This research is motivated by the potential for inefficient water flow in the surface irrigation system in the Hariti Irrigation Area (DI) due to the presence of meandering channels. This condition can cause energy loss, turbulence, and sedimentation, which disrupt water distribution to agricultural land. Therefore, this study focuses on an in-depth analysis of the hydraulic characteristics of meandering channel segments to evaluate water flow efficiency. As a crucial step, this study uses a quantitative-descriptive approach that includes field surveys, channel geometry measurements, and actual discharge measurements using the float method. The obtained data are then analyzed using the Manning formula to compare the hydraulic performance between straight and meandering segments. The main findings indicate that sharp bend geometry significantly reduces flow efficiency. At the point of the sharp bend, flow efficiency drops drastically to only 66.5%, much lower than in straight channel segments. In conclusion, suboptimal bend shape is the main cause of irrigation system inefficiency. Technical improvements such as increasing the bend radius, lining the canal walls, and routine maintenance are recommended to improve hydraulic performance and ensure even water distribution. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi inefisiensi pengaliran air pada sistem irigasi permukaan di Daerah Irigasi (D.I.) Hariti akibat adanya saluran yang berkelok. Kondisi ini dapat menimbulkan kehilangan energi, turbulensi, dan sedimentasi yang mengganggu distribusi air ke lahan pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis secara mendalam karakteristik hidrolika pada segmen saluran berkelok guna mengevaluasi efisiensi pengaliran air. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif yang meliputi survei lapangan, pengukuran geometri saluran, dan pengukuran debit aktual menggunakan metode apung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan rumus Manning untuk membandingkan performa hidrolika antara segmen lurus dan berkelok. Temuan utama menunjukkan bahwa geometri kelokan yang tajam secara signifikan menurunkan efisiensi pengaliran. Pada titik kelokan tajam, efisiensi aliran turun drastis menjadi hanya 66,5%, jauh lebih rendah dibandingkan segmen saluran lurus. Kesimpulannya, bentuk kelokan yang tidak optimal menjadi penyebab utama inefisiensi sistem irigasi. Direkomendasikan perbaikan teknis seperti memperbesar radius tikungan, pelapisan dinding saluran, dan pemeliharaan rutin untuk meningkatkan performa hidrolika dan menjamin distribusi air yang merata.