Kegiatan “Klinik Edupreneur” bertujuan untuk mengembangkan wirausaha muda di Indonesia dan anak-anak TKI di Malaysia. Program pengabdian masyarakat ini menekankan pentingnya pendidikan kewirausahaan dalam mengatasi pengangguran sejak dini, meningkatkan stabilitas ekonomi, dan memfasilitasi generasi muda Indonesia yang tertarik dalam bidang kewirausahaan. Klinik Edupreneur dilaksanakan menggunakan metode yang terstuktur dan terukur mulai dari kegiatan persiapan, pembuatan klinik edupreneur, pelatihan dan pendampingan, hingga perbaikan berkelanjutan. Hasil survei awal menunjukkan dampak positif pada keinginan dan kemampuan mitra untuk berwirausaha, namun tidak tahu ilmu dan belum memiliki keterampilan. Hasil survei ini kemudian ditindaklanjuti melalui kegiatan sosialisasi sharing ilmu penguatan konten kewirausahaan, praktik pembuatan produk rintisan usaha (buket bunga dan buket snack) dan pendampingan implemenetasi VLES serta media monopoli ekonomi untuk penguatan wawasan wirausaha dalam hal manajemen bisnis hingga keuangan. Program ini telah memberikan dampak positif kepada mitra mulai dari terbentuknya mental usaha, peningkatan pengetahuan dan keterampilan wirausaha, hingga kemampuan analisis keuangan usaha. Harapannya, program ini dapat berjalan secara berkelanjutan bukan hanya pada anak SMP se-Malang Raya dan anak TKI di Malaysia, namun bisa menebar kebermanfaatannya pada daerah lainnya. Kata kunci— Klinik Edupreneur, Anak TKI di Malaysia, Kewirausahaan Abstract The “Edupreneur Clinic” program aims to develop young entrepreneurs in Indonesia and the children of Indonesian migrant workers in Malaysia. This community service program emphasizes the importance of entrepreneurship education in addressing early unemployment, enhancing economic stability, and guiding young Indonesians interested in entrepreneurship but unsure where to start. The edupreneur clinic uses a structured and measurable method, including preparation, clinic establishment, training, mentoring, and continuous improvement. Initial survey results show a positive impact on the partners' desire and ability to become entrepreneurs. These results were followed by knowledge-sharing activities on entrepreneurship content, practical training in creating startup products (flower and snack bouquets), and assistance with VLES and economic monopoly media to strengthen entrepreneurial insights in business and financial management. This program has impacted to partners, developing entrepreneurial mindsets, increasing entrepreneurial knowledge and skills, and improving business financial analysis capabilities. It is hoped this program can be sustained not only for junior high school students in Malang Raya and Indonesian migrant workers in Malaysia but also extend its benefits to other areas. Keywords— Edupreneur Clinic, Children of Indonesian Migrant Workers in Malaysia, Entrepreneurship