Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren harga jagung menggunakan data historis dari Yahoo Finance, dengan fokus pada identifikasi pola musiman dan volatilitas harga menggunakan Python. Data harga jagung dari 2015 hingga 2024 dianalisis dengan pustaka yfinance untuk mengunduh data, statsmodels untuk dekomposisi deret waktu, dan matplotlib serta seaborn untuk visualisasi. Dekomposisi deret waktu memisahkan harga jagung menjadi komponen tren, musiman, dan residual, sementara log returns digunakan untuk mengukur volatilitas harga harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jagung stabil pada 2015–2020, mengalami lonjakan pada 2021–2022, dan penurunan pada 2023–2024. Pola musiman menunjukkan harga lebih rendah pada bulan Januari hingga Maret dan lebih tinggi pada bulan Juni hingga Oktober. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi petani, pedagang, dan pembuat kebijakan dalam merencanakan strategi pasar dan kebijakan stabilisasi harga jagung.