Salah satu tolak ukur penting untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, khususnya di tingkat daerah, adalah kualitas pelayanan publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana disiplin kerja, adopsi teknologi, budaya kerja, dan kepemimpinan berdampak pada kualitas pelayanan. Ini dilakukan dengan menggunakan pengalaman kerja sebagai variabel moderasi dan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Untuk melakukan studi kepustakaan, literatur dari jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan yang relevan dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel independen berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Pengalaman kerja berperan dalam memediasi hubungan antara variabel tersebut dengan kualitas pelayanan, dan motivasi kerja berperan dalam memediasi hubungan tersebut. Studi ini menekankan bahwa memperbaiki pelayanan publik memerlukan pendekatan yang luas, termasuk kepemimpinan yang melayani, adopsi teknologi yang terintegrasi, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dan budaya kerja yang baik. Diharapkan temuan ini akan menjadi dasar untuk membuat kebijakan yang meningkatkan kualitas layanan publik, khususnya di bawah pemerintahan Kota Bekasi.