Hampir 2 tahun lumpur Lapindo yang terjadi di daerah Porong belum juga bisa diatasi, bahkan sampai detik ini masih banyak semburan-semburan baru yang keluar terutama di daerah permukiman rumah penduduk sehingga menyebabkan banyak kerusakan terutama bangunan dan adanya pencemaran air, tanah dan udara. Hal ini yang menyebabkan kekhawatiran para penduduk sekitar khususnya di desa-desa yang berada didekat tanggul lumpur Lapindo yaitu Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, Gedang, Ketapang, Gempolsari, Pamotan, dan Glagaharum. Dengan menggunakan sistem informasi geografis melalui metode scoring kita dapat mengetahui dan memantau perkembangan daerah permukiman karena hasil yang didapat nantinya merupakan pengklasifikasian kondisi daerah permukiman sehingga dapat diketahui daerah mana yang masih layak dihuni. Hasil yang diperoleh adalah peta tutupan lahan dan perubahannya untuk tahun 2006 dan 2008 yang menunjukkan perubahan yang signifikan terutama untuk kelas lumpur yaitu sebesar 470,698 Ha, permukiman sebesar 210,738 Ha dan sawah sebesar 388,642 Ha. Selain itu menghasilkan suatu informasi mengenai kerusakan bangunan, pencemaran air, tanah dan udara yang terjadi di daerah Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, Gedang, Ketapang, Gempolsari, Pamotan, dan Glagaharum sehingga dapat diketahui tingkat kelayakan pada masing-masing desa.