ABSTRAK Latarbelakang: Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) memiliki peran dalam mengelola, menyediakan data dan informasi kesehatan, serta terlibat dalam pelayanan pasien. Agar dapat berperan dengan optimal, dibutuhkan tenaga PMIK yang memadai dari aspek kualitas maupun kuantitasnya. Puskesmas Antang Perumnas sebagai puskesmas rawat inap mempunyai kunjungan 20.634 per tahun dengan jumlah tenaga di bagian rekam medis hanya 3 orang, demikian pula Puskesmas Tamalate sebagai puskesmas non-rawat inap mempunyai kunjungan 34.320 per tahun dengan jumlah tenaga di bagian rekam medis juga 3 orang. Tujuan: Menganalisis kebutuhan tenaga PMIK berdasarkan analisis beban kerja di unit pelayanan pendaftaran dan rekam medis Puskesmas Rawat Inap dan Non-Rawat Inap. Metode: Disain penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan case study. Responden adalah petugas di bagian pelayanan pendaftaran dan rekam medis berjumlah tiga orang di Puskesmas Antang Perumnas (puskesmas rawat inap) dan tiga orang di Puskesmas Tamalate (puskesmas non-rawat inap). Cara pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes). Hasil: Perhitungan kebutuhan tenaga di Puskesmas Antang Perumnas yaitu Jumlah Kebutuhan Tenaga (JKT) tugas pokok sebesar 7,20 dan Standar Tugas Penunjang (STP) sebesar 1,11 membutuhkan 8 tenaga PMIK. Sedangkan di Puskesmas Tamalate dengan JKT tugas pokok 4,29 dan STP 1,05 membutuhkan 5 tenaga PMIK. Kesimpulan: Kebutuhan tenaga PMIK di Puskesmas Antang Perumnas sebagai puskesmas rawat inap masih kurang sehingga membutuhkan tambahan tenaga 5 orang, demikian pula di Puskesmas Tamalate sebagai puskesmas non-rawat inap membutuhkan tambahan tenaga 2 orang. Jumlah kebutuhan tenaga PMIK di puskesmas rawat inap lebih besar dibandingkan dengan puskesmas non-rawat inap. ABSTRACT Background: Medical Recorder and Health Information (PMIK) personnel have a role in managing, providing health data and information, and being involved in patient care. In order to play an optimal role, adequate PMIK personnel are needed in terms of quality and quantity. Puskesmas Antang Perumnas as an inpatient puskesmas has 20,634 visits per year with only 3 PMIK staff. Similarly, Puskesmas Tamalate as a non-inpatient puskesmas has 34,320 visits per year with 3 PMIK staff. Objective: Analysing PMIK staffing needs based on workload analysis in the registration and medical records service units of inpatient and non-inpatient health centres. Methods: The research design is descriptive with a case study approach. Respondents were three registration and medical record officers at Puskesmas Antang Perumnas (inpatient health centre) and three at Puskesmas Tamalate (non-inpatient health centre). Data collection methods are observation and interview. Data processing and analysis techniques using the Health Workload Analysis method (ABK-Kes). Results: Calculation of staffing needs at Puskesmas Antang Perumnas, namely The Total Manpower Requirement (JKT) of 7.20 basic tasks and Standard Supporting Tasks (STP) of 1.11 requires 8 PMIK personnel. Meanwhile, Puskesmas Tamalate with a JKT of 4.29 and STP of 1.05 requires 5 PMIK staff. Conclusion: The need for PMIK personnel at Puskesmas Antang Perumnas as an inpatient health centre is still lacking so it requires an additional 5 personnel, Similarly, Puskesmas Tamalate as a non-inpatient health centre requires an additional 2 staff. The need for PMIK staff in inpatient health centres is greater than that of non-inpatient health centres.