Camilan merupakan bagian penting dalam pola makan sehari-hari, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Camilan yang sehat dapat berkontribusi pada asupan gizi yang seimbang dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan yang optimal. Salah satu jenis camilan yang populer adalah stik, yang dikenal karena rasa gurih dan teksturnya yang renyah. Namun, seringkali camilan stik yang beredar di pasaran mengandung tinggi lemak jenuh dan rendah nutrisi, sehingga kurang mendukung kebutuhan gizi yang baik. Untuk mengatasi hal ini, peneliti mengembangkan stik Kille, dengan menambahkan tepung kacang kedelai dan ikan lele pada resep camilan stik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kandungan gizi serta daya terima Stik Kille. Penelitian eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan subtitusi tepung kacang kedelai pada tiga formula, yaitu F1 17%, F2 33%, F3 50% dan masing-masing ditambahkan ikan lele 50 gram. Daya terima dilakukan oleh 30 panelis agak terlatih. Data dianalisis menggunakan Kruskal Wallis untuk daya terima dan Anova untuk kandungan gizi (protein, lemak dan karbohidrat), dengan nilai signifikansi p<0,05. Daya terima dan kandungan gizi dengan rerata tertinggi adalah F3 (16,13±3,71) dan (122,84±10,675). Ada pengaruh substitusi tepung kacang kedelai dan penambahan ikan lele terhadap daya terima aroma, rasa, dan tekstur (p=0,010; p=0,019; dan p=0,009), kecuali warna (p=0,104). Tidak ada pengaruh substitusi tepung kacang kedelai dan penambahan ikan lele terhadap kandungan gizi protein dan karbohidrat (p=0,341 dan p=0,176), kecuali lemak (p=0,001). Substitusi tepung kacang kedelai dan penambahan ikan lele berpengaruh terhadap daya terima, kecuali warna serta tidak berpengaruh tehadap kandungan gizi, kecuali lemak. Diharapkan dapat dikembangkan dengan penambahan sumber serat seperti sayuran atau buah-buahan agar menjadi camilan sehat yang tinggi protein dan kaya serat serta bergizi seimbang.