Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah platform teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek untuk memfasilitasi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Pada saat penelitian ini berlangsung, PMM ini sudah dimanfaatkan oleh guru-guru dari sekitar 291.741 sekolah dari seluruh Indonesia, termasuk guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menganalisis pemanfaatan PMM untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pendidikan agama Islam di sekolah umum pasca-pandemi Covid-19. Ada tiga subfokus yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu kesiapan guru PAI dalam memanfaatkan PMM, pemanfaatan PMM untuk pembelajaran PAI, serta kendala dalam pemanfaatan PMM untuk pembelajaran PAI. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di dua sekolah, yaitu SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan dan SMA Muhammadiyah 2 Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru PAI dari kedua sekolah tersebut sudah sangat siap memanfaatkan PMM untuk meningkatkan kinerja pembelajaran mereka. Dari fitur-fitur yang ada, yang terbanyak digunakan adalah fitur Inspirasi dan fitur Mengajar. Sementara itu, fitur pengembangan diri masih kurang diminati oleh guru-guru PAI. Ditemukan juga ada beberapa kendala dalam pemanfaatan PMM ini secara optimal yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan The Freedom Teaching Platform or Platform Merdeka Mengajar (PMM) is a technology platform developed by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology to facilitate teachers and principals in teaching, learning, and working. When this research was conducted, PMM had been utilized by teachers from around 291,741 schools all over Indonesia, including Islamic Education teachers. This study analyzes the utilization of PMM to improve the quality of learning, especially in Islamic Education in public schools after the COVID-19 pandemic. Three sub-focuses will be studied and analyzed in this study, namely the readiness of Islamic Education teachers to utilize PMM, the utilization of PMM for Islamic Education learning, and obstacles in utilizing PMM for Islamic Education learning. The research was conducted using a descriptive qualitative approach using interviews, observations, and document reviews. The research was conducted in two schools, namely SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, South Tangerang and SMA Muhammadiyah 2 Padang. The study results showed that Islamic Education teachers from both schools were very ready to utilize PMM to improve their learning performance. Of the existing features, the most used are the Inspiration feature and the Teaching feature. At the same time, the Professional Development feature was still less popular for Islamic Education teachers. It was also found that several obstacles in the optimal use of this PMM need attention from all interested parties.