Penelitian ini didasarkan pada pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dengan menggunakan metode dikte dan tanya jawab pada materi daily activity kemudian dilanjutkan dengan menanggapi pertanyaan sebagai bentuk interaksi guru dengan siswa tentang vocabulary daily activity. Namun hal ini belum maksimal, dikarenakan hanya 11 peserta didik yang dapat mengikuti dilihat dari data hasil akhir asesmen formatif mereka yang mencapai nilai diatas 75. Kemudian peneliti menerapkan metode total physical response sebagai solusi dari permasalahan tersebut untuk mengenalkan vocabulary melalui praktik gerakan anggota tubuh yang melibatkan daily activity. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana pengaruh yang diperoleh dari metode total physical response terhadap hasil akhir asesmen formatif. Melalui tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental melalui tipe one group pretest-posttest. Sampel dan obyek penelitian diambil dari peserta didik kelas IV di Sekolah Kuala Lumpur di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada rata-rata skor pretest 62,35 dan posttest 86,35 dari 34 peserta didik kelas IV. Selain itu, hasil uji t menunjukkan nilai (sig-2 tailed) pada kedua variabel sebanyak 0,000 dan kurang dari 0,005. Jadi dari sini dapat diketahui bahwa metode total physical response memiliki pengaruh pada hasil asesmen formatif peserta didik kelas IV.