Articles
Mekanisme Penyelesaian Perkara Pidana Melalui Pengadilan Adat di Kota Lhokseumawe
Diras;
Muhammad Hatta;
Faisal
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 3 (2024): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.12742340
Abstrak: Keberadaan peradilan adat di Aceh diakui oleh sejumlah kebijakan daerah Aceh salah satunya Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat, Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat. Penyelesaian perkara pidana pada lembaga adat di kota Lhokseumawe didasarkan pada delik aduan, dengan proses perdamaian penggunaan jalur non-litigasi harus didasari pada kesepakatan antara korban dan pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terkait penyelesaian perkara pidana pada perkara pidana di lembaga adat Kota Lhokseumawe yakni dengan meneliti penerapan penyelesaian perkara pidana pada lembaga adat. Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan pendekatan perundang-undangan dengan sifat preskriptif, dengan lokasi penelitian di Kota Lhokseumawe dan sumber pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder alat pengumpulan data observasi dan wawancara, hasil penelitian disusun secara sistematis untuk memperoleh kejelasan dari permasalahan yang hendak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian didapati dalam penyelesaian perkara pidana pada lembaga adat di kota Lhokseumawe didasarkan pada delik aduan, dengan proses perdamaian penggunaan jalur non-litigasi harus didasari pada kesepakatan antara korban dan pelaku agar dapat di lakukan perdamaian oleh lembaga adat gampong berdasarkan prinsip kekeluargaan. Keywords: Perkara Pidana; Lembaga Adat; Gampong
Barriers and Challenges of Death Penalty Implementation against Corruption Crimes Perpetrators in Indonesia
Zulfan;
Husni;
Muhammad Hatta;
Ramalinggam Rajamanickam
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 3 (2024): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.12741592
Since the enactment of the anti-corruption law, no perpetrators of corruption in Indonesia have been sentenced to death. The obstacle to implementing the death penalty for corruptors lies in the provisions set forth in Article 2 paragraph (2) of Law No. 31 of 1999 and its Jo. Law No. 20 of 2001 regarding the corruption eradication, which specifies that the death penalty can only be imposed under certain circumstances. The interpretation of "certain circumstances" such as corruption of funds for mitigation against states of danger, natural disasters, social unrest, mitigation of monetary crises, and mitigation of corruption crimes; is determined by other institutions/agencies, which opens up a broader interpretation and debate and is difficult to measure because it is not limitative. To address the issue of corruption crimes, the government must amend the conditions for imposing the death penalty by restricting the interpretation of "certain circumstances" that highlight the severity of state losses due to criminal crimes.
KEGIATAN FUN KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS BAGI ANAK-ANAK PANTI ASUHAN GRAHA YATIM DAN DHU'AFA (GRAY) YAYASAN HARAPAN ROBBANI
Magdalena, Lena;
Hatta, Muhammad
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47668/join.v3i1.1045
The activity "Fun Independence Day on August 17 for Children of Graha Yatim and Dhu'afa Orphanage (GRAY) under the Hope Robbani Foundation" is a community service program aimed at providing valuable and festive experiences in celebrating Indonesia's Independence Day for children residing at the Graha Yatim and Dhu'afa Orphanage managed by the Hope Robbani Foundation. This activity is held to instill a sense of nationalism and love for the homeland from a young age, and to create memorable moments for children who may not have had the opportunity to fully celebrate independence. The event will involve the Association of Information Systems Student (Himasi) and several lecturers. The planned series of activities include various enjoyable and educational events, such as marbles competitions, cracker-eating contests, balloon-blowing, traditional Indonesian games, as well as the distribution of small prizes to children as a token of appreciation for their participation. In addition to the celebratory activities, this event will also encompass educational sessions with the aim of enhancing the children's understanding of the significance of Indonesia's Independence Day on August 17 and the nation's struggle to attain freedom. Through storytelling, presentations, and interactive games, the children will be introduced to national hero figures and pivotal moments in Indonesia's history. This initiative serves as a small yet meaningful step in building a foundation of patriotism and communal values among the young generation of Indonesia, and actively contributes to fostering positive community development through dedicated service.
EKSPLORASI BUDAYA MENGHIDUPKAN TARI DAERAH DALAM PERAYAAN KARTINI DI CIREBON
Magdalena, Lena;
Febima, Mesi;
Hatta, Muhammad
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 3 (2024)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47668/join.v3i3.1317
The celebration of Kartini's Day in Cirebon offers a unique platform for junior and senior high school students to delve into and appreciate the richness of local culture. In this context, cultural exploration becomes crucial to revitalizing the essence of traditional dance as an integral part of the celebration. This dedication explores approaches that can be used to introduce and present regional dances as an essential component of the celebration. Focusing on the nuances of regional classical dance, this article discusses concrete efforts to involve students in understanding the values of bravery, beauty, and grace reflected in traditional dance movements. In the context of Kartini's Day festival, this cultural exploration serves as a form of celebration and a means to strengthen the local cultural identity and foster appreciation for invaluable cultural heritage. In conclusion, through this cultural exploration, it is hoped that the spirit of Kartini can continue to be revived, and cultural heritage can be preserved for future generations. Thus, this cultural exploration serves as a means to commemorate Kartini's contributions and as a platform to deepen understanding of local cultural heritage and foster creativity and appreciation for traditional arts. Amidst the tide of modernization, efforts like these are crucial to ensure that cultural values and traditions remain alive and relevant for the younger generation.
IMPLEMENTASI PINJAM PAKAI BARANG BUKTI DALAM PERKARA PIDANA (Studi Penelitian di Polres Bireuen)
Marzatillah, Siti;
Zulfan, Zulfan;
Hatta, Muhammad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Vol. 7 No. 3 (2024): (Agustus)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jimfh.v7i3.16811
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pinjam pakai barang bukti dalam penanganan perkara pidana serta untuk mengetahui konsekuensi hukum dalam hal pinjam pakai barang bukti yang disalahgunakan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis empiris menggunakan pendekatan kasus dan perundang-undangan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, analisis dokumen, serta observasi langsung terhadap proses pinjam pakai barang bukti. Hasil penelitian dari penulisan ini menunjukkan bahwa Konsekuensi hukum dalam hal pinjam pakai barang bukti yang disalahgunakan sesuai dengan perjanjian awal penyidik dengan pemilik barang bukti atau saksi korban pada pengajuan surat permohonan pinjam pakai. Maka sejak itu apabila barang bukti rusak atau hilang maka konsekuensi hukumnya menjadi tanggung jawab penyidik. Dengan demikian dapat disimpulkan, proses pinjam pakai barang bukti harus dilakukan dengan hati-hati dan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan untuk menjaga integritas proses penegakan hukum. Saran penulis dalam penelitian ini, penting bagi Kepolisian Resor untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan pinjam pakai barang bukti guna mencegah terjadinya penyalahgunaan dengan tetap menjaga kepercayaaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum.
Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Penyebar Berita Bohong (HOAX) di Media Sosial (Studi Penelitian di Pengadilan Negeri Lhokseumawe)
kausar, henry;
Hatta, Muhammad;
Hamdani, Hamdani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Vol. 6 No. 2 (2023): (April)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jimfh.v6i2.10072
Hoax is information that is engineered to cover up real information, in other words hoax is defined as an attempt to distort facts using information that is convincing but cannot be verified. Covering information, Law Number 11 of 2008 concerning Electronic Information and Transactions (UU ITE) is the first law in the field of electronic transaction information technology as a product of legislation that is urgently needed and has become a pioneer laying the foundation for regulations in the field of utilization of information technology and transactions electronic. With the existence of laws and regulations that regulate information systems and electronic transactions, at least it can be a reference for law enforcement to take action on cases circulating on social media, such as now, for example regarding the spread of fake news or what is known as hoax news. Criminal liability is determined after a crime has been committed. In order to be held criminally responsible, a person must first be proven that he has fulfilled the elements of the crime he was charged with. This study aims to find out the form of criminal responsibility for the perpetrators of spreading fake news (hoax) on social media based on Law Number 19 of 2016 concerning Information and Electronic Transactions and how Criminal Responsibility is for the crime of spreading fake news (hoax) in the Judicial Area Lhokseumawe State, the type of research conducted is empirical normative research, namely field research where data is obtained from field interviews, observation and documentation which are processed qualitatively so as to obtain valid results.
Pelaksanaan Pemenuhan Hak Restitusi Terhadap Anak Yang Menjadi Korban Tindak Pidana Pemerkosaan Di Kota Lhokseumawe (Penelitian pada Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe)
Hutauruk, Ace King;
Yusrizal, Yusrizal;
Hatta, Muhammad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Vol. 6 No. 4 (2023): (Oktober)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jimfh.v6i4.13075
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemenuhan hak restitusi yang diatur dalam Pasal 51 Qanun Jinayat di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris, dengan melakukan wawancara terhadap korban dan aparatur penegak hukum yang menangangi kasus-kasus pemerkosaan terhadap anak. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa restitusi dalam Pasal 51 Qanun Jinayat Nomor 6 Tahun 2014 terhadap kasus-kasus pemerkosaan terhadap anak belum terimplementasikan dengan baik di Kota Lhokseumawe, hal inidikarenakan beberapa faktor yang menjadi hambatan yaitu, faktor pertama; persoalan yuridis, dalam hal ini Qanun Jinayat dan Qanun Hukum Acara Jinayat terjadi ketidaksinkronan dalam mengatur hak restitusi dengan baik dan jelas serta belum adanya aturan turunan seperti peraturan gubernur yang mengatur mekanisme permintaan restitusi terhadap anak yang menjadi korban pemerkosaan. Faktor kedua; aparatur penegak hukum sejauh initidak berupaya ekstra dalam memperjuangkan hak-hak anak sepenuhnya selaku korban pemerkosaan. Faktor ketiga; kurangnya pengetahuan hukum korban terkait adanya hak restitusi bagi korban pemerkosaan sangat mempengaruhi terhadap pelaksanaan restitusi dalam Pasal 51 tersebut. Faktor keempat; jikalaupun pelaku dapat dikenakan uqubat restitusi paling banyak 750 gr emas murni sesuai Pasal 51 Qanun Jinayat, dalam hal pemberian restitusi sangat tergantung pada kemampuan keuangan pelaku karena pelaku pemerkosaan pada umumnya orang yang tidak mampu secara finansial.
Sistem Aplikasi Pencatatan Transaksi Penyewaan Mesin Fotokopi Pada Pt. Radiance Cirebon Berbasis Web
Rahadi, Dwi Meldiansyah;
Magdalena, Lena;
Hatta, Muhammad
Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Catur Insan Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51920/jurminsi.v2i1.209
Mesin fotokopi merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk membuat salinan ke atas kertas yang berasal dari dokumen, buku, maupun sumber yang lain. Di jaman sekarang banyak yang digunakan sebagai bisnis sewa-menyewa mesin fotokopi demi kelangsungan efektivitas kinerja suatu perusahaan. Salah satunya,yaitu membuat sistem konvensional menjadi sistem yang terkomputerisasi. Dengan memanfaatkan fasilitas website yang terhubung ke internet,sistem transaksi sewa mesin fotokopi dapat lebih efektif dan efisien dalam proses pelaporannya. Pada penelitian yang dirancang suatu sistem informasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP MySQL. Dengan sistem ini, diharapkan mampu mengatasi berbagai kebutuhan dari user untuk membuat laporan transaksi penyewaan mesin fotokopi lebih efisien dan akurat dalam perhitungannya.Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis mengimplementasikan hasil penelitian tersebut kedalam Sistem Aplikasi Pencatatan Transaksi Penyewaan Mesin Fotokopi Pada PT. Radiance Cirebon Berbasis WebKata Kunci : Internet,Mesin, Fotokopi,Sewa,Web
Sistem Informasi Pengolahan Data Muatan Rail Express Pada PT. Kereta Api Indonesia Berbasis Web
Mansyur, Asep Abdul;
Magdalena, Lena;
Hatta, Muhammad;
Nas, Chairun
Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Catur Insan Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51920/jurminsi.v2i1.210
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang menyelenggarakan jasa angkutan angkutan barang kereta api. PT. Kereta Api Indonesia baru-baru ini meluncurkan sistem baru dengan sistem B2C ( Bisnis To Costumer ) dengan nama layanan Rail Express dengan sistem ini kostumer yang tidak memiliki kontrak kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia bisa langsung mengirim barang menggunakan jasa pengiriman barang melalui kereta api. PT. Kereta Api Indonesia setiap harinya memuat banyaknya barang dan setiap barang muatan selalu di data perharinya, Guna mempermudah saat pendataan barang muatan perlu dibuatnya sebuah sistem pengolahan data muatan berbasis web yang mudah untuk digunakan. Dalam sistem pengolahan data muatan ini memiliki tujuan untuk mempermudah dalam pengolahan data supaya tidak terjadi kesalahan pencatatan data, kehilangan data dan penggunaan kertas yang berlebihan. Dapat di simpulkan pula bahwa sistem pengolahan data muatan ini dapat dipergunakan sebagai sarana mempermudah pengolahan data muatan rail express di unit angkutan barang PT. Kereta api Indonesia.Kata Kunci : Pengolahan, Muatan, Rail Express, Angkutan Barang
ANALISIS TATA KELOLA PADA SISTEM INFORMASI LELANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 2019 MENGACU PADA DOMAIN EDM05 DAN BAI09 (STUDI KASUS : KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG CIREBON)
Sity Salimah;
Muhammad Hatta;
Willy Eka Septian
METHODIKA: Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol. 10 No. 2 (2024): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Universitas Methodist Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46880/mtk.v10i2.3211
Online auction website is one form of utilization of information technology provided by auction platforms in Indonesia to facilitate the auction process digitally, including the management of asset data, bids, and transactions. Management of auction information systems that are not managed properly can have an impact on the low quality of service, which in turn can affect the level of trust of users and stakeholders in the platform. Therefore, an Analysis of Information Technology Governance in the Auction Information System Using the COBIT 2019 Framework is needed to ensure that IT management is carried out effectively and efficiently in accordance with established standards. The purpose of this study is to improve the auction website system. This study uses a descriptive approach method. This study involved 86 participants. COBIT 2019 was chosen as the reference model in evaluating IT governance. The data collection technique used was a questionnaire.