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar sadap dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap. Analisis dan interpretasi data dilakukan dengan teknik padan intralingual dan ekstralingual yang dilanjutkan dengan kerja analisissosiopragmatik means-end model Searle dan heuristik model Grice, skalakesantunan model Brown-Levinson, model Blum-Kulka, dan model Leech. Temuanpenelitian menggambarkan bahwa maksim-maksim PKS yang dikembangkan olehpejabat belatar belakang budaya Jawa ditampakkan melalui sub-submaksimkejelasan direktif, kebenaran direktif, kecukupan bukti, ketepatan direktif,ketidaktaksaan direktif, keruntutan strategi direktif. Kesantunan direktif lebihdidasarkan pada cara-cara kesantunan tak langsung, berpagar, dan pesimismedaripada dengan cara-cara meminimalkan paksaan, penghormatan, meminta maaf, dan impersonal, pernyataan-pertanyaan, isyarat halus. Strategi PI yangdikembangkan oleh pejabat di lingkungan pemkot berbudaya Jawa lebih banyakmengambil tempat di antara PKS dan PSS sehingga betuk ketidaktulusan,ketidaksabaran, pernyataan menggelikan, pernyataan mengecilkan, maupun bentuk cemooh halus ditampakkan melalui TTD yang seakan-akan sopan meskipunsejatinya tidak sopan.Kata Kunci: tindak tutur direktif, ekstralingual, ilokusi, maksim, pemarkah, sosiopragmatik.
Co-Authors . Sumarlam Abd Syakur Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Ngali Abdul Ngalim Abidah Ulul Azmi Abidah Ulul Azmi Achmad Fathoni Adi Jufriansah Aditama, Madya Giri Aditama, Madya Giri Afghani, Dzulfiqar Restu Afif, Klarissa Agus Budi Wahyudi Agus Heriyanto Agus Prasetyo Agus Prasetyo Agustina Kusmiyati Ahmad Muhibbin Ahmad Teguh Purnawanto Ainiyah, Aylul Fajrinniar Aisah, Nurul Al Sanaani, Ali Essam Al-Kubro, Putri Balqis Alfalah, Zona Abdul Azis Ali Imron Al Ma'ruf Ali Imron Al-Ma’ruf Alivermana Wiguna Amalia, Nur Rafika Ambawani, Cettra Shandilia Latunusa Amri Adi Nur Salam Anam Purwanto Anam Sutopo Anatri Desstya Andiyani, Rhavida Anniza Anggia Suci Pratiwi Apriliadhani, Norma Nirmana Ardina Kentary Ardina Kentary, Ardina Arifin, David Yenu Arista, Alfina Dian Ariyatmi, Siti Zuhriyah Aryani Purnama Atik Purwanti Atiqa Sabardila Atiqa Sabardilla Awla Akbar Ilma Ayu, Dinda Puspita Aziz Awaludin Azizah, Ismi Azura Lu’lu Firdausi Bachtiar, Faisal Yusuf Badri, Taha Ibrahim Baihaqi, Muhamad Adzib Balazs Huszka Bambang Harmanto, Bambang Bambang Sumardjoko Bayu Hendro Wicaksono Beauty, Melati Budi Murtiyasa Cahaya Rahmadika Firdaus Chairunissa, Indri Chairunnissa, Indri Chandra Anugrah Putra Chatarina Umbul Wahyuni Choiriyah Widyasari CHOIRUN NISA CHONDRO, ANDRIANI D Djumadi Deffita Indah Permata Sari Desy Anggraini Dewi, Cyntia Dhevi Anastia Richakza Indrajatun Dhimas Arsyad Arrajiv Dian Artha Kusumaningtyas Dian Artha Kusumaningtyas Dinayati, Salma Faqiha Dini Restiyanti Pratiwi Dipa Nugraha Djalal Fuadi Duerawee, Abdulkarim Duwi Saputro Duwi Saputro Dwi Handayani Dwi Maryani Dwi Setyo Astuti Dwi Sugeng Riyadi Dwi Wulan Sari Efi Miftah Faridli, Efi Miftah Eko Prasetyo Eko Purnomo Eko Purnomo Eko Purnomo Eko Purnomo Elen Inderasari Endang Fauziati Erika Diana Risanti Ernawati Ernawati Fahma, Naomi Fajriyah, Desi Susanti Farhana Ifrida Farida Isroani Fatimah Setiani Fatimah Setiani Fatma Fatma Fauzan . Febriyani Sulistyaningsih Ferdi Hamid Romadhon Fernanda Frisky Warhandika Firdaus, Cahaya Rahmadika Fitriany, Devinda Nur Fitriyani, Hanifah Fitriyani, Nabila Flora Ramona Sigit Prakoeswa Gallant Karunia Assidik Gamal Abdul Nasir Zakaria Gamal Abdul Nasir Zakaria Gautam Kumar Jha Gautam Kumar Jha Gian Sugiana Sugara Gita Anggraini Gita Anggraini, Gita Giyoto Hanifah, Dini Hanifah, Hasna Nur Hanifah, Millenia Hari Kusmanto Hariyatmi Hariyatmi Harsono Harsono Harsono Haryanti, Rusiana Sri Hasan Zainnuri Hendri Hendri Heri Hermansyah Heri Siswanto Heriyanto, Agus Hermawan, Hengki Hernawan Sulistyanto Hesti Hidayah, Okhtafiana Nor Huda , Miftakhul Husni Mubarok Idawati Idawati Ilma, Awla Akbar Ilma, Awla Akbar Indri Indri Intani, Khoirunnisa’ Ismi Nur Intantri, Maya Sofiya Irfan Miftahul Fauzi Irianti, Risda Ismail, Norain Ismi Rajiani Ismiyanto, Mazwar Iswarani, Widya Prihesti Jamaluddin, Norliza Jamaluddin, Norliza Jamaludin, Norliza Jayadi Jayadi Jayadi Jayadi Jayanti, Estria Dwi Jumadi Jumadi Karman, Supardi Yoga Khoirul Adi Nur Alfisyahri Koesoemo Ratih Komara, Osfir Candikia Rara Kot, Sebastian Kurniaji, Ganno Tribuana Kurniawan, Andra Kurniawan, Andra Kusmanto, Hari Kustanti, Erry Widya Kustanti, Erry Widya Kusuma Budi, Anggun Kusuma Wijayanto, Kusuma Kusuma, Anton Adi Suryo Kusuma, Thitha Meista Mulya Laela Ismiyatin Laili Etika Rahmawati Laily Rahmatika Laksmiwati, Pasttita Ayu Lanjar Sri Widodo Lathifah, Lathifah Lestari Prihastuti Lestari, Mira Puji Lestari, Riska Yulia Ayu Lilik Andriyani Lukman Lukman Mahanani, Rista Yulisetya Mahardhani, Ardhana Januar Mahmudah, Siti Nur Malaya, Krisma Anugra Malik Ibrahim Malikatul Laila Margono Margono Margono Margono Markamah, Markamah Markhamah Markhamah Maulana, Akbar Mazlini Adnan Megarizki, Berlianing Meggy Novitasari Melati Beauty Memet Sudaryanto Miftahul Arozaq Miftahul Arozaq, Miftahul Miftakhul Huda Miftakhul Huda Minah Sintian Minsih Mirmanto, Nurman Mohamad Ziad Pilomonu Mufida Muh Nur Rochim Maksum Muhajir, Mochammad Muhammad Fahmi Johan Syah Muhammad Iqbal Arrosyad Muhammad Izzul Haq Muhammad Luthfi Hidayat Muhammad Musiyam, Muhammad Muhammad Niam Muhammad Nizar Muhammad Rohmadi Muhammad Rohmadi Muhammad Rohmadi Muhammad Syahriandi Adhantoro Muhroji Muhtadi Muhtadi Muhtadi Muhtadi Muliadi Murfiah Dewi Wulandari Murgiyanti, Murgiyanti Musiyam, M. Nadarajan Thambu Nadia Puji Ayu Naimul Faizah Naimul Faizah, Naimul Nasution, Ali Napiah Nasution, Vita Mandalina Naufal Ishartono Niam, Muhammad Niluvar Khodjaeva Ninda Mayada Ertha Nisa Dwi Septiyanti Nizar Nauli Sinangkling Norain Ismail Norazmie Yusof Norliza Jamaluddin Norliza Jamaludin Norliza Jammaluddin Nugroho, Febriyanto Arif Nugroho, Suryanto Nur Azizah Rohmawati Nur Cholidah Nurbaya Nurbaya Nurcahyo, Adi Nurgiyatna Nurhana Lisna Linawati Nurjahri Nurjahri Nursalam Nursalam Nurul Hikmah Kartini Nurul Sholikhah Nurur Rubingah Nur’Ainiyah, Ninda Andin Oktafiani, Anis Pamungkas, Aisyah Fatmawati Parahadi, Masreza Pasttita Ayu Laksmiwati Patriana, Wendy Dian Piscolia Dynamurti Wintoro Pita, Nora Pradana, Fajar Gemilang Prasetiyo, Aditiya Dwi Pratama, Tio Pristi, Eka Destriyanto PUJI LESTARI Purnawanto, Ahmad Teguh Purnomo, Eko Purwanti, Atik Putri, Adelia Kurnia Rahayu, Nunik Rahmah, Maulida Atsaniatu Rahmat Dunggio Rahmawati, Faradiyah Nurul Rajiani, Ismi Rakhma Widya Dharojah Ramadhani, Anggara Rizqi Ramdani, Selfiana Putri Rani Setiawaty Rani, Putri Oktafia Rasidi, Rasidi Ratih Pramuningtyas Ratnasari Diah Utami Ratnawati Tri Utami Ratri, Dyan Permata Retika Nurnaningsi Umar Rima Nadila Adiningsih Rini Indah Sulistyowati Rini Indah Sulistyowati, Rini Indah Riyadi, Dwi Sugeng Riyani Eka Arnumasari Rizki Maulana Rohmah, Nanda Dwi Roid Ismail Ardho Rosita, Erni Rufiah, Ani Rufiah, Ani S. Sukartono Sabar Narimo Sabardilla, Atiqa Saiful Hidayat Salma Fitriyani Salsabilla, Tara Aldita Samsuddin Samsuddin Samsuddin Samsuddin Samsulhadi, Mellyonisa Athariq Santosa Pradana Putra Setya Negara Saputra, Irwan Saputri, Erlin Dian Saputri, Pratiwi Yulia Saputro, Duwi Sari, Atika Erina Sari, Atika Mayang Sari, Winda Atika Sartini Sartini SATRIYAS ILYAS Sayekto, Giri Sebastian Kot Sekar Ayu Aryani Sekar Ayu Aryani Setyaningrum, Fadtma Alfita Setyawan, Sidiq Shodiq Purnomo Shohenuddin, Shohenuddin Sigit Haryanto Silvia, Misya Simpol, Wanida Siswanto, Hery Siti Asiyah Siti Hadiyati Nur Hafida Siti Khotimah Siti Rahmalia Natsir Soemardjoko, Bambang Sofiana, Isnaeni Sofiyudin, Muh Sofyan Anif Sri Rejeki Sri Rejeki Sri Sutarni Sri Waljinah Suciana, Fitri Sugeng Riyanto Sugeng Riyanto Suharjo Suharjo Suharjo Suharjo suhendar, uki Sujalwo Sujalwo Sukartono Sukartono Suleha, Suleha Sumarlam, . Sunanih Sunarhadi, M. Amin Sunariati, Rintik Susanti, Irin Dwi Susiyani, Retno Sutama Sutama Sutama, S Suyitno Sya'adah, Himatus Syaadah, Himatus Syamsul Arifin Syamsul Arifin Syamsul Hidayat Sya’adah, Himatus Taha A, Ali Abdulraoof Taha Ibrahim Badri Tahang, Heriyanti Tamrin, Agusti Tazkiyatunnafs Elhawwa Thambu, Nadarajan Tiara Surya Madani Tommi Yuniawan Tri Santoso Tri Santoso Tri Santoso Tri Santoso Tristiana, Vera Tumiyem, Tumiyem Udik Riyanto Ulayya, Putri Itsna Utami, Dyah Ayu Fajar Utomo, Ammar Faqih Vinansih, Shindy Tresna Vitayala, Nikita Wachidi Wachidi Wahyudi, Maulidya Eka Waljinah, Sri Waluyo, Mohamad Warastuti, Wahyu Wardani, Lupita Sari Pitra Waston Weni Hastuti Wibowo, Eko Ari Widodo, Lanjar Sri Widya Prihesti Iswarani Winda Dwi Lestari Wulandari, Desi Tri Yabit Alas Yakub Nasucha Yakub Nasucha Yasir Sidiq Yeny Prastiwi Yovilandis, Luthfiyyah Yoviyanti, Rifkah Yulianti, Dwiana Yun Arifatul Fatimah Yusof, Norazmie Zainal Arifin Zakaria, Gamal Abdul Nasir Zsa-Zsadilla, Clarisa Ayu ‘Ulya, Nurul Kholisatul