Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Laut prevalensi ibu Hamil KEK tahun 2020 sebanyak 18,5% yang kemudian meningkat pada tahun 2021 sebanyak 19,9% prevalensi KEK pada ibu Hamil di Kabupaten Banggai terus meningkat pada tahun 2022 menjadi 20,7%. Dampak ibu hamil yang mengalami resiko kekurangan energi kronik (KEK) akan menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain adalah Anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi, Penelitian ini merupakan penelitian Observasional Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Hamil KEK di Kabupaten Banggai Laut dengan sampel total populasi sebanyak 91 ibu Hamil KEK. Analisis yang digunakan adalah analisis Univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan Karbohidrat pada ibu Hamil KEK paling banyak berada pada kategori kurang sebanyak 64 ibu Hamil (70,3%) sedangkan paling sedikit berada pada kategori cukup sebanyak 27 ibu Hamil (29,7%).Asupan Protein pada ibu Hamil KEK paling banyak berada pada kategori kurang sebanyak 61 ibu Hamil (67%) sedangkan paling sedikit berada pada kategori cukup sebanyak 30 ibu Hamil (33%).Asupan Lemak pada ibu Hamil KEK paling banyak berada pada kategori kurang sebanyak 69 ibu Hamil (75,8%) sedangkan paling sedikit berada pada kategori cukup sebanyak 22 ibu Hamil (24,2%).Asupan Vita min A pada ibu Hamil KEK paling banyak berada pada kategori kurang sebanyak 69 ibu Hamil (75,8%) dan kategori cukup sebanyak 22 ibu Hamil (24,2%).Asupan Kalsium pada ibu Hamil KEK paling banyak berada pada pada kategori kurang sebanyak 84 ibu Hamil (92,3%) sedangkan paling sedikit berada pada kategori cukup sebanyak 7 ibu Hamil (7,7%). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan saran bagi ibu Hamil KEK dan pemerintah di Kabupaten Banggai Laut agar lebih memperhatikan asupan zat gizi untuk mengurangi risiko KEK.