Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi Islam terbesar di Indonesia dalam memperkuat demokrasi melalui pendekatan politik Islam moderat. Latar belakang penelitian ini berangkat dari tantangan demokrasi Indonesia, seperti ancaman radikalisme, polarisasi politik, dan lemahnya kepercayaan publik terhadap institusi negara, yang membutuhkan pendekatan berbasis nilai-nilai keislaman inklusif. NU dan Muhammadiyah, dengan legitimasi dan basis massa yang luas, memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan demokrasi melalui pendidikan politik dan advokasi sosial yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif-analitis, yang menelaah berbagai dokumen, karya ilmiah, dan literatur terkait. Analisis dilakukan dengan pendekatan sosio-historis untuk memahami peran kedua organisasi dalam konteks sosial dan politik Indonesia. Data dikumpulkan dari buku, jurnal, dan dokumen relevan untuk mendalami strategi, tantangan, dan capaian NU dan Muhammadiyah dalam memperkuat demokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NU dan Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memperkokoh nilai-nilai demokrasi melalui konsep seperti Hubbul Wathan Minal Iman, Darul Ahdi wa Syahadah, dan Risalah Islam Berkemajuan. Kedua organisasi ini berkontribusi dalam membangun masyarakat sipil yang kritis, mempromosikan toleransi, serta menjaga stabilitas politik dan keadilan sosial. Dengan pendekatan Islam moderat, NU dan Muhammadiyah terbukti efektif menghadapi tantangan internal maupun eksternal, menjadikan mereka sebagai pilar utama dalam keberlanjutan demokrasi di Indonesia.