Tari Kartini Kabupaten Rembang merupakan karya Rajendro Sumarjono untuk mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMP Kabupaten Rembang tahun 2011. Kemudian pada tahun 2014 Tari Sang Kartin diminta oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Rembang dan Dinas Pariwisata yang akan dilaksanakan secara rutin pada tanggal 20 April dalam rangka memperingati HUT RA Kartini di Pendopo Kabupaten Rembang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana bentuk tari Sang Kartini, (2) bagaimana cara kerja tari Sang Kartini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, melalui tahapan observasi, studi pustaka dan wawancara. Mengungkap bentuk karya tari Sang Kartini, menggunakan teori Slamet MD yang membahas tentang unsur-unsur pembentuk tari yang meliputi gerak, ritme, ekspresi atau perasaan, kostum, panggung, dan penari. Sedangkan untuk mengungkap karya tari menggunakan teori Rahayu Supanggah meliputi unsur-unsur kerja seperti bahan kerja atau wilayah kerja, penggarap, sarana kerja, perlengkapan atau alat kerja, penentu kerja, dan pertimbangan kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tari Kartini merupakan tarian berkelompok yang dibawakan oleh 5 orang penari wanita. Struktur karya terdiri dari 3 bagian yang menggambarkan suasana kesedihan dan semangat juang. Musik pengiringnya merupakan jenis musik pentatonik sebagai pembangun suasana dan sebagai penguat gerak. Karya gerak yang digunakan mengacu pada tari Putri Gaya Surakarta yang dikembangkan dari segi volume, ritme dan tekanan. Sedangkan harta berupa kain merah yang dieksplorasi melambangkan semangat RA yang membara. Kartini. Karya tari ini dibawakan oleh penari wanita dengan postur tubuh yang sama dan dominan dibawakan dengan teknik gerakan kompak yang bertujuan menghadirkan semangat perjuangan. Unsur-unsur dalam karya tari ini dirajut dalam satu alur yang saling terkait yang menggambarkan perjuangan emansipasi perempuan.