p-Index From 2020 - 2025
20.166
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kebijakan Publik LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Jurnal Al-Maqayis PALASTREN Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama Al Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman Jurnal Ushuluddin Sosial Budaya Asia Pacific Journal on Religion and Society JURNAL PASTI (PENELITIAN DAN APLIKASI SISTEM DAN TEKNIK INDUSTRI) Jurnal Adabiyah Phi : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian ANDHARUPA OPERATION EXCELLENCE: Journal of Applied Industrial Engineering INVOTEC JURNAL ILMU BUDAYA Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI INDONESIAN JOURNAL OF CRIMINAL LAW STUDIES Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Jurnal Pendidikan Fisika Forum Ekonomi : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Inovasi : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Educatio JURNAL REKAYASA SISTEM INDUSTRI Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Journal of Physics and Its Applications Technomedia Journal JPPI | Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Jurnal Basicedu Jurnal Gemaedu EduReligia : Jurnal Pendidikan Agama Islam Jurnal Manajemen dan Bisnis IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Jurnal Dedikasi Pendidikan DIDAKTIKA : Jurnal Kependidikan Pepatudzu : Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Tropical Wetland Journal Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Gema Wiralodra Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia Jurnal Ulunnuha Khazanah Sosial JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) JURNAL AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan An Naba Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) Jurnal Penelitian Keislaman Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Journal of Industrial Engineering & Management Research (JIEMAR) Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Gunahumas Jurnal Kinerja Kependidikan (JKK) Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Jurnal Abdimas Sangkabira Kafa’ah: Journal of Gender Studies TASAMUH: Jurnal Studi Islam Studi Ilmu Manajemen dan Organisasi ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Patria Artha Journal of Community Journal Peqguruang: Conference Series Jurnal Teknologi dan Manajemen Kutubkhanah Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan CALGOVS (LOCAL POLITIC AND GOVERNMENT ISSUES) Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Brilliance: Research of Artificial Intelligence Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam ProBisnis : Jurnal Manajemen Pappasang Jurnal Relevansi : Ekonomi, Manajemen dan Bisnis Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Jurnal Al-Qiyam International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Jurnal Al-Qayyimah Journal of Health and Nutrition Research Journal of International Conference Proceedings Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Jurnal Basicedu Reflection Journal Jurnal: International Journal of Engineering and Computer Science Applications (IJECSA) Jurnal Kajian Pendidikan Islam Jurnal Manajemen Informatika dan Bisnis Digital Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Co-Creation : Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Akuntansi dan Bisnis Journal of Community Health Provision Journal of Artificial Intelligence and Digital Business KOLONI An Idea Nursing Journal Easta Journal of Innovative Community Services Innovative: Journal Of Social Science Research Eastasouth Journal of Impactive Community Services Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa International Journal of Trends in Accounting Research Journal of Progressive Law and Legal Studies Jurnal Enterpreneur dan Bisnis (JEBI) Business and Enterpreneurship Journal (BEJ) Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal el-Huda: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Bali-Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara INTERNATIONAL JOURNAL OF HUMANITIES, SOCIAL SCIENCES AND BUSINESS (INJOSS) Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat: EDUABDIMAS International Significance of Notary Andalasian International Journal of Social and Entrepreneurial Development Nobel Community Services Journal Jurnal Pertanian Khairun (JPK) Widya Sundaram : Jurnal Pendidikan Seni Dan Budaya Al-Ihtiram: Multidisciplinary Journal of Counseling and Social Research Jurnal Hukum Keluarga Islam Hudan Linnaas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Journal of Applied Transintegration Paradigm Journal of Intan Nursing Herodotus: Jurnal Pendidikan IPS Meraki: Journal of Creative Industries Alamtana Education Curiosity MCSIJ (Marine, Coastal and Small Islands Journal) : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Ilmu Kelautan Journal of Asian Islamic Educational Management Aspirasi: Jurnal Ilmiah Administrasi Negara Madania: Jurnal Kajian Keislaman LamLaj Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat IPTEKS Journal of Multidisciplinary Academic Business Studies Jurnal Indonesia Studi Moderasi Beragama JIM Sendratasik Tirai Edukasi : Jurnal Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

Menenun Bagi Perempuan Melayu Riau: Antara Peluang Usaha dan Pelestarian Budaya Hasbullah Hasbullah; Wilaela Wilaela; Riska Syafitri
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 1 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i1.6867

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan aktivitas menenun bagi Perempuan Melayu yang dilihat dari dua sisi, yaitu peluang usaha dan pelestarian budaya. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara sebagai pengumpul data utama. Data primer diperoleh dari wawancara dengan informan yang terdiri dari perajin tenun, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Hasil kajian ini menyimpulkan bahwa peluang usaha muncul sebagai akibat dari otonomi daerah dan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau untuk menggali berbagai khasanah lokal khas Riau. Pada saat ini sudah muncul pusat-pusat penghasil kain tenun dan juga sentra-sentra yang menjual kain tenun. Sedangkan pelestarian budaya merupakan efek dari kebijakan tersebut yang membuat para perajin tenun kembali bergairah untuk menekuninya karena memiliki nilai ekonomis. Pewarisan keterampilan menenun tidak lagi hanya terbatas pada keluarga perajin, melainkan juga sudah meluas kapada masyarakat yang meminatinya. Pemerintah mendukung dengan berbagai program dan kebijakan agar keterampilan menenun tetap bertahan dan berkembang di tengah masyarakat Melayu Riau.
PACU JALUR DAN SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT KABUPATEN KUANTAN SINGINGI (Kajian Terhadap Tradisi Maelo) Hasbullah Hasbullah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 7, No 2 (2015): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v7i2.1429

Abstract

Pacu Jalur merupakan event yang menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi. Setiap tahun event ini dilaksanakan dan masyarakat menyambut secara antusias. Hal ini ditandai dari ramainya masyarakat yang hadir dalam perlombaan tersebut. Di samping itu, memenangkan perlombaan ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat yang memiliki jalur tersebut. Perlombaan Pacu Jalur dipersiapkan oleh setiap peserta lomba yang berasal dari kecamatankecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi dan daerah lain yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Jalur merupakan wujud kebudayaan bagi masyarakat Kuantan Singingi yang diwariskan secara turun temurun. Bagi masyarakat Rantau Kuantan jalur memiliki makna tersendiri, baik bagi diri pribadi maupun sebagai warga kampung. Jadi, tidak sempurna suatu kampung jika warganya tidak mempunyai jalur. Tradisi pacu jalur masyarakat Kuantan Singingi menuntut adanya solidaritas sosial masyarakat. Tanpa kekompakan dan kebersamaan warga masyarakat, jalur tidak akan mungkin diwujudkan. Salah satu bentuk solidaritas masyarakat diperlihat dalam tahapan maelo. Maelo atau menarik kayu atau jalur setengah jadi)merupakan suatu tahapan dalam pembuatan jalur. Tahapan ini dilakukan setelah kayu jalur ditebang. Mengingat maelo merupakan pekerjaan yang berat yang memerlukan banyak tenaga manusia, maka amat diperlukan solidaritas dan partisipasi masyarakat
FENOMENA GERAKAN SEMPALAN UMAT ISLAM INDONESIA (Tinjauan Sosiologi Agama) Hasbullah Hasbullah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 1, No 1 (2009): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v1i1.447

Abstract

Splinter movement is a phenomenon that can be found throughout the ages. More recently, the phenomenon of the emergence of splinter movement or cult was widespread in the country and has caused unrest in society. The presence of splinter movement gave birth also had violence committed by a group of people calling themselves as defenders of Islam. This raises a big question, actually what has happened with the diversity of Indonesian society, so that they form a new flow that is clearly contrary to the teachings of Islam that believes in the ground water. These streams are known in this country called a cult or breakaway flow.
ISLAM DAN PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA (Analisis Sosiologi Agama tentang Potensi Konflik dan Integrasi Sosial) Hasbullah Hasbullah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 2, No 1 (2010): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v2i1.424

Abstract

Confession to religion pluralism in a social community promise placing forward of principle of inclusive - a principle majoring accomodation and non conflict - among them. Because, basically the each religion have various claim of truth of which wish to be upheld to continue, while heterogeneous proven existing society reality culturally and is religion. Tradition differ opinion among people, if managed better will yield something that very useful. With different idea tradition, we becoming not easy to feel most real correct by self. At different idea tradition which finish of a dialogued, there is a nuance each other criticizing of each weakness utilize improve it later on day. Governmental and Indonesia society have to will esteem and execute principle of pluralism religious and latitudinarian. Its problem, confession and freedom of diversity represent very potency good to awakening this country from tyranny a group of rampant corruption and people. Freedom principle, equation, and social justice must be upheld is abysmal of faction partitions, religion, and religious understanding.
INTERAKSI MUSLIM DAN BUDHA DI DESA LUBUK MUDA Rifni Juliasari; Hasbullah Hasbullah; Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 11, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v11i1.8291

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh fenomena kehidupan antar umat beragama di Desa Lubuk Muda. Kajian tentang interaksi antar umat Islam dan Budha di Desa Lubuk Muda meliputi potensi-potensi konflik yang mungkin ada dalam hubungan kedua kelompok agama tersebut yang dalam komposisi menempati persentasi utama dalam demografi Desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengandalkan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dengan penetapan informan kunci yang terdiri dari tokoh masyarakat dan tokoh agama baik dari kelompok Islam maupun Budha. Lokasi penelitian adalah Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Faktor-faktor pendukung dalam pola kerukunan antara umat Islam dan Budha di Desa Lubuk Muda adalah sikap saling menghargai dan bertoleransi pada umat lain dalam pelaksanaan ibadah, adanya sikap saling menolong, sikap tidak memaksa umat lain untuk pindah ke salah satu agama, keikutsertaan dalam kegiatan sosial; gotong royong desa, musyawarah desa, saling menghadiri undangan pesta dan saling berbela sungkawa ketika salah satu kelompok sedang mendapat musibah, dan saling bekerjasama dalam bidang ekonomi untuk mensejahterakan penduduk Desa Lubuk Muda tanpa memandang golongan atau agama. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pola interaksi umat beragama di Desa Lubuk Muda adalah dalam bentuk agree in disagreement (setuju dalam perbedaan) serta tumbuhnya solidaritas sosial yang kuat diantara mereka.
BASIS TEOLOGIS UNTUK PLURALISME BERAGAMA; Menimbang Pandangan Kaum Sufi dalam Memahami Tuhan Imam Hanafi; Hasbullah Hasbullah; Yusuf Ahmad
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 8, No 1 (2016): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v8i1.2469

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan tentang tiga yang mendasari proses pemahaman manusia tentang Tuhan ; Pertama, Tuhan yang Transeden dan Tuhan yang Imanen. Tuhan pada satu sisi adalah identik, atau lebih tepat serupa dan satu dengan alam, meskipun keduanya tidak setara, karena Allah melalui asma-asma-Nya menampakkan Diri-Nya dalam alam. Tetapi disisi lain, Tuhan sama sekali berbeda denga alam, karena Dia adalah Dzat Mutlak yang tidak terbatas, dan berada di luar alam nisbi yang terbatas. Kedua, Tuhan obyektif dan Tuhan subyektif. Tuhan dipahami dalam pengetahuan, konsep, penangkapan atau persepsi manusia. Disini Tuhan dipahami melalui penggambaran manusia, sehingga setiap manusia mempunyai persepsi sendiri-sendiri dalam mendekati, mencintai, dan ber-ibadah kepada-Nya. Ketiga, Tuhan yang Eksoteris dan Tuhan yang Esoteris. Memahami Tuhan, secara baik dan benar tidak akan mungkin bertemu pada jalur, eksoteris. Karena yang tampak di permukaan adalah realitas pluralitas agama, seperti dipresentasikan oleh kehadiran agama Yahudi, Kristen, Islam, dan seterusnya itu. Tetapi, titik temu agama-agama itu hanya mungkin terealisasi pada level esoteris (kata Huston Smith), esensial (kata Baghavan Das), atau transenden (kata Frithjof Schuon)
MADRASAH: QUALITY AND SOCIAL CHANGE (Case Study in Banjarmasin Indonesia) Ahdi Makmur; M. Arrafie Abduh; Hasbullah Hasbullah; arridho abduh
AL-FIKRA Vol 20, No 1 (2021): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v20i1.10709

Abstract

According to Indonesian Constitution of 1945, every citizent has his/her right to get education. Consequently, Indonesian government has to provide educational institutions for its nation, like school, madrasah and other forms of non-formal education. Both school and madrasah are carried out in different management. School management is on the hands of the Manistry of Education and Culture, madrasah is managed under the responsibility of the Ministry of Religious Affairs. The difference, however, presents dualism of educational system in Indonesia. As the result, madrasah has no more progress, treated discriminatively, and marginalized.  What a negative action it has, nowadays madrasah still exists in this country.  The purpose of this article is to explain the quality of madrasah (plural: madrasahs) and their role as the agent of social change. This is a field research of qualitative-quantitative approach carried out in a provencial capital city, that is Banjarmasin in South Kalimantan Indonesia. The madrasahs studied were 15 (n=15) with various levels and status including the founding organizations that are responsible. The data were collected by questionaire, interview, observation and documentary.  By measuring the eight indicators of National Education Standard consisting of content standard, process, outputs, teachers and non-educational staff, structures and infrastructures, management, cost, and standard of assesment, it is finally concluded that the quality of madrasahs was very good, although a little difference found out among the educational levels of them, between the state and private madrasahs. In addition, by understanding the students mind set, value, belief, norm, behaviour and their moral or ethics, madrasahs also have played the role  largerly and significantly in social change, except in some aspects which have been deeply rooted in their tradition like their belief on supernatural life, sacrality and irrational power, that basically have not changed yet.
Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan) Hasbullah Hasbullah; Toyo Toyo; Awang Azman Awang Pawi
Jurnal Ushuluddin Vol 25, No 1 (2017): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v25i1.2742

Abstract

Kajian ini berpijak dari adanya fenomena masih dilaksanakannya ritual tolak bala oleh masyarakat Petalangan, padahal mereka semuanya sudah beragama Islam. Ritual tolak bala merupakan salah satu bentuk sinkretisme agama, di mana dalam ritual tersebut dapat ditemukan unsur-unsur Islam, Hindu dan Budha, serta animisme dan dinamisme. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan tujuan dari pelaksanaan tolak bala, perpaduan Islam dalam ritual tolak bala, serta mengapa ritual ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ritual tolak bala dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan agar terhindar dari bencana, baik secara individu, masyarakat, maupun kampung. Ritual ini disebut juga dengan mengobati kampung. Unsur Islan ditambahkan sedemikian rupa dalam ritual ini yang dibungkus dengan cara kenduri tolak bala. Bertahannya ritual ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, serta masih kuatnya hubungan psikologis masyarakat dengan alam sekitar
Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Suku Akit di Desa Sonde Kabupaten Kepulauan Meranti Hasbullah Hasbullah
Sosial Budaya Vol 15, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v15i1.5734

Abstract

This research was carried out on the basis that none of the people in this world, both simple and advanced who do not have a religion, even though they understand the religion in the simplest sense. The Akit Tribe is one of the Remote Indigenous Communities (KAT) that still survive in Riau Province. These people have interacted and interacted with other communities and their lives were no longer isolated. Thus, their culture has come into contact with the culture of other communities, including in religious life. Based on this phenomenon, this study was conducted to see their religious life after interacting and touching other cultures. This research is a descriptive study using qualitative methods. Data collection techniques used are in-depth interviews and observations. The informants of this research are the chiefs, traditional leaders, community leaders, religious leaders, and formal leaders. The results of this study indicate that the process of contact with other cultures slowly leads to changes in the culture of the Akit tribe, including in matters of religion. Nevertheless, formally they have embraced certain formal religions, but in practice they still retain their old beliefs and traditions. Thus, in religious life, the Akit Tribe people practice syncretism.
UNSUR-UNSUR MAGIS DALAM TRADISI PACU JALUR: PERSPEKTIF ANTROPOLOGI AGAMA Hasbullah Hasbullah; Rendi Ahmad Ashori; Muhammad Nazar al-Masri
Sosial Budaya Vol 13, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v13i1.3463

Abstract

Pacu Jalur tradition is an event that became the pride of the community of Kuantan Singingi. Each year the event was held and the people welcomed enthusiastically. It is marked on the height of the public who attend or watch the course of the race. In addition, winning this race is an honor for the people who have these lines. Spur track involves not only the physical elements, but also things that smells of magic. Shamans become one of the important elements to win the race. Therefore, it is necessary to do in-depth study of the magical element contained in track racing tradition. The study used qualitative methods. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Information related to this study was obtained from key informants, namely: shaman path, artisan lane, children runway, track officials, religious leaders, traditional leaders, and community leaders. The results found that magical element present in almost every process in the tradition of spur lines. The persistence of magical elements in this activity because people believe that the power of influence in winning the race
Co-Authors A Fahira Nur A Halim Aan Risdiana Abd Rohman, Abd Abdillah, Fardan Abdul Bari Abdul Kadir Abdul Latief Abdurrohman, Abdurrohman Acep Musliman Achmad Taufik Adhi Nurhartanto, Adhi Aditya, Vicky Ananda Adnan, Adi Agung, Daniel Agustang, Andi Ahdi Makmur Ahmad Maulidizen Ahmad Muradi Ahmad Syai Ahriani, Andi Aisman Aisman Al Hakim, Muhaffazh Alamsyah - Albaar, Nurjanna Albantani, Muhammad Sholehuddin Ali Maksum Ali, Muh Yamin Alie, Maria Septijantini Alit Kumala Dewi Alkadry, Husen Alkatiri, Nony Basma Alpizar Alpizar Alwan, Muhammad Lutfi Amiruddin Amiruddin Anak Agung Gde Bagus Udayana Anatasya, Siti Aulia Andi Faisal, Andi Andi Setyawan Andi Sofyan Anas Andi Surya, Andi Anjarani, Devie Reztia Annisa Nur Aini Anton, Muhammad Arham Arham, Arham Ariestantia, Bella Aripratiwi, Ratna Anggraini Arisfa, Nurul Armin, Mardi Adi Arridho Abduh Aryando, Praditya Asriani Asriani, Asriani Astuti, Novi Aulia Isramaulana Aulia Rachman, Lindra Awalina, Rahmi Awang Azman Awang Pawi Ayu Rahayu S. Paneo, Sri Azizah, Umamah Azmi, Muhammad Fahrurrozi Bachmid, Mardiah Bahanuddin, Sofianti Bareduan, Salleh Ahmad Basri Basri Bastian Nova Bertin Ayu Wandira Botutihe, Fauziah Bukhari Bukhari Candra Yuliana Cesar Welya Refdi christofer satria CINDY CINDY CN, Yudhinanto Dafiuddin Salim, Dafiuddin Daimon Syukri Daniel, Yapet Darmadi Darmadi darwis darwis, darwis Dasrita, Dasrita Deni Rahman Dermawan, Dermawan Desmon, Desmon Dewi Silvia Dg. Liwang, Asmita Wulansari Dwi Aji Santoso, Dwi Aji Dwi Nurahman, Dwi Ekatama, M. Renandi Elih Mulyana, Elih Erfany, Muhammad Iqbal Erna Erna, Erna Erniyani, Erniyani Erwing, Erwing Esti Handayani, Dwi Fadli, Muhammad Rizal Fahindra, Farizky Alif Owen Fahri, Johan Faisal Haitomi Farhan, Reizy Farisa, Ulya Fatimah, Jannatun Fatmawati, Mila Fauzan Prasetyo Febriana, Tubagus Hendri Felga Zulfia Rasdiana Firmansyah Firmansyah Fitri Damayanti Fitria Dewi Navisa Fitriana, Syifa fitriyah, nur qodariah G.J, Fierenziana Galih Hendro Martono Gunawan Gunawan Hairudin, Hairudin Hamidin Rasulu Hanafi, Usman Bagus Hariadi . Hasbiah Hasbiah, Hasbiah Herlambang, Hendi Herlianti, Rosi Hermiyanti Hermiyanti, Hermiyanti Hernadewita, Hernadewita Hervani, Dini Hidayah Tullah , Rahmad Hidayat, Fadli Hidayat, Sholeh Huda, Moh Abroril Humiras Hardi Purba Hunaepi, Hunaepi Husain, Najib Husnul Hotimah, Husnul I Nyoman Yoga Sumadewa I Wayan Suastra I Wayan Swandi Ichsani, Firna Nur Ida Bagus Putu Arnyana Idris, Fahrul Islami Idrus, Idham Irwansyah Ifwarisan Defri Ikmal, Ikmal Imadoeddin, Imadoeddin Imam Hanafi Intam Kurnia Iqbal Iqbal Irawan, Mady Iribaram, Suparto Irin Ramdhani Irsyam, Rika Irwan Cahyadi Isabella, Astrid Aprica Isfajar, Isfahar Ismail Ismail Ismed Ismed Jannah, Putri Miftahul Juhji, Juhji JUMARDI Jupriadi, Jupriadi K, Prasuri. Kamaluddin, Abdul Kadir Kasanova, Ria Kaunain, Safitri Nuril Khairiah Khairiah Khalis, Raida Salsabila Khatipah, Khatipah Kumalasari, Nety Kurniawan, Moch Rizqi Bagus Kuswarini, Prasuri Latjuba, Ade Yolanda Linda Wati LULUK ASMAWATI Luthfi, HM Luthfi, M M. Arrafie Abduh Maelan, Syamsudin Kahar Maghfirah Maghfirah Mahendra Romus Mahfud, Lauhil Gilang Maulana Mahmudah Mahmudah Mamik Suendarti MANANOHAS, MAUREEN GRACE Marantika, Amelia Margareta Margareta, Margareta Marzuki Marzuki Masdiana Masdiana Masthuroh, Masthuroh Mastoah, Imas Maswandi Maswandi, Maswandi Meidasari, Evi Mila Rosanti Muhadi Muhadi, Muhadi Muhammad Hasyim, Muhammad Muhammad Kholil Muhammad Muhammad Muhammad Nazar al-Masri Mukhlis Mukhlis Mukhtar, Ang Baben Haidar Muksin, Murniati Mulyana, Andi Saputri Munthe, Wilda Musliha, Dewi Muslim, Farhan Musriandi, Riki Mustakim Mustakim Mustari Mustari Mustarih, Mutiara Mushafryane Muzakir Muzana, Syarifah Muzana, Syarifah Rahmiza Nabilah, Uray Ulfah Najamuddin Najamuddin, Najamuddin Nasrullah Nasrullah Nasuka, Dody Saptadi Nasution, Annio Indah Lestari Nelpanus, Nelpanus Nelvia, Helda Neny Sulistianingsih Noviansyah Noviansyah, Noviansyah Novitasari, Rifni Nugraha, Billy Nur Aisyah Zulkifli Nur Halimah Nur, Indria Nuraini, Ayu Risma Nuraisyah Nuraisyah Nurfuadah, Nurfuadah Nurhamni Nurhamni Nurhasanah Nurhasanah Nurlaili Nurlaili Nurmaini Nurmaini Nursalam Nursalam Oke Anandika Lestari Oktavianto, Hardian Ozora, Raissa Panjaitan, Maruli Parsaoran Soeseno Paradina, Reni Paramita, Virgin Diana Pauji, Ipan Petrus, Jeni Prabowo, Rommy Febri Purnama Dini Hari Qaddafi, muhammad Rachmadi, Agung Rahman, Abd. Rahman Rahmawati, Nurfitri Rahmiati, Baiq Fitria Rais, Muhammad Kardi Raisah Raisah, Raisah Ramadhan, Andra Ramadhanty, Dhara Pramesthi Ramadoni, Nia Ramli S Raodah Raodah, Raodah RARA, ABD RAHMAN Rasyid, Muhammad Rusdi Rasyidd, Muhammad Rusdi Raudatussalamah Raudatussalamah Rendi Ahmad Ashori Reni Koja Rifni Juliasari Rina Nur Azizah, Rina Nur Rina Yenrina Rini Aristin, Rini RINI RINI Riska Syafitri RR. Ella Evrita Hestiandari Rudiyanto, Mohammad Safri Safri Sagita, Holdin Sahabudin Sahabudin, Sahabudin Salmiyati, Salmiyati Salsabila, Anita Fitria Samsir Samsir, Samsir Samsul Samsul Santosa, Hendra Santoso, Wiwit Tabah Santoso, Yadi Sanusi, Ahmad Sanusi Sari, Evi Meida Sariama, Sariama Sarifa Suhra Satir, Muhammad Sayefullah, Dzikri Sefudin, Akhmad Shidiq, Abdul Halim Sholihah, Mar’atus Siti Aisah Sophian, Ade Suandi Suandi Suarso, Eka Suasa Suasa SUBUDIARTHA, I NYOMAN Sudrajat, Wahyu Sukma Umbara Tirta Firdaus, Sukma Umbara Tirta Sulasiah, Siti Sulasri, Sulasri Sulfitri Husain Sulistyahadi, Sulistyahadi sultani, hikmawati Sumaryoto Sumaryoto, Sumaryoto Sunardi Sunardi Sunatar, Bambang Supriadi Supriadi Supriyati . Surahman Amin, Surahman Suryono, Yohanes Bangun Susi Indriyani Susy Yuniningsih Syachrofi, Muhammad Syafitri, Riska Syaiful . Syaiful Anam Syamsuddin Syamsuddin Sylvi, Diana T Pae, Novining Tasmin Tangngareng, Tasmin Taufik Ashar Taufik Iskandar tirda firdaus, sikma umbara Toyo Toyo Tuty Anggraini Ubaidi, Ubaidi Umaira, Anis Umihani, Umihani Utin Vidyanto, Vidyanto Vonny Vonny, Vonny WA, Armalia Reny Wahyuddin Wahyuddin Wahyuningsih Wahyuningsih Wati, Nurma Wellyalina, Wellyalina Wibowo, Aryono Adi Widia Febriana, Widia Widiana, I Made Erlan Widya Ningsi, Ratih Wilaela Wilaela Yogi Pratama, Muhammad Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi Yolanda Latjuba, Ade Yolanda, Ade Yudhiakto Pramudya Yudhinanto, Yudhinanto Yulistina Yulistina Yunanto, Fredy Yusniwati Yusniwati Yusuf Ahmad Yusup, Arfandi Zakariyati, Zakariyati zuhri, Muhammad Darrin Zurkarnaini, Zurkarnaini