Infeksi nifas merupakan infeksi yang terjadi akibat adanya bakteri di traktus genitalia setelah melahirkan, akibat adanya perlukaan pada daerah serviks, vulva, vagina, dan perineum pada proses persalinan. Beberapa penelitian menjelaskan bakteri yang sering menyebabkan infeksi traktus genitalia wanita adalah Staphylococcus aureus dan terdapat trauma atau luka maka sebagai media masuknya Staphylococcus aureus untuk terjadinya infeksi. Infeksi Staphylococcus aureus menjadi masalah yang serius saat ini, karena meningkatnya resistensi bakteri terhadap berbagai jenis antibiotik. Penelitian lain mengemukakan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) resisten terhadap antibiotik jenis β-lactam, penisilin, cephalosporins, dan carbapenem. Meluasnya resistensi bakteri terhadap obat-obatan yang ada, mendorong untuk penggalian sumber antibakteri dari bahan lain, seperti penggunaan probiotik. Probiotik terdiskripsikan sebagai mikroorganisme non patogen atau komponen bakteri dalam makanan suplementasi, termasuk golongan flora bakteri, yang mempunyai manfaat bagi kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit, ketika dalam jumlah yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh pemberian Lactobacillus reuteri terhadap presentase sel Treg dan sel Th22 pada limpa mencit nifas yang diinduksi Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sesungguhnya dengan menggunakan pendekatan post test only control group design. Sampel yang digunakan mencit (Mus musculus Galur Balb/c) bunting 13 hari dengan replikasi 40 mencit yang terbagi 8 kelompok. Dosis Lactobacillus reuteri 1x1010 CFU/mencit sebanyak 250μl diberikan per oral. Dosis Staphyloccus aureus 5x107 CFU/mencit sebanyak 200μl diberikan per vaginal. Presentase sel Treg dan sel Th22 dianalisis melalui pemeriksaan flowsitometri. Penelitian ini menunjukkan hasil pemberian probiotik Lactobacillus reuteri tidak terbukti mempengaruhi presentase sel Treg dan sel Th22 pada hari pertama postpartum. Pemberian probiotik Lactobacillus reuteri sampai hari ketiga postpartum terbukti mempengaruhi presentase sel Treg dan sel Th22.