Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Entrepreneurship Verses Reinterpretation of Qur’an Surah Quraisy Based on Humanism Hassan Hanafi Theology 
                    
                    Karim, Abdul; 
Afandi, Yuyun                    
                     ADDIN Vol 14, No 1 (2020): ADDIN 
                    
                    Publisher : LPPM IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/addin.v14i1.8153                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This qualitative research aims to comprehensively determine the gap between classical and contemporary interpretations of Qur’an Surah Quraisy that needs to be decomposed with the theological theory of humanism Hassan Hanafi, using the tahlili-muqaran interpretation method. The study found that the difference was apparent in explaining the term with the classical and modern interpretation methods used to define ilaf as habit or love and expertise in entrepreneurship, respectively. Furthermore, the word “Quraisy†is interpreted as a tribal name according to classical interpretation and branding in accordance with modern interpretations. The word rihlah is interpreted as a trade trip by classical interpretations, while in modern interpretation, it is known as an effort to maintain and improve quality. The word worship is interpreted as vertical and horizontal relationships by classical and modern interpretations, respectively. The differences are analyzed with the humanistic theology of Hassan Hanafi’s four points including, dialectics, eclectic, hermeneutics, and phenomenology. This research provides a new contribution to the interpretation of tahlili in collaboration with muqôron. It also tries to determine a common ground between classical and modern interpretations.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                
                            
                    
                        PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUKUAN SESUAI PSAK ETAP DAN MANAJEMEN USAHA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG 
                    
                    Rachmawati, Windasari; 
Manan, Abdul; 
Karim, Abdul                    
                     Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 3, No 1 (2020): JUNE 
                    
                    Publisher : Universitas Sahid 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36441/kewirausahaan.v3i1.63                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kelurahan Meteseh terletak di Kecamatan Tembalang merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Di Kelurahan Meteseh sekarang ini sedang diberdayakan ibu ibu dalam merintis usaha aneka olahan pangan, biasanya pembuatan otak – otak bandeng presto, bandeng presto, kue bolu karamel, onde – onde dari tepung mocaf. Tujuan dari dilaksanakan PKM ini adalah dapat memberikan memberikan pelatihan bagaimana proses pembukuan dan manajemen pemasaran bagi usahanya. Target yang ingin dicapai adalah masyarakat menjadi kreatif dan bisa membuat laporan keuangan dan bagaimana melakukan pemasaran dari kretifitas yang dihasilkan, untuk dijadikan salah satu ide untuk dijadikan peluang untuk berwirausaha seehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mampu menganalisis kelayakan berwirausaha dalam menghasilkan dan mengolah aneka jajanan pasar. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah pemberian pelatihan pembukuan dan manajemen pemasaran. Hasil dan Luaran yang ditargetkan oleh pengabdian adalah dengan adanya pelatihan membuat pembukuan dan pemasaran produk maka masyarakat yang mengikuti pelatihan akan termotivasi untuk berwirausaha terutama membuat hasil olahan aneka jajanan pasar yang lebih bervariatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai pembukuan dan manajemen usaha dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Kajian Tafsir Jalalain Karya Imam Jalaluddin Al-Mahally dan Imam Jalaluddin Al-Suyuthi Di Masjid Jami’ Baitul Fattah RT 04. RW. 03 Klumpit Kec. Gebog Kabupaten Kudus 
                    
                    Karim, Abdul; 
Masdi, Masdi                    
                     HERMENEUTIK Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i1.3898                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tulisan ini menjelaskan hasil pengabdian dengan tema “Kajian Tafsir Jalalain karya Imam Al-Mahally dan Imam Al-Suyuti di MasjidJami’ Baitul Fattah Kelumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudusâ€.Tafsir Jalalain adalah salah satu karya tafsir terpopuler yang banyakdikaji oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sangat tepat kiranya,ketika kitab tersebut dipakai untuk memakmurkan masjid Baitul Fattahyang ada di desa Klumpit Gebog Kudus. Karena tafsir jalalain adalahkitab tafsir yang mudah untuk dipahami dengan pemahaman yangsimple. Di tengah-tengah masyarakat yang awam dan perlu motivasidalam menghidupkan kajian Islam, maka kajian ini begitu berarti bagimasyarakat ketika dibawakan dengan model dan gaya penyampaian yang beragam/ variatif tidak monoton. Hasilnya masyarakat jama’ah di Masjid Baitul Fattah semakin tertarik untuk memakmurkan masjidsekaligus mulai tumbuh kecintaannya terhadap kajian keislamantersebut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Tafsir At-Tauhîdi Karya Hasan At-Turâbi: Selingkung Baru Dalam Tafsir 
                    
                    Karim, Abdul                    
                     HERMENEUTIK Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/hermeneutik.v13i1.5553                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan tafsir at-tauhidi yang dikenalkan oleh Hasan at-Turabi. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis, kajian kepustakaan dan bersumber primer kitab tafsir at-tauhidi karya Hasan at-Turabi.Tafsir at-Tauhîdi yang dikenalkan oleh Hasan at-Turabi dimaksudkan sebagai kajian tafsir al-Qur'an yang didahului dengan konsep hidayah surat al-Qur'an.Lalu membaca pelan makna ayat dan mencari makna umum (prinsip) dari ayat-ayat yang sudah dikaji sebelumnya. Tafsir at-Tauhîdi di antara model penafsiran yang sesungguhnya juga ingin menjawab problem kehidupan modern.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Persepsi Masyarkat Jepara tentang Makna Asar As-Sujud (Studi Living Qur’an Qs. Al-Fath Ayat 29) 
                    
                    Karim, Abdul                    
                     HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6082                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tulisan ini menjelaskan tentang Persepsi Masyarakat Jepara mengenai makna Asar As-Sujud berdasarkan kajian terhadap Surat al-Fath ayat 29. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Textuality  Jorge J. E. Gracia (Teori Interpretasi), di mana Faktor yang terpenting untuk menentukan makna suatu teks adalah konteks. Seringkali kasus yang terjadi dalam teks adalah penggunaan bahasa metaphor (denotasi atau konotasi), sehingga untuk menemukan makna yang sesuai harus ditelusuri historisitasnya. Demikian juga dengan memahami makna asar as-Sujud yang tepat maka perlu megetahui ungkapan bahasa tersebut dari aspek teks itu sendiri dan asbab an-Nuzulnya di sisi yang lain sebagai bagian dari historisitasnya yang dapat memunculkan makna secara kontekstual. Dengan pendekatan teori tersebut, maka dapat dipahami bahwa makna asar as-sujud  sebagai makna yang dapat diinterpretasikan secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi sosio-kultural yang ada di tengah-tengan masyarakat saat itu dan saat kini. Sehingga dapat disimpulkan dari persepsi yang berkembang di dalam masyarakat Jepara bahwa makna asar as-Sujud sesungguhnya memiliki dua persepsi, yaitu: Pertama, persepsi yang dibangun dari paradigma tekstualis. Kedua, Persepsi yang dipahami dari paradigma kontekstual. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        REFORMULASI TAFSIR IJTIMA’I DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA SOSIAL 
                    
                    Karim, Abdul                    
                     HERMENEUTIK Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i2.879                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tulisan ini membahas tentang tafsir ijtima’i. Tulisan ini penting karena sesungguhnya kehidupan dunia ini terus berlangsung, berbagai peristiwa dan persoalan kehidupan terus bergulir dari masa ke masa yang akan selalu menuntut penyelesaiannya. Pada hakikatnya ketika Nabi Muhammad diutus maka segala bentuk persoalan akan selesai dengan otoritas kenabiannya, tapi sudah pasti solusi yang ditawarkan oleh beliau adalah merupakan jawaban dari respon sosial pada zamannya. Segala bentuk persoalan akan terjawab sesuai kondisi dan situasi yang ada pada saat itu. Artikel ini mencoba menyajikan suatu gagasan tafsir dengan pendekatan sosial, oleh karena itu setiap persoalan yang hadir mungkin bisa memiliki kesamaan esensi, tapi mungkin juga persoalan yang hadir dikemudian merupakan persoalan yang baru yang menuntut untuk segera direspon sesuai pemahaman keagamaan yang bersumber dari teks al-Qur’an. Hasilnya adalah bahwa perlu bagi seorang mufassir untuk menghadirkan interpretasi teks yang mampu menjawab problematika sosial yang terjadi saat ini dan saat yang akan datang. Mufassir harus mengetahui berbagai situasi dan kondisi yang mengitari dinamika persoalan sosial yang berkembang, sehingga seorang mufassir dapat menghadirkan jawaban yang tepat sesuai dengan kebutuhan zaman sebagaimana fungsi al-Qur’an yang senantiasa sesuai dengan space and time (salih un likulli zaman wa makan).
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MAKNA “MARADH AL-QULUB†DALAM AL-QUR’AN 
                    
                    Karim, Abdul                    
                     HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5526                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tulisan ini membahas tentang Maradh al-Qulub yang sering disebut dengan Penyakit hati, penulis mencoba menggunakan pendekatan semantik dan konten analisis untuk menemukan makna yang relevan dengan dinamika kekinian. Bahwa penyakit hati di sini yang dimaksud sesungguhnya bukanlah suatu penyakit hati dhohir atau jasmani, namun yang dimaksud adalah penyakit mental yang banyak diderita oleh semua level manusia baik orang awam maupun para ilmuan, intelektual dan agamawan. Hasilnya adalah bahwa penyakit hati sesungguhnya telah menjadi wabah yang menghawatirkan di zaman sekarang ini, dikarenakan suatu mentalitas yang lemah dalam memahami esensi ajaran agama Islam tentang makna keikhlasan dalam perbuatan dan kelemahan iman dalam memposisikan diri sebagai manusia yang harus mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah swt.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Islamic Social Responsibility 
                    
                    Rachmawati, Windasari; 
Karim, Abdul                    
                     Management & Accounting Expose Vol 3, No 1 (2020) 
                    
                    Publisher : Universitas Sahid 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36441/mae.v3i1.136                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh corporate governance dan profitabilitas terhadap Islamic Social Responsibility (ISR). ISR adalah indeks standar pelaporan kinerja sosial perusahaan berbasis syariah sebagai perluasan standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Populasi penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Corporate governance diukur dengan indikator jumlah dewan komisaris dan dewan pengawas syariah. Profitabilitas diukur dengan indikator Return on Assets. ISR diukur dengan indikator Islamic Social Index. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah di Indonesia. Direkomendasikan agar penelitian selanjutnya memperdalam analisis dengan faktor-faktor determinan lainnya pada periode waktu yang lebih panjang.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        FEMINISME: SEBUAH MODEL PENELITIAN KUALITATIF 
                    
                    Karim, Abdul                    
                     Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 10, No 1 (2014): Oktober 2014 
                    
                    Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (262.091 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21580/sa.v10i1.643                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Focus dari penelitian ini sebenarnya terletak pada model penelitian kualitatif dengan pendekatan feminis. Fokusnya berupaya membawa perbedaan tersebut ke dalam keterbukaan untuk menunjukkan posisi subordinat kaum perempuan dan untuk menjelaskan sistem ekonomi dan politik dunia tidak mengistimewakan posisi perempuan. Feminisme dalam teori ini bisa dilihat sebagai proyek oleh kaum feminis untuk memÂpengaruhi perubahan sosial baik sebagai serangkaian penerapan maupun sebagai kumpulan teori. Feminisme mengadopsi gabungÂan tematik dan struktur kronologis, menyatukan koleksi karya tokoh-tokoh yang tak terbantahkan dalam proyek ini, serta penelitian penting dari generasi sarjana baru. Fokusnya kemudian akan membuka wacana kehidupan sosial pada tradisi teori sosial yang lebih luas dan peduli dengan studi tentang kekuatan sosial dan emansipasi manusia.