The Minister of Education is always making changes to education in Indonesia. One of them is curriculum changes. Over time, many curricula have undergone innovations and changes for educational institutions. Therefore, an educational institution must obey the rules established by the educational institutions to be applied by each educational establishment. The aim of this study is to see how prepared teachers are in dealing with the implementation of this independent curriculum. This method of research is a qualitative descriptive of the phenomena occurring on the ground at the moment. The location of this research is at SDN 02 Aur Kuning Bukittinggi. These findings show that teacher preparation not only includes a deep understanding of the concept, but also the ability to carry out thorough assessments, dedication to sustained professional growth, and skills in making RPPs aligned with the Learning Declaration. Implementation of the Independent Curriculum in SDN 02 Aur Kuning Bukittinggi, including the environmental conditions of the school, facilities, premises, and availability of human resources. There are obstacles when it comes to providing sufficient facilities to support an independent curriculum, including restrictions on classroom capacity, lack of laboratory or library facilities, and limited access to books or other educational resources. Furthermore, there is a shortage of educators who have the qualifications and skills necessary to effectively use creative and innovative teaching approaches. Inadequate teacher education qualifications and lack of teaching experience are other problems that affect teachers in designing learning. Abstrak Menteri pendidikan selalu melakukan perubahan untuk pendidikan di Indonesia salah satunya yaitu perubahan kurikulum. Dari masa ke masa sudah banyak kurikulum mengalami inovasi maupun perubahan untuk lembaga pendidikan. Maka dari itu sebuah lembaga pendidikan harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan untuk diterapkan oleh tiap-tiap lembaga pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana kesiapan guru dalam menghadapi implementasi kurikulum merdeka ini. Metode penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif fenomena yang terjadi di lapangan pada saat ini. Lokasi penelitian ini yaitu di SDN 02 Aur Kuning Bukittinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa persiapan guru tidak hanya mencakup pemahaman yang mendalam tentang konsep, tetapi juga kemampuan untuk melakukan penilaian menyeluruh, dedikasi untuk pertumbuhan profesional yang berkelanjutan, dan keterampilan dalam membuat RPP yang selaras dengan deklarasi Pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 02 Aur Kuning Bukittinggi, termasuk kondisi lingkungan sekolah, fasilitas, premis, dan ketersediaan sumber daya manusia. Ada hambatan ketika datang untuk menyediakan fasilitas yang cukup untuk mendukung kurikulum merdeka, termasuk pembatasan pada kapasitas kelas, kurangnya fasilitas laboratorium atau perpustakaan, dan akses terbatas ke buku atau sumber daya pendidikan lainnya. Selanjutnya kekurangan pendidik yang memiliki kualifikasi dan keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif menggunakan pendekatan pengajaran yang kreatif dan inovatif. Kualifikasi pendidikan guru yang tidak memadai dan kurangnya pengalaman mengajar adalah masalah lain yang mempengaruhi guru dalam merancang pembelajaran.