Maharah al-Kalam (keterampilan berbicara Bahasa Arab) merupakan tujuan fundamental dalam pembelajaran Bahasa Arab. Namun, siswa di Jember, yang memiliki latar belakang budaya Jawa yang kuat, sering mengalami interferensi linguistik dari bahasa ibu (Bahasa Jawa). Interferensi ini menciptakan kesulitan dalam pengucapan (fonologi), struktur tata bahasa (sintaksis), dan pilihan kosakata Bahasa Arab, yang berujung pada kesalahan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk dan penyebab interferensi Bahasa Jawa dalam keterampilan berbicara siswa di MAN 1 Jember, serta mengidentifikasi metode pengajaran yang efektif untuk meminimalisasi kesalahan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif dengan rancangan Studi Kasus, melibatkan wawancara dengan guru Bahasa Arab, observasi kelas kalam (dialog dan presentasi), dan analisis kesalahan dari rekaman ujaran siswa kelas XI. Hasil temuan menunjukkan bahwa bentuk interferensi yang paling dominan adalah Interferensi Fonologis (misalnya, substitusi fonem Arab /ق/ qaf dan /ع/ ain dengan bunyi serupa dalam Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia) dan Interferensi Sintaksis (pengurutan kalimat Bahasa Arab yang mengikuti struktur S-P-O Bahasa Jawa/Indonesia). Akar permasalahannya adalah kebiasaan kuat penggunaan Bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, di samping kurangnya praktik intensif dalam lingkungan berbahasa Arab formal. Intervensi yang disarankan berfokus pada penggunaan Metode Drill (Latihan Berulang) dan Analisis Kontrastif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap perbedaan linguistik. Penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman pola spesifik interferensi Bahasa Jawa sangat penting untuk mengembangkan kurikulum Bahasa Arab yang tertarget dan efektif, khususnya dalam penguasaan keterampilan berbicara.