Rencana induk pariwisata Kota Surabaya tahun 2017 mencatat terdapat 21 objek kampung wisata. Kampung wisata ini memiliki tipologi yang berbeda sesuai dengan ciri khas dan keunggulannya, seperti Kampung Arab, Kampung Gundih, Kampung Hijau dan kampung tematik lainnya. Salah satu daya tarik dari kegiatan kampung wisata adalah keikutsertaan perempuan dalam aktivitas pariwisata kreatif di kampung-kampungnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan eksistensi kampung wisata selama pandemi Covid 19 dengan pendekatan Community Based Tourism (CBT) dan peranan perempuan dalam mempertahankan kampung wisata. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis skoring dan analisis Nvivo 12 plus. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 6 kampung yang masuk dalam kategori dengan konsep CBT di masa pandemi Covid 19, yaitu Kampung Kue, Kampung Krupuk Gunung Anyar, Kampung Tempe Tenggilis, Kampung Hijau Jambangan, Kampung Sepatu Osowilangon, Kampung Herbal Genteng. Peran perempuan dalam mempertahankan kampung wisata yaitu 88% sebagai pelaksana dan 28% sebagai pemantau.