Abstract This research discusses the concept of naskh according to Huseyin Atay's thought. In reality, scholars differ in addressing naskh in the Qur'an, there are groups of supporters and not a few who reject, one of whom is Huseyin Atay. This type of research is qualitative research based on literature (library research) using a rationality approach. The results of this study show that the fundamental thing about Atay's view regarding naskh is that there is no naskh in the Qur'an. This view is based on the conclusion that each verse has the validity of its own content and context. He continued, the view that states there is naskh between verses in the Qur'an contradicts QS. al-Nisa>'/4: 82 that if the Qur'an did not come from Allah, there would be contradictions in it. This research can be a reference in the study of ‘ulu>m al-Qur'a>n, especially related to naskh in Huseyin Atay's view. Abstrak Penelitian ini membahas tentang konsep naskh menurut pemikiran Huseyin Atay. Dalam realitasnya, para ulama berbeda dalam menyikapi naskh dalam al-Qur’an, terdapat kelompok pendukung dan tidak sedikit pula yang menolak, satu di antaranya adalah Huseyin Atay. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif berbasis kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan rasionalitas. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hal mendasar dari pandangan Atay terkait naskh adalah tidak ada naskh dalam al-Qur’an. Pandangan itu didasarkannya pada kesimpulan bahwa setiap ayat memiliki keabsahan dari kandungan dan konteksnya sendiri. Lanjutnya, pandangan yang menyatakan terdapat naskh antar ayat dalam al-Qur’an bertentangan dengan QS. al-Nisa>’/4: 82 bahwa seandainya al-Qur’an itu tidak datang dari sisi Allah tentulah ditemukan pertentangan di dalamnya. Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam kajian ‘ulu>m al-Qur’a>n terutama terkait dengan naskh dalam pandangan Huseyin Atay.