p-Index From 2020 - 2025
15.15
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Medikora: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Reaktor The Indonesian Journal of Naval Architecture Jurnal Natur Indonesia JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Journal of Marine Research Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Jurnal Kesehatan Masyarakat JREC (Journal of Electrical and Electronics) Journal of Business Strategy and Execution Journal The Winners Journal of Economics, Business, & Accountancy Ventura Physics Student Journal FIAT JUSTISIA: Jurnal Ilmu Hukum JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Jurnal Promosi Pendidikan Ekonomi Plantropica: Journal of Agricultural Science Buletin Kebun Raya Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Jurnal Pendidikan Usia Dini Jurnal Terapan Abdimas Binus Business Review Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam Muamalah Pembaharuan Hukum Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan BERITA BIOLOGI Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Teras Jurnal Jurnal Kesehatan Masyarakat Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Hasanuddin Law Review Momentum: Physics Education Journal Journal Of Nursing Practice Management and Economics Journal (MEC-J) Indonesian Food Science and TechnologyJournal Jurnal Media Elektro : Journal of Electrical Power, Informatics, Telecommunication, Electronics, Computer and Control System Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Basicedu Astonjadro Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ JIKA: Jurnal Ilmu Keuangan dan Perbankan Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat FONDATIA ESENSI: Jurnal Manajemen Bisnis Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur International Journal for Educational and Vocational Studies Health Sciences and Pharmacy Journal Jurnal Teknik Mesin Jurnal Teknik Mesin Indonesia Jurnal Rekayasa Infrastruktur DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen) Dedikasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat APTEK Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal) Jurnal Ners Jurnal HIDROPILAR Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik RESLAJ: RELIGION EDUCATION SOCIAL LAA ROIBA JOURNAL Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service) Jurnal Ilmiah Intech : Information Technology Journal of UMUS Jurnal Surya Teknika Community Empowerment Jurnal Pendidikan Guru (JPG) Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (JASMIEN) Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan kesehatan Indonesia Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan JaManKu : Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Jurnal Hukum Malahayati Jurnal Arastirma Jurnal Ekonomi Jurnal Asesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Mechanical Engineering for Society and Industry Jurnal Konstitusi INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATION, INFORMATION TECHNOLOGY, AND OTHERS Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA) ProBisnis : Jurnal Manajemen Matriks Teknik Sipil Mediastima Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Jurnal Teknik Informatika dan Elektro (JURTIE) International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Makara Journal of Technology VIVA THEMIS- Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Jurnal Basicedu ALSYS : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan Jurnal Teknik Informatika dan Teknologi Informasi Jurnal Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen Jurnal Pengabdian Literasi Digital Indonesia Mitra Pilar: Jurnal Pendidikan, Inovasi, dan Terapan Teknologi Jurnal Higiene Sanitasi Socio-Economic and Humanistic Aspects for Township and Industry Jurnal Pendidikan Fisika Jurnal Kewirausahaan dan Inovasi Frontiers in Community Service and Empowerment Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi KINERJA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Laju Pertumbuhan Spesifik Tukik Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dengan Pemberian Pakan Buatan Yang Berbeda di Turtle Conservation And Education Center, Bali Suraeda, Ria Yulianti; Sunaryo, Sunaryo; Kushartono, Edi Wibowo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.253 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i3.25908

Abstract

ABSTRAK : Penyu laut merupakan hewan yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah permukaan laut. Penyu laut dikategorikan hewan yang terancam punah. Jenis Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) adalah organisme laut yang tergolong dalam kategori terancam punah. Salah satu upaya untuk melestarikan populasi penyu adalah dengan melakukan pelepasan tukik. Namun keberhasilan setelah pelepasan tukik pada umumnya tidak pernah diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mempersiapkan tukik sebelum dilepas ke laut, sehingga membantu tingkat kelangsungan hidup tinggi. Aspek yang sampai saat ini belum diketahui adalah kebutuhan nutrisi yang tepat untuk menunjang pertumbuhan tukik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan buatan yang berbeda terhadap laju pertumbuhan panjang karapas, lebar karapas, dan bobot pada tukik Penyu Lekang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 di Turtle Conservation and Education Center, Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa perbedaan sumber bahan baku pakan yang berbeda pada tukik adalah A=tepung ikan 40%, B=tepung ikan 35%, dan C=tepung ikan 30%. Jumlah pakan yang diberikan sebesar 5% dari bobot tukik per hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi jam 09.00 WITA dan sore hari jam 16.00 WITA. Pergantian air dilakukan setiap hari pada pagi hari jam 07.00 WITA. Hasil pemberian pakan buatan dengan jumlah tepung ikan yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap laju pertumbuhan spesifik panjang karapas, lebar karapas, dan bobot tukik Penyu Lekang. Pakan buatan yang paling baik di antara perlakuan yang diterapkan dicapai oleh pakan buatan dengan kandungan tepung ikan 40%. Pakan buatan dengan kandungan tepung ikan 40% menghasilkan tingkat laju pertumbuhan spesifik panjang karapas 0,48%/hari, lebar karapas 0,56 %/hari, dan berat tukik 1,13 %/hari. ABSTRACT : A sea turtle is an animal that spends most of its life under the sea. Sea turtles also belongs to the category of extinct animals. Olive ridley sea turtle (Lepidochelys olivacea) is a marine organism belonging to the endangered category. One of the efforts to conserve the turtle population is to release the hatchlings. But the succeed after releasing the hatchlings is generally not recognized. Therefore, there is a need to prepare for the hatchlings before being released into the sea to help the survival rate improved. An aspect which is still unrecognized is the need to support proper nutrient for the hatchlings growth. This study aimed to determine different concentrations in artificial feed to the growth rate of hatchling turtles carapace length, carapace width, and weight. This study was conducted in January 2016 in Turtle Conservation and Education Center, Bali. The method used was an experimental method with completely randomized design three treatments and three replications. The treatment given in the form of different sources of raw materials of different feed to hatchlings is A = the flour fish 40%, B = the flour fish 35%, and C =the flour fish 30%. The weight of the feed given was 5% of the hatchlings weight. The feeding was done twice a day, at 09.00 a.m. and at 04.00 pm. The substitution of water was done every day at 07.00 pm. The analysis result of the artificial feed of flour different fishes exert very real (p<0,01) against growth rate long specific carapace, wide carapace and weights hatchlings olive ridley sea turtles. Artificial feed the best between those who applied reached by feed artificially with the flour fish 40 %. Feed artificially with the flour fish 40 % generate a level of growth rate long specific carapace 0,48 %/day, wide carapace 0,56 %/day and heavy hatchlings 1,13 %/day.  
Pengaruh Penggunaan Divine Cigarette terhadap Laju Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon) Wiratmo, Puji; Sunaryo, Sunaryo; Yulianto, Bambang
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.209 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3138

Abstract

Tiger Shrimp (P. monodon) is an important export trade commoditiy to the Indonesian economy. Optimization of tiger shrimp aquaculture products need to pay attention to environmental factors. The high level of activitis around the coastal at this time led to rise water pollutants, especially in the aquaculture area (Purba, 2012). Increased pollutants such as mercury can cause disruption of Tiger Shrimp survival The Divine Cigarette can catch, control and decay free radicals. Divine Cigarette is formulated material scavenger that is a composite of amino acids and EDTA which can capture, control and shed free radicals mercury with nanobiologi principle. The purpose of this study was to determine the effect of Divine Cigarette to the growth of Tiger Shrimp (P. monodon). This study used a completely randomized design (CRD) with 2 treatments and each were replicated 3 times. Treatment being tested was the addition of Divine Cigarette (A) and without the addition of Divine Cigarette (B) on the feed tiger shrimp (P. monodon). Observations were made on the rate of growth Tiger Shrimp (P. monodon) and statistical analysis were performed using t-test. Tiger Shrimp growth can be seen from the observation from average weight Tiger Shrimp and SGR supported several other data, ie: FE, FCR, PER and water quality parameters. Results of this study showed that treatment delivery Divine Cigarette effect on mean weight at treatment A (7,15 ± 0,53 g) higher than treatment B (6,19 ± 0,39 g) in the last week. SGR data suggest that on average in treatment A (3,72 ± 0,05 % per day) was higher than treatment B (3.03 ± 0.11% per day). Treatment with Divine Cigarette significant effect (p<0.01) to the SGR, FE, FCR and PER.
Pengaruh Penambahan Nitrogen dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera Budiyani, Felycia Belri; Suwartimah, Ken; Sunaryo, Sunaryo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.528 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i1.881

Abstract

Caulerpa racemosa is a type of seaweed that has potentially to be cultivated because very popular and liked by most peoples. Japan and Philipines made the C. racemosa as one of the aquaculture commodities. C. racemosa culturing has not been done in Indonesia. Usually people just take directly from nature thus diminishing its presence in nature. Seaweed farming important to be done to inhance the production of seaweed. This study was conducted in May - July 2011 in a wet lab, University of Diponegoro Marine Station Teluk Awur, Jepara. The research method used an experimental method with a completely randomized design. This study used four treatments and one control, each of which was repeated three times. Rearing media using sea water plus nitrogen with different concentrations, namely: A (0 μM), B (50 μM), C (100 μM), D (150 μM) and E (200 μM). The results showed that the addition of urea nitrogen was significant difference on the growth of C. racemosa var. uvifera (p <0.01). The average of weight gain of C. racemosa var. uvifera for 42 days, as follows: A = 3.38 ± 0.089 g, B = 3.46 ± 0.14 g; C = 3.59 ± 0.18 g; D = 3.44 ± 0.11 g and E = 3.42 ± 0.10 g. Specific growth rate of C. racemosa var. uvifera generated during the study, namely: A 0.60 ± 0.015 % per day; B of 0.94 ± 0.012% per day; C of 1.36 ± 0.024% per day; D of 0.84 ± 0.026% per day and E of 0.75 ± 0.028% per day. The lowest specific growth rate of C. racemosa var. uvifera was reached on the treatment of A and the highest in the treatment of C.
Aspek Morfometri Dan Tingkat Kematangan Gonad Rajungan (Portunus pelagicus) Linnaeus, 1758 (Malacostraca:Portunidae) di Perairan Betahwalang Demak Tharieq, Muhammad Amanun; Sunaryo, Sunaryo; Santoso, Adi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.944 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.26081

Abstract

ABSTRAK: Rajungan (P. pelagicus, Linnaeus, 1758) adalah salah satu hasil perikanan utama di Betahwalang, Demak. Penangkapan rajungan diduga dilakukan secara intensif oleh nelayan di Des Betahwalang, maka diperlukan langkah pengelolaan yang tepat untuk menjaga kelestarian dan konservasi rajungan. Informasi aspek morfometri rajungan bias digunakan sebagai salah satu acuan dalam pengelolaan rajungan berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji tingkat kematangan gonad dan morfometri rajungan yang dilaksanakan pada bulan Juli – September 2019 di Desa Betahwalang, Demak. Penelitian menggunakan metode survey dengan analisis yang bersifat deskriptif yang dilakukan secara “time-series”. Pengamatan sampel rajungan sebesar 10% dari hasil tangkapan yang didaratkan oleh setiap nelayan di pengepul rajungan. Total rajungan yang diamati 5.480 ekor terdiri dari betina 2.960 ekor dan jantan 2.388 ekor. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan rajungan jantan bersifat allometrik positif, sedangkan rajungan betina cenderung bersifat allometrik negatif dengan seks rasio relatif seimbang. Rajungan betina diduga mengalami pertama kali matang gonad pada selang kelas lebar karapas 70 – 79 mm. Sampel pengamatan fekunditas dan kematangan telur pada 126 ekor rajungan betina bertelur. Kematangan telur dilihat dari pigmen warnanya secara berurutan mulai pigmen warna kuning, orange, coklat dan hitam, serta berdasarkan ukuran diameter telur. Fekunditas telur memiliki korelasi yang sangat kuat terhadap lebar karapas yang berarti semakin besar ukuran rajungan, maka jumlah telur semakin banyak. Selama penelitian masih ditemukan rajungan “undersize” sebesar 18% (981 ekor) dan rajungan betina bertelur sebesar 24% (716 ekor), yang berarti nelayan di Desa Betahwalang belum menerapkan kriteria dan ukuran layak tangkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.ABSTRACT: Blue swimming crab (P. pelagicus, Linnaeus, 1758) is one of main fisheries products in Betahwalang, Demak. High-intensity levels of catching the blue swimmer crab by fisherman may need sustainable management to protect and conserve the population. The purpose of this study was to determine about gonad maturity level and morphometrical aspect of blue swimming crab started from July – September 2019. There’s a descriptive survey method used in this study with time-series observations. The sample size is about 10% of the total number landed crab from each fisherman. The total sample are 5.348 that consist of 2.960 female crabs and 2.388 male crabs. The results showed the male crabs has a positive allometric on growth parameters, but the females have an allometric positive and negative growth parameters, and balanced sex-ratio. Female crabs may reach the first matured gonad level between 70 – 79 mm of carapace width. Fecundity and egg’s maturity observation used 126 berried female crabs. The egg’s maturity based on the pigment color started from yellow, became orange, brown and black also by egg diameter increase. The analysis showed that female crab fecundity has a strong correlation to the increase of carapace width, which means carapace width increase followed by egg’s amount increasing. During the study, it was found about 18% (981 crabs) the undersize crabs (<100 mm) and 24% (716 crabs) the berried female crabs, which means the Betahwalang fisherman hasn’t applied the rule yet.
Perbandingan Jenis dan Jumlah Echinodermata Di Perairan Pantai Krakal Gunung Kidul Yogyakarta Dan Pantai Pailus Jepara, Jawa Tengah Putri, Ardita Elok Mahendra; Sunaryo, Sunaryo; Endrawati, Hadi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.9 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25090

Abstract

Echinodermata merupakan biota yang dapat ditemukan hampir di semua ekosistem laut. Echinodermata cukup melimpah keberadaannya di kawasan terumbu karang, hal ini karena terumbu karang berperan sebagai tempat berlindung dan mencari makan bagi Echinodermata. Dalam rantai makanan, Echinodermata memiliki peranan sebagai pemakan seston atau detritus, dan merombak sisa bahan organik. Echinodermata juga berperan sebagai bioindikator parameter kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan Echinodermata yang terdapat di Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta dan Pantai Pailus, Jepara, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode transek kuadran dengan ukuran 1x1m. Hasil pengamatan di Pantai Krakal ditemukan 2 kelas dari filum Echinodermata, antara lain 3 species dari Kelas Ophiuroidea yaitu Ophiocoma erinaceus, Ophiocoma scolopendrina, Ophiarachna affinis, dan 3 species dari Kelas Echinoidea yaitu Echinometra viridis, Echinometra oblonga, dan Stomopneustes variolaris. Sedangkan jenis Echinodermata yang ditemukan di Pantai Pailus ditemukan 1 Kelas Echinodermata yaitu Holothuridea yang terdiri dari 3 spesies, yaitu Holothuria atra, Holothuria scabra, dan Holothuria leucospilota. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan individu tertinggi penelitian di Pantai Krakal adalah Ophiocoma scolopendrina (7,05 ind/m²),sedangkan kelimpahan individu tertinggi di Pantai Pailus adalah Holothuria scabra (2,13  ind/m²). Echinodermata is a biota that can be found almost in all marine ecosystems. Echinodermata quite abundant presence in the area coral reefs, because it serves as shelter and feed for Echinodermata. In the food chain, Echinodermata has a role as a seston eater or dentrite, and remodel the rest of the organic material. Echinodermata also serves as a bioindicator of water quality parameters. This study aims to determine the abundance of Echinodermata found in Krakal Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta and Pailus Beach, Jepara, Central Java. The method used in this research was descriptive method. Sampling in this research used quadrant transect method with size 1x1m. The results of observation on Krakal Beach found 2 classes of Echinodermata phylum, among others 3 species of Ophiuroidea namely Ophiocoma erinaceus, Ophiocoma scolopendrina, Ophiarachna affinis, and 3 species of Echinoidea is Echinometra viridis, Echinometra oblonga, and Stomopneustes variolaris. While the type of Echinodermata found in Pailus Beach found 1 Class Echinodermata is Holothuridea consisting of 3 species, namely Holothuria atra, Holothuria scabra, and Holothuria leucospilota. The results showed the highest individual abundance of research on Krakal Beach was Ophiocoma scolopendrina (7,05 ind/m²), while the highest individual abundance in Pailus Beach was Holothuria scabra (2,13 ind/m²).
Rumput Laut Gracilaria sp. Sebagai Bioremedian Dalam Sistem Budidaya Polikultur Dengan Kepiting Bakau (Scylla serrata) Wandira, Ardiani Widya; Sunaryo, Sunaryo; Sedjati, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.742 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i2.25900

Abstract

ABSTRAK : Kendala  dalam  budidaya  adalah menurunnya kualitas hasil produksi dan penurunan kualitas air. Dibutuhkan biofilter berupa rumput laut Gracilaria sp. untuk mengurangi keadaan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan kepadatan rumput laut sebagai bioremedian dalam sistem budidaya polikultur dengan Kepiting Bakau terhadap kandungan amonia (NH3), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), laju pertumbuhan kepiting bakau, dan rumput laut Gracillaria sp.  Penelitian di dilaksanakan pada bulan Desember 2015 - Januari 2016 di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.Penelitian Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali pengulangan.Perbedaan pemberian kepadatan rumput laut Gracilaria sp. sebagai bioremedian pada sistem budidaya polikultur Kepiting Bakau berpengaruh terhadap kandungan amonia (NH3), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-) dan. Kandungan amonia (NH3) tertinggi pada perlakuan A (0 g rumput laut) berkisar 0,1 mg/L - 0,47 mg/L dan terendah pada perlakuan D (300 g rumput laut) berkisar 0,04 mg/L-0,37 mg/L.  Kandungan nitrit (NO2-) tertinggi pada perlakuan A, berkisar 0,24 mg/L-0,4 mg/L, dan terendah perlakuan D sebesar 0,13 mg/L-0,26 mg/L. Kandungan nitrat (NO3-) tertinggi pada perlakuan A, berkisar antara 0,6 mg/L -4,59 mg/L, dan terendah perlakuan D sebesar 0,16 mg/L-2,87 mg/L. Laju pertumbuhan spesifik bobot harian kepiting bakau pada perlakuan A 0,27 % per hari, B 0,31 % per hari, C 0,44 % per hari dan D 0,56 % per hari dan laju pertumbuhan spesifik berat harian rumput laut Gracilaria sp.  pada perlakuan A 0 % (kontrol / tidak diberi rumput laut), B 0,49 % per hari,  C 0,3 % per hari dan D 0,21 % per hari. Hal ini perbedaan pemberian kepadatan rumput laut Gracilaria sp. sebagai bioremedian pada sistem budidaya polikultur kepiting bakau berpengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik harian Kepiting Bakau dan laju pertumbuhan spesifik harian rumput laut Gracilaria sp. ABSTRACT : One of the obstacles faced in aquaculture is decreasing quality of production as a result of water qualities deoterition. To reduce and overcome this situation is addition of biofilter. Biofilter used is seaweed Gracilaria sp. The study was aimed to know the influence density of difference seaweed as bioremedian in polyculture system with mud crab to ammonia (NH3), nitrite (NO2-), nitrate (NO3-), and the specific growth rate of mud crab and Gracilaria sp. This research was conducted in December 2015 to January 2016 at wet laboratory of the Department of Marine Fisheries and Marine Sciences Faculty of the University of Diponegoro in Semarang. This study used completely randomized designed (RAL) with 4 treatments and 3 replications.The effect give difference of density Gracilaria sp. as bioremedian on crab mud polyculture systems was affect the content of ammonia (NH3), nitrite (NO2-), nitrate (NO3-). The highest content of ammonia (NH3) in the treatment of A (0 g seaweed) ranged between 0,1 mg/L to 0,47 mg/L and the lowest content of ammonia (NH3)  in treatment D (300 g seaweed) ranged between 0,04 mg/L to 0,37 mg/L. The highest content of nitrite (NO2-)   in the treatment of A, ranging from 0,24 mg/L to 0,4 mg/L, and the lowest in treatment D with 0,13 mg/L to 0,26 mg/L. The highest content of nitrate (NO3-) in the treatment of A with 0,6 mg/L to 4,59 mg/L, and the lowest in treatment D with a content of 0,16 mg/L to 2,87 mg/L. Specific growth rate mud crab in treatment A 0,27 % / day, B 0,31 % / day, C 0,44 % / day dan D 0,56 % / day and specific growth rate of the seaweed Gracilaria sp on treatment A 0% (control / not given seaweed), B 0,49 % / day,  C 0,3 % / day dan D 0,21 % / day. The difference of Gracilaria sp.density as bioremedian on mud crab polyculture systems affected the specific growth rate of mud crab and specific growth rate Gracilaria sp.
INJEKSI KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP BIOMASSA DAN KANDUNGAN TOTAL LIPID MIKROALGA Tetraselmis chuii Nurmalitasari, Erma; Ridlo, Ali; Sunaryo, Sunaryo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.061 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6013

Abstract

Mikroalga Tetraselmis chuii dapat berfotosintesis dan mampu tumbuh dengan cepat. Karbon dioksida (CO2) sangat penting peranannya dalam proses fotosintesis. Injeksi CO2 diperlukan untuk digunakan dalam fotosintesis, sehingga diharapkan dapat diperoleh biomassa dan kandungan total lipid T. chuii optimum. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris, menggunakan 4 perlakuan yaitu injeksi CO2 selama 2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan tanpa injeksi CO2 (kontrol) dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan sel tertinggi (1.944.000 sel/mL) dan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 0,626 doubling/hari dicapai pada perlakuan injeksi CO2 selama 4 menit. Kepadatan sel terendah (970.000 sel/mL) dan laju pertumbuhan terendah (0,481 doubling/hari) pada perlakuan dengan injeksi CO2 selama 8 menit. Kandungan total lipid pada perlakuan injeksi CO2 selama 2 menit; 4 menit; 6 menit; 8 menit dan kontrol masing-masing adalah 67,27±2,70; 58,29±2,63; 37,41±2,69; 7,89±2,92dan 70,32±2,49%-dw. Pertumbuhan T. chuii optimum dicapai pada perlakuan injeksi CO2 selama 3 menit, biomassa T. chuii optimum dicapai pada 4,1 menit injeksi CO2, sedangkan kandungan total lipid semakin menurun sebanding dengan lama injeksi CO2 hingga titik optimum terendah pada menit ke 4,5 injeksi CO2, kemudian mengalami peningkatan kembali pada perlakuan injeksi CO2 selama 8 menit.
Pengaruh Penambahan NPK dan UREA Pada Media Air Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera Setiaji, Kristama; Santosa, Gunawan Widi; Sunaryo, Sunaryo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.896 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2018

Abstract

Seaweed is a low-level photosynthetic organism that has no stem, leaves, or root. Seaweeds are commonly used as food and as an ingredient for the food industry, pharmaceutical industry, cosmetics industry, and other industries. Caulerpa is potential to be cultivated because it has been known and liked by people. Beside, Caulerpa also has economic value for people. This kind of seaweed grows seasonally, but sometimes Caulerpa cannot be found in the water even during the season because its growth highly depends on the environment’s condition. This situation leads to Caulerpa production shortages. Hence, Caulerpa cultivation is necessary. The purpose of this research is to know the effect of adding NPK and urea at different concentration to the growth rate of Caulerpa racemosa var. uvifera. This research was conducted from May till July 2011 at Laboratory of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science Diponegoro University, Teluk Awur, Jepara. C. racemosa var. uvifera samples were taken from Bandengan coastal waters, Jepara the method used in this research was experimental method with a completely randomized block design. This research used 5 of treatments, each repeated 3 times. The cultivation medium used was sea water that has been deposited for 24 hours, with fertilizers added in different concentration: medium A was not added with fertilizers, medium B was added with 1.60 ppm of NPK fertilizers and 5.40 ppm of urea fertilizers, medium C was added with 4.93 ppm of NPK fertilizers and 10.82 ppm of urea fertilizers, medium D was added with 8.26 ppm of NPK fertilizers and 16.26 ppm of urea fertilizers, and medium E was added with 11.60 ppm of NPK fertilizers and 21.70 ppm of urea fertilizers. The data gained were wet weight of seaweed and water quality of the cultivation medium. The data was analyzed using ANOVA. The result showed that the addition of NPK and urea fertilizers in different concentration gave different effect (p < 0.01) among each treatment. The highest specific growth rate of C. racemosa var. uvifera was achieved in medium D (6.86 % per day with 8.26 ppm of NPK and 16,26 ppm of urea addition) while the lowest specific growth rate was obtained in medium A (5.97% per day with no NPK and urea addition).
Pengaruh Suhu Ekstraksi Terhadap Kualitas Natrium Alginat Rumput Laut Sargassum sp. Pamungkas, Tri Aji; Ridlo, Ali; Sunaryo, Sunaryo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.599 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3135

Abstract

Sargassum sp. are the living marine resource that are potential as alginate resources. Sodium alginate is used in the food industry, and non food industry, such as for a coagulant, suspending, stabilizers, film formers, gel formation, and emulsifier. The objective of research was to know the effect of temperature exstraction toward quality of alginate, such as rendement, moisture, ashes content, and viscosity of Sargassum sp. Sampling of Sargassum sp. was done in Krakal Beach Gunung Kidul, Yogyakarta. The research method used experimental method and was design completaly Randomized Design (CRD). Samples were extracted by Na2CO3 7 % solution under diffirencees temperature from 40 ºC - 80 ºC, temperature range 10 °C, each treatment 3 times replicated. Correlation between extraction temperature and sodium alginate qualities were showed positive linier model regression for rendement sodium alginate, negative linier regression model for viscosity and moisture, but not significant for ash content. The result showed the highest rendement of sodium alginate was produced on temperature of 80 ºC, that was 28.31% ± 0.48%. The lowest moisture was produced on temperature of 80 ºC, that was 14.97 ± 1.55%. Highest viscosity was produced on temperature 40 ºC, that was 27.25 ± 0.93 cPs.
Konsentrasi Logam Pb Di Enhalus acoroides LF. Royle 1839 (Angiosperms : Hydrocharitaceae) dan Lingkungannya di Perairan Kartini Dan Teluk Awur, Jepara Rianda, Betta; Nuraini, Ria Azizah Tri; Sunaryo, Sunaryo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.878 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25092

Abstract

Lamun jenis Enhalus acoroides merupakan salah satu komponen keanekaragaman hayati yang tumbuh di Perairan Kartini dan Teluk Awur. Aktivitas pariwisata, pelabuhan, pembuatan, pengecatan, pengelasan, pembersihan dan lalu lintas kapal nelayan menjadi penyebab terakumulasinya logam berat di perairan. Logam berat Pb merupakan logam berat beracun dan berbahaya, bahan pencemar dan cenderung mengganggu kelangsungan hidup organisme perairan. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui dan menganalisis kandungan logam berat Pb pada air, sedimen dan lamun Enhalus acoroides (akar dan daun) di Perairan Kartini dan Teluk Awur, Jepara, serta mengetahui tingkat pecemarannya berdasarkan baku mutu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat Pb air di Perairan Kartini sebesar 0,181-0,316 mg/l dan Perairan Teluk Awur sebesar 0,001-0,157 mg/l. Kandungan logam berat Pb sedimen di Perairan Kartini sebesar 2,424-3,463 mg/kg dan Perairan Teluk Awur sebesar 2,347-2,496 mg/kg. Kandungan logam berat Pb Lamun Enhalus acoroides pada akar di Perairan Kartini sebesar 0,918–1,854 mg/kg dan Perairan Teluk Awur sebesar 0,906–1,492 mg/kg. Kandungan logam berat Pb Lamun Enhalus acoroides pada daun di Perairan Kartini sebesar 0,764–1,458 mg/kg dan Perairan Teluk Awur sebesar 0,674–1,040 mg/kg. Enhalus acoroides seagrass as a component of biodiversity that grows in the waters of Kartini and Teluk Awur. Activities in these waters include tourism, ports, manufacture, painting, welding, cleaning and traffic of fishing vessels to cause of accumulated heavy metals in the waters. Heavy metal Pb is a toxic and dangerous heavy metal, polluting material and tends to interfere with the survival of aquatic organisms. The purpose of this study was to determine and analyze the Pb heavy metal content in water, sediment and seagrass Enhalus acoroides (roots and leaves) in Kartini and Teluk Awur waters, Jepara, and to determine the level of pollution based on quality standards. This research uses descriptive method, while the location determination method uses purposive sampling method. The results showed that the heavy metal Pb water content in Kartini waters was 0.181 mg/l - 0.316 mg/l and Teluk Awur waters was 0.01-0.157 mg/l. The heavy metal content of Pb sediment in Kartini waters is 2,424-3,463 mg/kg and Teluk Awur waters was 2,347-2,496 mg/kg. The heavy metal content of Pb in Enhalus acoroides in the roots of Kartini waters was 0.918-1.854 mg/kg and Teluk Awur waters was 0.906-1.492 mg/kg. Heavy metal content of Pb in Enhalus acoroides in leaves in Kartini waters was 0.764 mg/kg - 1.458 mg/kg and Teluk Awur waters was 0.674-1.040 mg/kg
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Aan Rukmana Abdilah, Putra Abdul Mahfudin Alim Abidin, Nurul Aini Binti Zainal Abrar Ridwan Abyan, Naufal Jundi Achmad Sudiro Addion Nizori Adi Santoso Adi Suryanto Aditya, Klinandhi Jason Affar, Muhammad Afit Istiandaru, Afit Agung Wahyu Nugroho, Agung Wahyu Agung Yuniarinto Agus Setiya Budi, Agus Setiya Agus Setyo Budi Agus Supriyanto Agus Triono Ahmad Fathoni Ahmad Kafrawi Nasution, Ahmad Kafrawi Ainur Rofiq Aken Derisman Akhwan, Akhwan Al Ashar, Ilham Ariawan alfiah alfiah Alghazeer, Rabia Ali Djunaedi Ali Ridlo Amalia, Mufidah Nur Amalia, Riza Amaliah, Nurul Ambariyanto , Amrin Fatoni Andarwati Andarwati Anggraeni, Serly Anggraini, Sandra Prilia Annisa, Tiara Nur Antoni Arif Priadi, Antoni Anugrah R’lalana Sebayang Ardhiansyah, Riyo Gilang Ardianto, Aldo Ardyatma, Via Jeanieta Berliana Ariawan, Ilham Arief Darmawan Arif, Ridwan Arifidin, M. Afif Amalul Arifidin, Muhammad Afif Amalul Aris Santjaka Arsyad, Kisman Arya Krisna Pramudya Aryanih, Eka As Shafi, Sabda Hussain ASLAMIYAH, ASLAMIYAH Asmorowati, Sulikah Asnandi Nurfakih Asri, Puji Astri Rahayu Aswita, Feliyana Auditya Williyarto Pradana, Auditya Williyarto Aulia Aisa Ayu Permana Sari Ayuning Smita Rukmi Azhar, Nuril Aziz, M. Faisal Azzahra, Amanda Azzahra, Azka Azzahra, Zahira Fatimah Bagus handoko Bagus Pitra Aditya Bambang Sulanjari Bambang Yulianto bin Mohd Noor, Khairunnizam Bintoro Wardiyanto, Bintoro Budi Waluyo Budiyono Budiyono Bunga Aditi Chandra Wahyu Purnomo Chatarina Umbul Wahyuni Chesaria, Adinda Choirun, Annisa'u Chong, Ding Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Clarenci, Zurica Cristi, Echa Dalimunthe, Muhammad Farhan Damayanti, Maulina Damayanti, Welly David Lamasalas Deandra Vidyanata Dedy Kurniadi Detia Tri Yunandar Dewi Ariyani Wulandari, Dewi Ariyani Dewi Muliyati Dewi Nur Anggraeni, Dewi Nur Didi Tarsidi, Didi Diesyana Ajeng Pramesti Dika, Sabna Tamara Dina Oktaviani Djumilah Hadiwidjojo Dorahman, Boy Dwi Angga Septianingrum, Dwi Angga Dwi Annisa Fithry Dyah Ayu Kusumaningrum Edi Wibowo Kushartono Efendi, Nurlis Eka Fatmawati Tihurua ELIZABETH A WIDJAJA, ELIZABETH A Elwin Purwanto Endah Safitri Erlin Rachman Erma Nurmalitasari Ervia Yudiati Erwansyah, Erwansyah Erwanto, Eka Esmar Budi Estiningsih, Asri Euis Bandawaty Fadhlurrahman, Muhammad Rafii’ Fadilah, Diah Kurniawati Fadni, Muhammad Choirul Fahcrunisa, Fara Falih Suaedi Faqih, Nasyiin Faqihatun, Fihha Farrel, Muhammad Fatchur Rohman Fathanna, Siti Nur Felycia Belri Budiyani Ferdian, Putu Aditya Feryando, Dara Aulia Firmanul Catur Wibowo Fitroh, Aulia Fiya Firmanda, Fiya Fuad Mahbub Siraj FX Sumarja, FX Galih Pamungkas, Galih Gumilang, Abhirama Windhy Gunardi Gunardi Gunawan Widi Santosa Hadi Endrawati Hadi Nasbey Hadi Pranoto Hafsah, Anna HAK, Nurmala Hamim Sudarsono . Hamzah Hamzah Hardiansyah, Mas Achmad Hari Arief Dharmawan Hari Rudijanto Indro Wardono Hariani, Nurul Jamila Hasan, Pipip A. Rifai Hasibuan, Amanda Putri Hatomi, Andini Novianti Helmi Afif Prasidha, Helmi Afif Hendrarinata, Frida Hendriani, Adinda Septi Heni Siswanto Heny Herawati Heri Hermanto Heri Junaidi Herlianto, Dicky Hermanto, Wawan Herpratiwi Herpratiw Hibrizi, Ariq Humam, Muhammad Fatih Hurip Jayadi Husnul Yusmianti, Siti Nur I Gede AB Wiranata I Made Astra I Nyoman Widiasa Ida Hamidah Ilhami, Ibnu Zaki Indraswati, Denok Irfa'i, Ahmad Irfan, Akhmad Irianto, Jusuf Israyandi Israyandi Istiadi, Yossa Iwan Sugihartono Jannah, Rizkiyah Fatikhatul Jati, Indra Ratna Kusuma Jauharul Fadli Kaleka, Marselinus Umbu KARTIKASARI, YULIANA Kasmawati Kasmawati Keban, Philipus Ken Suwartimah Kentanto, Given Khair, Muthi Abul Khajar Imaniar Khasani Khasani Koesmantoro, Hery Kosasih, Bay Hepi Krisiyanto, Krisiyanto Kristama Setiaji Lady Silk Moonlight Laila Zulhijja Legisnal Hakim Legisnal Hakim Lestari, Linda Liti, Hironimus Desrianus Lubis, Richy Aufa Lufti Ibrahim, Ahmad Lutfiyah, Vivi M. Choiroel Anwar Maesaroh, Eka Siti Maman Abdurahman Mardiyanta, Antun Marmi, Marmi Martinouva, Rissa Afni Maskun Maulidyaputri, Rizka Meindro, Meindro Mela Firdaust Merlya, Merlya Moonligh, Lady Silk Mugiono Mugiono, Mugiono Muhammad Alhan Muhammad Ilyas Sikki Muhammad Latifur Rochman Muhammad Ridha Fauzi Muhammad Yanuar Akbar Prasetyo Muhammad Ziauddin Ulya Muji Setiyo Nabilah Nabilah Nanang Haryono Nandi Warnandi Nasution, Hendrivki Hafiz Ni'am, Moh. Faiqun Nisa, Salsabila Khairun Noermijati, Noermijati Nova Kristian, Nova Nova Pramestuti Nunik Cokrowati Nunung Rodliyah Nur Azis Rohmansyah Nurchasanah Nurfadhillah, Septy Nurhidayah Nurhidayah Nurjamilah, Putri Nurjumanis, Amanda Nurlatifah, Hanim Nurrahman, Maya Iga Nurrahmawati, Puji Nurul Huda Nurulhuda, Elly Soraya Nurwijayanti Nusron, Anis Odicus, Dimas Andre Oktaria, Dhina Setyo Pentana, Sopi Permana, Muhammad Rizal Permanarian Somad, Permanarian Pham, Hong Nhung Pradipta, Andri Pradipta, Davin Pradjojowaty, Ika Setyorini Prakoso, Bagus Enggal Prameswari, Galuh Anggun Pramita Laksitarahmi Isrianto Pranoto, Wati Asriningsih Prastiwi Putri Basuki, Prastiwi Putri Pratiwi, Rima Sera Prihandini, Tinesa Fara Prihastini, Lilis Puji Rahayu Puji Wiratmo Puspitarini, Erri Wahyu Putri, Ardita Elok Mahendra Putri, Disa Cahaya PUTRI, NURSYAM ANDESA Qodrawati, Romadona Yulia Rachman, Natriya Faisal Radhitya, Berwyn Dzaky Radiansyah, Rino Rafhan, Muhammad Rahadian, Nadhira Addina Rahayu, Rita Putri Rahmah, Annisa Rahmanita, Vivi Andini Rahmat, Cecep Rahmawati, Kartika Nurlaila Raihanati Raihanati, Raihanati Ramadanti, Saskia Ramadhan, Savina Nurrahmadanti ramadhanty, erlinda shella Ramadhanty, Salwa Ratnawati Ratnawati Ratri, Indah Kurnia Rendy Gunawan Ria Azizah Ria Azizah Tri Nuraini Ria, Ria Wierma Putri Rian Saputra, Kiki Rianda, Betta Rifai, Pipip A. Risnita Tri Utami rizal, Yus Rizky Mulya Sampurno Rizky, MHD Rochyati Wahyuni Triana Rofiaty, Rofiaty Rosnaningsih, Asih Rr Ayu Firdausiah Rr. Rina Antasari Rukmono, Hendro Budy Rusdarti - S, Sepriyadi Adhan Sa'diyah, Halimatus Sabdaniah, Feby Saefudin Saefudin Safitri, Shofi Firda Sah, Kodir Sahrial Sahrial Salsabila, Khalisha Salsabilla, Salsabilla Sanjoyo, Sanjoyo Saputra, Juli Sarah Sarah, Sarah Sari, Alfianisa Permata Sari, Sulva Widya Sartika, Devi Saskia, Saskia SATRIYAS ILYAS Sembiring, Rinawati Septianih, Nabilah Setiadi, Mark Setianingsih, Indri Setijaningrum, Erna Setiyadi, Johar Setyawan, Hendrix Yulis Shanti, Mardhatillah Shofia, Aya Sihotang, Angelina Yusniar Christanty Silk Moonlight , Lady Sipahutar, Sri Juliani Siti Aisjah Siti Nova Meirizha Siti Uswatun Chasanah, Siti Uswatun Siti, Nurbayati Slamet Imam Wahyudi, Slamet Imam Soegiono, Agie Nugroho Sofi Mursidawati Sri Marini Sri Poerwati1, Ari Probandari2, Joko Sutrisno3, Ari Handono Ramelan4 Sri Redjeki Sri Sedjati Sri Untari Suardi Bakri, Suardi Subagyono, Subagyono Sudarman Sudarman Sudarno Sudarno Sugeng, Santoso Suhaibah, Euis Suhendar, Asep Sujangi Sujangi SUKAMTO, HERI Suldina, Farida SUMADI SUMADI Sumardana, I Wayan Eka Sumarjo Sumaryanto Sumaryanto, Sumaryanto Sumekar, *Ariana Sumiati Sumiati Sunardi Sunardi Sunardi, Hartanto Suparno Suparno Supeno, Eko Supramudyo, Gitadi Tegas Surachman Surachman Suraeda, Ria Yulianti Suyono Suyono Syirgaini, Joya Tahan Uji Tanjung, Asridah Warni Taufik Hidayatulloh Tauleka, Abdul Rohim Tedy Candra Lesmana, Tedy Candra Teguh Arifianto Tharieq, Muhammad Amanun Tihurua, Eka F Titiek Islami Tjutju, Soendari Toman Ezra Tri Aji Pamungkas Tri Cahyono Tri Tjahjono Tristanti, Nur Azizah Triwijaya, Santi Tumanggor, Boy Rizky Turnip, Sarah Pebriyani Tuti, Meylani Tyas, Widya Ghina Ubaidilah, Sofana Ubud Salim Umam, Qoidul Upik Rahma Fitri, Upik Rahma Utomo, Nur Vebrianto, Bernadus Vina Serevina Wahyu Meka Wahyu, Danny Eka Wahyu, Joko Nugroho Wandha Stephani, Wandha Wandira, Ardiani Widya Wasis Wasis Waskito, Meindro Wibawanti, Luluk Wibowo, Yuni Setyo Widari Widari, Widari Widia Astuti Widianingsih Widianingsih Widodo S Pranowo Widodo, Muhammad Pudji Widyacana, Kamadatu Akbar Wilestari, Median Wilujeng, Sukian Winda Ardiani Windi Nopriyanto Wiwik Handayani Wulan, Damar Wulandari, Gerhana Yakin, Moh Niko Fajrul Yanti, Tiara Dama Yanuar Rachman Sadewa Yasmin, Najwan Dennisa Yaya Finayani Yeni Nuraeni, Yeni Yongthong, Keodouangdy Yudastuti, Ririh Yudhanto, Bagoes Eko Yudho, Agung Laksono Yulianti, Nindya Adha Yulius Basuki Adi Wibowo Yuniawatika Zahra, Alfi Zahtira, Dhea Ayu Zamroni, Moch. Zulkarnain Ridlwan