Pembelajaran geometri sangat membutuhkan penalaran dasar, seperti halnya kemampuan berpikir kritis serta kemampuan abstraksi yang logis. Pada dasarnya, materi geometri akan efektif dirasakan oleh siswa dibandingkan dengan bagian-bagian lain dari matematika. Hal ini dikarenakan ide-ide esensial matematika telah diketahui oleh siswa sejak sebelum mereka memasuki jenjang sekolah, misalnya titik, garis, dan lain-lain. Bagaimanapun, kemampuan siswa untuk memahami materi geometri sangat rendah sehingga siswa kurang siap untuk menangani masalah geometri. Berpikir kreatif adalah tindakan psikologis yang menciptakan pemikiran dan pemahaman baru yang tidak pernah dikenal dan dan melihat berbagai macam jawaban terhadap satu soal. Teori Van Hiele adalah teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri di mana siswa tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat di bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis berpikir kreatif siswa salam menyelesaikan soal geometri berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele. Subjek Penelitian adalah 3 siswa kelas VIII SMP Unggulan NU Mojoagung tahun Pelajaran 2020/2021 yaitu masing-masing 1 siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah, selain itu peneliti mengambil masing-masing subjek berdasarkan pada kemampuan berkomunikasi secara verbal dan kemampuan menulis . Data yang digunakan adalah hasil PAS murni, wawancara dan tes. Metode yang digunakan dalam ujian ini adalah wawancara dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan berkemampuan tinggi, sedang dan rendah rendah mampu berada pada level deduksi informal , namun pada tahap perpikir kreatif dapat disimpulkan tidak semua siswa berkemampuan matematika rendah tidak mampu melampaui tahap berpikir deduksi informal dan fleksibilitas, , ini bisa jadi karena berbagai pengalaman siswa yang beragam dalam menyelesaikan soal dan tingkat konsentrasi siswa saat menjawab pertanyaan.