Bencana banjir masih menjadi ancaman signifikan di Cikarang Raya, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren kerentanan banjir secara spasial dari tahun 2015 hingga 2025 menggunakan data sekunder. Sumber data mencakup peta rawan banjir, data demografi, dan perubahan penggunaan lahan. Analisis spasial dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang didukung visualisasi menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur memiliki tingkat kerentanan banjir tertinggi akibat urbanisasi cepat, hilangnya ruang terbuka hijau, dan penurunan kapasitas drainase. Selain itu, data menunjukkan adanya pergeseran titik-titik rawan banjir selama satu dekade terakhir. Studi ini menyimpulkan bahwa strategi perencanaan wilayah perlu segera diperbaiki, terutama di zona berisiko tinggi.