Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan Al-Qur'an tidak mendapat perhatian yang cukup serius karena, sebagian besar anak-anak dan remaja di masyarakat sekitar saat membaca Al-Qur'an masih belum memperhatikan ilmu tajwid dan makhorijul surat-huruf, oleh karena itu diterapkan metode untuk meningkatkan pembacaan Al-Qur'an, yaitu metode qiro'ati di TPQ Syeh Maghribi. Metode qiro'ati adalah metode pengajaran untuk membaca Al-Qur'an secara langsung sesuai dengan tartil dan tajwid. Metode Qiroati adalah metode praktis membaca Al-Qur'an yang disusun oleh KH. Dachlan Salim Zarkasy pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Pada awalnya metode ini ditulis dalam 10 jilid, kemudian pada tahun 1985 direvisi dan disederhanakan menjadi 8 jilid. Belum 2 tahun kemudian, Qiro'ati volume 8 disederhanakan kembali menjadi 6 volume.[1] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode qiro'ati dalam pembelajaran Al-Qur'an di TPQ Syeh Magribi Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi dan wawancara yang menggunakan validitas sumber dan teknik triangulasi data. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling menggunakan teknik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Metode Qiro'ati guru harus memiliki sertifikat syahadah yang melalui proses pembinaan metodologi praktik mengajar dan juga guru harus mengikuti kaidah Qiro'ati. Untuk pelaksanaan 1) Pembelajaran awal ada tawasul, doa bersama, muroja'ah (asmaul husna, hadits dan doa), 2) Pembelajaran inti 15 menit bacaan klasik Dengarkan nanti, 30 menit perorangan 3) Membaca doa setelah belajar nanti, 15 menit untuk proses menghafal dan mengecek tulisan yang telah ditulis.