ABSTRAK Latar Belakang: Stunting masih menjadi masalah nasional yang dihadapi dan harus segera diselesaikan. Pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sebagai salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Pemberian cookies dengan tambahan tepung ikan gabus dan tepung jagung merupakan salah satu alternatif makanan tambahan berbasis pangan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima cookies tepung ikan gabus dan tepung jagung sebagai makanan tambahan berbasis pangan lokal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan metode pra eksperimen dengan 1 faktor perlakuan yaitu perbedaan komposisi, dan 4 (empat) taraf perlakuan. Empat perlakuan pada cookies dengan tepung terigu, tepung ikan gabus dan tepung jagung yaitu F1 (30% : 40% : 30%), F2 (10% : 50% : 40%), F3 (20% : 20% : 60%), dan perlakuan F4 (100% : 0% : 0%). Cookies yang dihasilkan akan dilakukan uji tingkat kesukaan terhadap 25 panelis semi terlatih. Data diperoleh menggunakan lembar questioner.Uji statistik dari uji organoleptik menggunakan uji One way Anova kemudian dilakukan uji lanjut Duncan.Hasil: Dari hasil uji hedonik didapat data bahwa formulasi terpilih yang tertinggi dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa adalah formulasi F3. Hasil uji organoleptik mutu hedonik dari aspek warna dan rasa formulasi yang tertinggi adalah F3 dan dari aspek aroma dan tekstur formulasi yang tertinggi adalah F4. Kesimpulan: Cookies F3 merupakan formulasi terpilih dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa.Kata kunci: cookies, daya terima, tepung ikan gabus, tepung jagungABSTRACTBackground: Stunting is still a national problem and must be resolved immediately. Providing additional food based on local food is one strategy to meet the nutritional needs of toddlers. Providing cookies with the addition of snakehead fish meal and corn flour is an alternative food based on local food. This research aims to determine the acceptability of snakehead fish meals and corn flour cookies as supplementary food based on local food.Method: This research is quantitative research using a pre-experimental method with 1 treatment factor, namely differences in composition, and 4 (four) treatment levels. Four treatments for cookies with wheat flour, snakehead fish flour, and corn flour, namely F1 (30%: 40%: 30%), F2 (10%: 50%: 40%), F3 (20%: 20%: 60%), and F4 treatment (100%: 0%: 0%). The resulting cookies will be tested for the level of liking of 25 semi-trained panelists. Data was obtained using a questionnaire sheet. Statistical tests from organoleptic tests used the One Way Anova test and then Duncan's further test was carried out.Results: From the results of the hedonic test, data was obtained that the highest selected formulation in terms of color, aroma, texture, and taste was the F3 formulation. The highest hedonic quality organoleptic test results from the color and taste aspects of the formulation were F3 and from the aroma and texture aspects, the highest was F4. Conclusion: F3 Cookies is a selected formulation in terms of color, aroma, texture, and taste. Keywords: cookies, acceptability, snakehead fish flour, corn flour