Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) latar belakang hadirnya Ma’lambuk dalam upacara adat Rambu Solo’ dan untuk mengetahui 2) bentuk penyajian dari Ma’lambuk dalam upacara Adat Rambu Solo’ di Desa Rantela’bi Kambisa kecamatan Sangalla Utara Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunnakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang menyajikan apa adanya sesuai kondisi di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini 1) ma’lambuk adalah alat untuk menumbuk padi dari suku Toraja yang menghasilkan pola ritme teratur sehingga enak untuk didengarkan yang keberadaannya di suku Toraja merupakan produk budaya yang lahir dan berkembang disebabkan oleh kebiasaan dan pengaruh kepercayaan Aluk Todolo yang terjadi dalam kehidupan masyarakat suku Toraja di Desa Rantela’bi Kambisa Kecamatan Sangalla utara Kabupaten Tana Toraja, 2) dalam pelaksanaannya Ma’lambuk dilakukan oleh delapan orang dengan mengenakan Bayu Pokko’ Toraya, yang dilakukan di depan rumah tongkonan. lesung yang ditumbuk menghasilkan 6 pola ritme yaitu mangerepe’, ma’pasalai, indo’na, golle, tubuk penduan dan ma’sangbarai’. Kata Kunci: Ma’lambuk, Upacara Pemakaman, Ola Bandoso AbstractThis study aims to find out and describe 1) the background of the presence of Ma'lambuk in the traditional Rambu Solo' ceremony and to find out 2) the form of presentation of Ma'lambuk in the Rambu Solo' traditional ceremony in Rantela'bi Kambisa Village, North Sangalla District, Tana Toraja Regency. South Sulawesi. This study uses descriptive qualitative research methods that present what is according to conditions in the field. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation and literature study. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study 1) ma'lambuk is a tool for pounding rice from the Toraja tribe which produces a regular rhythm pattern so that it is pleasant to listen to whose existence in the Toraja tribe is a cultural product that was born and developed due to the habits and influences of Aluk Todolo beliefs that occur in life Toraja people in Rantela'bi Kambisa Village, North Sangalla District, Tana Toraja Regency, 2) in the implementation Ma'lambuk is performed by eight people wearing Bayu Pokko' Toraya, which is performed in front of the tongkonan house. The crushed mortar produces 6 rhythm patterns, namely mangerepe', ma'pasalai, indo'na, golle, tubuk penduan and ma'sangbarai'. Keywords: Ma’lambuk, Funeral, Ola Bandoso