Pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2019 telah mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pendidikan, dengan memperkenalkan pembelajaran daring sebagai alternatif untuk menjaga kelangsungan proses belajar mengajar. Namun, fenomena pembelajaran daring ini menyebabkan meningkatnya kecemasan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan yang dialami oleh mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, serta pendapat mahasiswa terkait pengalaman mereka dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kecemasan yang tercermin dalam gejala fisik seperti pegal, kesulitan tidur, perasaan emosional seperti cemas dan tidak senang, serta respon perilaku seperti rasa malas dan lelah. Sebagai upaya mengatasi kecemasan tersebut, mahasiswa melakukan berbagai strategi, seperti berolahraga, menjaga rutinitas, dan melakukan kegiatan menyegarkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 memicu kecemasan yang signifikan di kalangan mahasiswa, sehingga diperlukan intervensi yang tepat untuk mengurangi dampak psikologis yang ditimbulkan.