Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        DARI PLURALISME DISINTEGRATIF MENUJU PLURALISME INTEGRATIF (Analisis Interaksionisme Simbolik Masyarakat Beda Agama di Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri) 
                    
                    Wibowo, Arif; 
Umami, Khairil                    
                     Kodifikasia Vol 13, No 1 (2019) 
                    
                    Publisher : IAIN PONOROGO 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (199.905 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21154/kodifikasia.v13i1.1684                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pluralisme agama seringkali dijadikan sebagai sarana pemicu timbulnya konflik sosial sehingga pluralisme agama menimbulkan pluralisme yang disintegratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol dan makna simbol dalam interaksi sosial masyarakat kelurahan Karang Slogohimo Wonogiri yang  mampu menjadikan pluralisme integratif. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi dari pemikiran G.H. Mead tentang interaksionisme simbolik sebagai pisau analisa. Objek sekaligus fokus penelitian ini adalah masyarakat beda agama di kelurahan Karang Slogohimo. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Hasilnya adalah bahwa simbol?simbol yang digunakan masyarakat Karang dalam interaksi sosial secara umum  melalui dua bentuk yaitu verbal dan non verbal. Kemudian Pemaknaan atas simbol?simbol tersebut dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu mind, self dan society sebagaimana maksud dari teori interaksionisme simbolik. Mind (pikiran) masyarakat Karang tentu sangat beragam yang dipengaruhi oleh berbagai latar belakang yang berbeda?beda namun ada konsep mind dalam sebagian besar masyarakat Karang beranggapan bahwa agama adalah ?ageman, terhadap saudara lain ?podho kulit lan balunge? sehingga perbedaan agama tidak menjadi suatu persoalan. Konsep Self (diri) faktor ?Me? lebih dominan dari pada faktor ?I? sehingga kecenderungan egois tidak begitu tampak. Adapun Konsep Society (masyarakat) mereka memiliki rasa peduli dan ada kecenderungan untuk interaksi sosial dengan masyarakat di sekitarnya, sehingga baik particular other maupun generalized other dapat berfungsi sebagai kontrol sosial yang baik. Religious pluralism is often used as a means of triggering social conflicts so that religious pluralism creates disintegrative pluralism. This study aims to determine the symbols and meanings of symbols in the social interaction of the people of the Wonogiri Karang Slogohimo village that can make integrative pluralism. To achieve the objectives of this study, researchers used the sociological approach of G.H. Mead thinking about symbolic interactionism as a knife of analysis. The object as well as the focus of this research is the religiously diverse community in Karang Slogohimo village. This research is a descriptive field research method, data collected through documentation, observation and in-depth interviews. The result is that the symbols used by the Karang community in general social interaction through two forms, namely verbal and non verbal. Then the meaning of the symbols can be categorized into three, namely mind, self and society as intended by the theory of symbolic interactionism. The mind of the Karang community is certainly very diverse which is influenced by a variety of different backgrounds, but there is a mind concept in most Karang people who think that religion is "ageman, against another brother" podho kulit lan balunge "so that religious differences do not become a problem. The concept of Self factor "Me" is more dominant than the factor "I" so that selfish tendencies are not so visible. The concept of the Society (community) they have a sense of caring and there is a tendency for social interaction with the surrounding community, so that both the other particular and other generalized can function as good social control.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemanfaatan Sistem RFID sebagai Pembatas Akses Ruangan 
                    
                    RACHMAT, HENDI HANDIAN; 
HUTABARAT, GILBERT ALLEGRO                    
                     ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 2, No 1 (2014): ELKOMIKA 
                    
                    Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26760/elkomika.v2i1.27                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKPada penelitian ini, sistem RFID (Radio Frequency Identification) dimanfaatkan sebagai kartu identifikasi personal pada sistem akses ruangan. Keberadaan sistem ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan privasi ruangan dari seseorang yang tidak memiliki otoritas untuk memasuki ruangan tersebut. Melalui perancangan dan implementasi sistem akses ruangan ini, dilakukan evaluasi sistem kerja kunci elektrik berbasis komponen solenoid serta jarak dan posisi optimal pembacaan RFID tag guna memberikan kenyamanan pada pengguna ketika mengakses ruangan. RFID tag yang dipergunakan dalam sistem ini berbentuk kartu tipe EM4001 dan menyimpan kode unik yang digunakan sebagai identifikasi personal. Kode ini dibaca oleh RFID reader tipe ID-12 dan divalidasi otoritasnya dengan mikrokontroler ATMega32 untuk mengatur sistem kerja kunci elektrik yang dirancang sendiri menggunakan solenoid. Sistem ini dilengkapi pula dengan sistem database untuk pencatatan pengguna yang mengakses ruangan. Dari hasil pengujian, seluruh (100%) RFID tag dapat dikenali oleh RFID reader dalam tiga posisi berbeda dengan jarak optimal sejauh 5 cm (vertikal) dan 2 cm (horisontal). Keseluruhan (100%) aktifitas pengguna yang mengakses ruangan dapat tercatat dalam sistem database. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi RFID dapat digunakan secara nyaman dan aman sebagai alternatif sistem identifikasi personal untuk sistem akses ruangan.Kata Kunci: kunci elektrik, RFID, sistem akses ruangan, sistem database, solenoid.ABSTRACTIn this research, RFID system was utilized as a personal identification security card in access room system. This system was aimed to secure a room and to have privacy from unauthorized person to enter the room. By designing and implementing the system, a solenoid based electric key system as well as an optimal distance and position of RFID tag were evaluated to know the most convenience condition for all users during accessing the room. RFID tag used in this system was a card type of EM4001 that has a unique code as a personal identification. This code was read by an ID-12 RFID reader and then validated by microcontroller ATMega32 to control a customized electric key. This system was also equipped with database system to record some users who accessing the room. The results showed that 100% of RFID tag could be read by RFID reader in three different positions with optimum distance of 5cm vertically and 2cm horizontally. All users? activities during accessing the room have been recorded successfully by database system. This research concluded that RFID technology could be applied conveniently and securely as an alternative of personal identification system to access a room.Keywords: Access room system, database system, electric key, RFID, solenoid.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Sistem Bel Rumah Otomatis berbasis Sensor Ultrasonik 
                    
                    ANINDYA, SINANTYA FERANTI; 
RACHMAT, HENDI HANDIAN                    
                     ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 3, No 1 (2015): ELKOMIKA 
                    
                    Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26760/elkomika.v3i1.64                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKPada penelitian ini, modul ultrasonik dimanfaatkan dalam sebuah sistem bel otomatis sederhana. Sistem ini didesain untuk mempermudah pengunjung yang kesulitan menekan bel rumah konvensional, misalnya anak-anak dan penyandang cacat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi jarak optimal obyek  secara vertikal dan horizontal di depan pintu agar dapat mengaktifkan bel secara otomatis. Sistem ini terdiri atas tiga unit yaitu modul ultrasonik HC-SR04, modul pengolah data berbasis mikrokontroler dan modulbuzzer elektromagnetik. Sistem ini beroperasi dengan mendeteksi keberadaan pengunjung menggunakan sensor ultrasonik; saat pengunjung berada dalam jangkauan sensor, maka bel akan berbunyi selama lima detik sebelum memasuki kondisi diampada lima detik selanjutnya untuk mengurangi bunyi berulang selama tamu belum memasuki rumah. Untuk menguji kinerja sistem, bel otomatis dipasang pada kusen dengan kemiringan antara 15 hingga 20 derajat dari pintu daun pintu. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem bel otomatis dapat berfungsi saat mendeteksi pengunjung dengan tinggi minimum 101cm (secara vertikal) dan pada jarak rata-rata 45,33 cm dari pintu (secara horizontal).Kata kunci: bel rumah, otomatis, penyandang cacat, sensor ultrasonik. ABSTRACTIn this research, ultrasonic module is used to develop a simple automatic doorbell system. The system was implemented to help some visitors who are difficultto press a switch of conventional doorbell, such as a child and a disabled people. The aim of this study is to evaluate an optimal vertical and horizontal distance of an object in front of the door where can activate the doorbell system automatically. There are three main modules to implement the system i.e. ultrasonic sensor module; microcontroller based processing unit module; and buzzer module. The sensor module, which installed in the upper side of a door frame with approximately 15 to 20 degrees angle from the door, detects the distances of visitor. The buzzer module will active for five seconds when the visitor in the detection range of the sensor. The results showed that the buzzer module will be active when the sensor detected an object with 101 cm of minimum height (vertically) and 45.33 cm of average distance from the door (horizontally).Keywords: automatic, doorbell system, ultrasonic sensor, disabled people
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Counter Production Monitoring pada Mesin Tekstil berbasis Mikrokontroler 
                    
                    RACHMAT, HENDI HANDIAN; 
ASRIL, HARIANDI                    
                     ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 2, No 2 (2014): ELKOMIKA 
                    
                    Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26760/elkomika.v2i2.115                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKSistem Counter Production Monitoring (CPM) diimplementasikan untuk menghitung secara otomotis kecepatan mesin, kecepatan produksi, dan jumlah produksi.Sistem ini digunakan pada mesin pemintal benang di industri tekstil untuk mengetahui efisiensi kerja mesin dan hasil produksi benang.Sistem terdiri dari perangkat keras dan lunak berbasis mikrokontroler dan personal komputer (PC) untuk mengukur putaran mesin guna menghitung ketiga besaran hasil produksi. Inductive proximity sensor dan encoder gear dipasang dengan jarak 1 mm pada shaft mesin yang berputar untuk mendeteksi jumlah putaran mesin berdasarkan jumlah pulsa yang dideteksi oleh sensor selama durasi tertentu. Mikrokontroller menghitung tiga besaran produksi dan menampilkan hasil pada display LCD melalui pengaturan 3 buah tombol serta mengirimkan ke PC melalui komunikasi serial untuk ditampilkan. Hasil pengujian selama 3 hari menunjukkan terjadi perbedaan antara sistem CPM dan perhitungan manual (Tachometer) yaitu antara 0.35-0.4 HANK.Perbedaan terjadi karena pada perhitungan manual, mesin diasumsikan selalu berjalan. Padahal pada kenyataannya terjadi proses dopping (penggantian cone benang). Dapat disimpulkan bahwa sistem CPM telah dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi kerja mesin dan hasil produksi secara otomatis.Kata kunci: counter production monitoring, encoder gear, Inductive Proximity Sensor, mikrokontroler, personal komputer. ABSTRACTA Counter Production Monitoring (CPM) system was implemented to calculate automatically a machine speed, a production speed and a total production. This system was employed on a spinning machine in a textile industry to know machine efficiency and a number of thread productions. The system consists of some microcontroller-based hardware and software modules to detect machine rotation. Inductive proximity sensor and encoder gear were installed with a rotary machine shaft in 1 mm distance. A number of machine rotation was calculated from the number of pulses that detected by sensor for a certain time duration. Microcontroller calculated three production values and displayed on LCD by controlling three different push buttons. Subsequently, the data transferred to PC via serial communication to be displayed on PC. From three days testing, the system showed a different result of 0.35-0.4 HANK total production between CPM system and manual procedure using Tachometer. The different was due to the machine was assumed still working during dopping (change thread cone) process in the manual procedure. As a conclusion, CPM system can be used to know the machine efficiency and the number of thread production automatically.Keywords: counter production monitoring, encoder gear, Inductive Proximity Sensor, microcontroller, personal computer.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Isolasi dan Uji Aktivitas Anti Bakteri Fungi Endofit Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dalam Menghambat Bakteri Penyebab Karies Gigi 
                    
                    Adelina, Nabila; 
Fitriana, Fitriana; 
Naid, Tadjuddin; 
Seniwati, Seniwati; 
Septiyanti, Septiyanti                    
                     Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 2 No. 2 (April, 2019) 
                    
                    Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (665.068 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33368/woh.v0i0.171                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Clove is one of the plants that has the potential as an antibacterial. Clove, besides being known as a food flavoring, also has properties as an analgesic, bacteriostatic, and treat stomach cramps. This study aims to isolate and obtain a chromatogram profile of clove flowers (Syzygium aromaticum L.) against bacteria that cause dental caries infection. The search for bioactive compounds in this study was to isolate endophytic fungi in clove flowers and then purified and tested macroscopically. Then a screening test was carried out and then continued for 21 days fermentation using Potato Dextrose Broth medium to separate the supernatant and mycelia, then extracted using ethyl acetate solvents to obtain ethyl acetate extract. Antibacterial activity testing was carried out by TLC-Bioutography method using ethyl acetate: n-hexane (4: 1) eluent. The results of this study obtained five endophytic fungi isolates that were active against the bacteria Streprococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. Isolates that have the greatest activity, namely isolates with the code IFBC-01. The results of TLC-Bioautography obtained one speck with a value of rf: 0.67 which means it has antibacterial activity.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Karakteristik Sea Keeping Kapal Angkut Ikan 60 GT di Sebaran Wilayah Perikanan Perairan Indonesia 
                    
                    Waluyo, Waluyo; 
Leksono, Setyo; 
Guruh S, Muhammad                    
                     Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018) 
                    
                    Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (430.089 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3473                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan lokasi pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. Ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) No.51 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan konektivitas hasil tangkapan ikan nelayan untuk dikelola mulai pendaratan, penyimpanan hingga pemasarannya.  Selama ini hasil tangkapan ikan dari nelayan hanya dipasarkan pada area terbatas yang dikarenakan sarana transportasi kapal pengangkut ke area pemasaran besar yang belum memadai, misalnya kapasitas kapal angkut yang kecil juga kendala cuaca selama pelayaran sulit diatasi. Desain kapal angkut ikan ikan 60 GT, ruang muat ikan dilengkapi sistem pendingin,  dapat difungsikan sebagai kapal kolektor bagi nelayan yang tersebar pada area SKPT untuk mengangkut ikan ke area pemasaran. Pada kajian ini dilakukan analisa terhadap kemampuan olah gerak (seakeeping) hasil desain kapal angkut ikan 60 GT dalam menghadapi gelombang perairan Wilayah Indonesia. Hasil kajian ini sangat diperlukan pihak operator atau kapten kapal dalam mengenal kemampuan olah gerak kapal yang dioperasikan dalam menghadapi gelombang selama berlayar dan dapat selamat dan tepat waktu sampai tujuan yang direncanakan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL 
                    
                    Munawar, Wildan; 
S, Qomaruddin                    
                     JURNAL SYARIKAH : JURNAL EKONOMI ISLAM Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Syarikah 
                    
                    Publisher : Program Studi Ekonomi Islam FEI UNIDA Bogor 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (885.909 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30997/jsei.v2i1.265                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen mutu dan implementasinya berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 di BAZNAS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu BAZNAS terdiri dari lima struktur dokumentasi yaitu kebijakan mutu, pedoman mutu, prosedur mutu, instruksi kerja, dan dokumen rekaman. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor utama dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 masih ada yang dianggap menjadi faktor pendukung dan ada juga faktor pendukung yang dianggap menjadi faktor utama. Sedangkan implementasi SMM ISO 9001: 2008 di BAZNAS melalui analisis Importance Performance Analysis (IPA) dinyatakan telah sesuai dengan ISO 9001: 2008, akan tetapi masih terdapat variabel-variabel yang implementasinya rendah yaitu perencanaan dan sarana dan prasarana, sehingga variabel tersebut perlu ditingkatkan.Kata kunci: Implementasi Sistem Manajemen Mutu, ISO
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMBINAAN MENULIS KARYA SASTRA UNTUK SISWA MA DARUNNA’IM PUTRI PONTIANAK 
                    
                    Uli, Indriyana; 
Hariyadi, Hariyadi; 
Sulastri, Saptiana                    
                     GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2019): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 
                    
                    Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (513.428 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31571/gervasi.v3i1.1209                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pengetahuan kesastraan dan kemampuan menulis karya sastra siswa MA Darunna?im Putri Pontianak. Metode pelaksanaan dalam program pengabdian pada masyarakat yang akan diadakan di Madrasah Aliyah Darunna?im Putri Pontianak meliputi beberapa tahapan yaitu: Tahap persiapan pelaksanaan, Tahap pelaksanaan program Pembinaan Menulis Karya Sastra Untuk SIswa Madrasah Aliyah Darunna?im Putri Pontianak, Tahap evaluasi, dan Tahap penyusunan laporan merupakan tahap terakhir yang ada dalam agenda pengabdian pada masyarakat. Berdasarkan hasil Pembinaan menulis karya sastra ini dilakukan di MA Darunna?im Putri Pontianak meningkatkan sikap positif siswa dalam pengetahuan akan kesusastraan Indonesia yang beragam. Siswa juga diketahui memiliki kemampuan dalam menulis sastra terungkap dari respon siswa yang sering menulis dalam buku harian sehingga dengan adanya pembinaan ini siswa semangin termotivasi dan baik dalam menulis sebuah karya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Isolasi dan Skrining Aktivitas Antimikroba Jamur Laut pada Alga Kappaphycus alvarezii dari Kabupaten Takalar Sulawesi selatan 
                    
                    Fitriana, Fitriana; 
Julianti, Elin; 
Wibowo, Marlia Singgih                    
                     Jurnal Farmasi Indonesia Vol 8, No 2 (2016) 
                    
                    Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1907.092 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35617/jfi.v8i2.521                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Marine microorganisms, especially actinomycetes bacteria and fungi produce a variety of secondary metabolites that biologically active and have a unique structure. This study aims to isolate some strains of marine fungi that grow on marine algae as a potential source of antimicrobial agent. Marine fungal strains isolated from the marine algae with antimicrobial activity screening is done by using the disc diffusion method. In this study, it was obtained 18 strains of fungal isolates. The screening results that give best antimicrobial activity shown by the activity of the extract liquid culture of fungal isolate strain AKT.C6 are 10.0 mm against the bacteria Escherichia coli and 10.8 mm against Bacillus subtilis. Mycelium extract of fungal isolates strain AKT.C4 is 16.9 mm against the bacteria Escherichia coli and 17.6 mm against Bacillus subtilis, while the liquid culture extract and mycelium extract did not show any activity against Candida albicans. The isolation of fungi from Kappaphycus alvarezii algaee has potential as an antibacterial agent.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Kemampuan Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Program Linier di Kelas XI 
                    
                    Agustina, Agustina; 
Syaifudin, Syaifudin; 
Supriadi, Agus                    
                     GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2019) 
                    
                    Publisher : Universitas Serang Raya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1168.382 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30656/gauss.v2i1.1082                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita program linier SMA Negeri 10  Palembang kelas XI. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 10 Palembang pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 8 kelas MIA dan 6 kelas IIS. Sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 10 Palembang pada tahun ajaran 2016/2017 yang  dipilih dengan teknik non probability sampling dengan jenis sampling purposive,  adapun sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI MIA 4 yang berjumlah 40 siswa, XI MIA 5 yang berjumlah 41 siswa, dan XI MIA 6 yang berjumlah 41 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti mengambil hasil ulangan harian siswa kepada guru mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh rata-rata  kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita program linier yaitu sebesar 45,4%. Jadi kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita program linier  kelas XI terhadap 3 jenis kemampuan pemahaman (konsep, prinsip, operasi) dapat dikategorikan cukup.Kata Kunci: Kemampuan Siswa, Soal Cerita, Model Matematika, Program Linier