Permasalahan utama dalam produksi animasi edukatif untuk anak-anak adalah bagaimana menyampaikan pesan moral secara emosional tanpa mengandalkan narasi verbal yang kompleks. Dalam proyek animasi Little Ammar, Shot 21 dirancang untuk menggambarkan transisi emosi karakter utama dari rasa takut menjadi berani. Tantangan teknis yang dihadapi animator adalah menciptakan perubahan ekspresi secara halus, konsisten, dan dapat dipahami secara visual oleh anak-anak. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi teknik pose to pose dalam mengatur ekspresi karakter, serta bagaimana fitur Blender 3.4 seperti Graph Editor, Inverse Kinematics (IK), dan sistem keyframing digunakan untuk menghasilkan gerakan yang ekspresif dan meyakinkan. Metode produksi yang digunakan mencakup tahapan blocking, refining, stabilizing, dan polishing, yang dikombinasikan dengan prinsip animasi seperti timing, spacing, dan ease in-out. Komunikasi antar-tim dilakukan secara daring melalui Discord dan Google Sheets untuk efisiensi kolaborasi. Hasilnya, ekspresi karakter mampu menggambarkan proses psikologis karakter secara bertahap dan emosional. Shot ini juga berhasil menyampaikan pesan edukatif keberanian dan kemandirian melalui kombinasi visual dan musik. Proyek ini membuktikan bahwa pendekatan teknis yang tepat dapat menghasilkan animasi edukatif yang efektif secara naratif dan menarik secara visual. Kata kunci: animasi karakter, pose to pose, ekspresi emosi, Blender, keberanian, edukasi anak