Desa Bentenge, Mallawa, Maros dikenal sebagai sentra produksi kopi rakyat terbesar di Kabupaten Maros. Melalui program KKN-PMM, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) berkolaborasi dengan Kelompok Tani Kopi Bentenge dan Karang Taruna Lestari untuk mengembangkan ekosistem bisnis kopi berbasis potensi lokal. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat dalam aspek produksi, manajemen, sosial kemasyarakatan, dan pemasaran. Sebanyak 63 anggota Kelompok Tani dan 51 anggota Karang Taruna dilibatkan sebagai mitra. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) yang fokus pada optimalisasi aset lokal. Program meliputi pelatihan dan pendampingan pembuatan ekoenzim, kompos, dan parfum kopi; penyediaan mesin pulper dan huller kopi; serta edukasi pemasaran digital dan desain produk. Evaluasi dilakukan melalui pre-post test berbasis kuisioner terhadap 20 responden per mitra. Hasil menunjukkan peningkatan pada keterampilan dan pengetahuan mitra dalam mengolah hasil panen kopi, memanfaatkan limbah kopi, serta memasarkan produk secara digital. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan kemandirian ekonomi Desa Bentenge melalui inovasi hilirisasi produk kopi.