Batako merupakan elemen konstruksi berbentuk bata dengan mortar campuran semen,air, agregat halus dan tambahan lainnya, umumnya digunakan sebagai pasangan dinding. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bahan tambahan abu sabut kelapa ke dalam mortar batako. Mengingat abu pembakaran sabut kelapa memiliki kadar silika sebesar 61,3%, yang berguna dalam mutu beton (Wayanti, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan abu sabut kelapa sebagai mortar campuran batako dengan perbandingan persentase 0%, 10%, 15% dan 20% dari jumlah semen yang digunakan terhadap berat jenis batako. Lokasi penelitian berada di 3 (tiga) tempat, untuk sabut kelapa diperoleh di Nagari Tandikat, Kec. Patamuan, Kab. Padang Pariaman. Pembuatan batako di daerah Kasang, Kec. Batang Anai, Kab. Padang Pariaman dan pemeriksaan bahan serta material beserta pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah berat jenis batako berkurang seiring dengan bertambahnya campuran abu sabut kelapa ke dalam mortar diantaranya pada variasi 0% sebesar 1.702 Kg/m3, 10% sebesar 1.587 Kg/m3, 15% sebesar 1.576 Kg/m3 dan variasi 20% sebesar 1.516 Kg/m3.