Kompleks batuan ultramafik daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara dikenal sebagai Lajur Ofiolit Sulawesi Tenggara (LOST). Kompleks Ultramafik ini dibagi menjadi 3 satuan batuan yaitu satuan Hazburgit, Lerzolit, dan Gabro. Nikel laterit hasil pelapukan batuan ultramafik ini telah banyak dilakukanpenambangan dengan kandungan kadar nikel dari kadar tinggi sampai rendah. Lapisan nikel laterit yang tidak termanfaatkan untuk ditambang biasanya di lapisan bawah atau lapisan bedrock. Lapisan inisangat penting untuk diidentifikasi mineralisasinya. Mineralisasi dan potensi pengembangan sumberdaya bijih selain nikel di laterit adalah mineral kromit. Mineral kromit di daerah Kolaka,khususnya daerah Pomalaa dan sekitarnya belum dilakukan kajian khusus dan potensi sebarannya.Penelitian ini akan memberikan informasi potensi kandungan kromit dan karakteristik endapannya. Selain itu, dapat menjadi sumber referensi dalam studi selanjutnya di daerah Pomalaa dan sekitarnya serta untuk perhitungan sumberdaya mineralnya. Analisis kromit dalam lapisan bedrock ini dilakukan dengan menggunakan analisis mineragrafi danpetrografi analisis. Sampel batuan diambil di daerah Sopura, Pomalaa. Hasil analisis petrografinya menunjukkan batuannya berjenis Harzburgit dan Serpentinit yang telah mengalami derajatserpentinisasi cukup kuat. Analisis sampel berdasarkan mineragrafi dan arah sebaran kromitnya bertambah besar dari arah barat-baratlaut. Karakteristik dari kromit di daerah ini adalah tipe podiform kromit, tipe kromit kelas II dengan ciri kromit non-kumulat, terkayakan secara tersebar/disseminatedsampai masif, terdeformasi kuat, batuan asal ultramafik jenis Harzburgit.Potensi mineralisasi kromit dari analisis tersebut di atas, menjadi peluang untuk beberapa perusahaan tambang di daerah Pomalaa dan sekitarnya untuk mengembangkan kromit sebagai bahan galian yang menguntungkan secara ekonomis. Analisis geokimia dan metode eksplorasi lainnya dapat dilakukan untuk analisis lebih dalam sehingga memberikan informasi sumberdaya dan cadangan yang akurat. Eksplorasi lanjutan dari penelitian ini diperlukan untuk memberikan informasi bagi penelitiselanjutnya dan juga pemerintah