Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan, khususnya terkait depresiasi dan penurunan nilai aset tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan akuntansi aset tetap pada UMKM Percetakan Warna Mandiri, dengan fokus pada pencatatan depresiasi dan pengujian penurunan nilai aset. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM belum menerapkan pencatatan depresiasi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang berdampak pada kurang akuratnya laporan keuangan. Perhitungan simulatif depresiasi dilakukan menggunakan metode garis lurus terhadap 18 jenis aset dengan total nilai perolehan Rp373.100.000, menghasilkan beban penyusutan tahunan sebesar Rp64.537.500 Ketidakterapan pencatatan depresiasi menyebabkan laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, berpotensi menyesatkan dalam pengambilan keputusan usaha dan menghambat keberlangsungan operasional jangka panjang. Di sisi lain, UMKM ini belum mengalami penurunan nilai aset karena adanya pengelolaan dan pemeliharaan aset yang baik. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan prinsip akuntansi aset tetap secara konsisten agar laporan keuangan lebih akurat dan keberlangsungan usaha dapat terjaga.