Penelitian ini berfokus pada eksistensi adanya kepercayaan masyarakat terhadap mengguatnya gigi atau sembuhnya gigi setelah memakan kelapa bekas bantengan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguak kembali adanya kepercayaan itu di masyarakat, khususnya masyarakat Desa Ganjaran. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengamati dan menganalisis berbagai cerita masyarakat dari mulut ke mulut tentang adanya kepercayaan menguatnya gigi atau sembuhnya gigi setelah memakan kelapa bekas bantengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya desas-desus akan kepercayaan mengenai sembuhnya gigi dan menguatnya gigi setelah memakan kelapa bekas bantengan itu bukan isapan jempol belaka, melainkan merupakan kepercayaan yang nyata adanya dan bahkan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Temuan ini memberikan wawasan baru dalam studi sastra dan budaya bagi para pemerhati sastra dan budaya.