Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak signifikan penerapan pembelajaran STEAM berbasis kearifan lokal terhadap kemampuan problem solving anak usia 4–5 tahun. Menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi STEAM dengan nilai-nilai budaya lokal secara nyata meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemandirian, serta keterampilan sosial anak. Pendekatan ini membuat proses pembelajaran lebih kontekstual, menyenangkan, dan bermakna karena dekat dengan kehidupan sehari-hari anak, sehingga mereka lebih aktif bertanya, bereksplorasi, dan menemukan solusi secara mandiri. Penerapan STEAM berbasis kearifan lokal tidak hanya berdampak pada aspek kognitif, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan karakter anak sejak dini. Anak-anak menunjukkan antusiasme belajar yang tinggi dan rasa bangga terhadap budaya lokal mereka. Guru dan orang tua turut merasakan manfaatnya karena pendekatan ini mempermudah pemahaman konsep abstrak serta meningkatkan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran STEAM berbasis kearifan lokal direkomendasikan untuk diterapkan secara lebih luas di lembaga PAUD guna menumbuhkan keterampilan abad ke-21.