Abstrak — Dalam era teknologi ini, internet menjadi kebutuhan pokok sebagai alat berkomunikasi dan bertukar informasi terutama untuk mahasiswa. Dengan adanya internet memungkinkan berbagai aktivitas secara online terutama padapendidikan. Pada periode perkuliahan 2022/2023, Universitas Telkom menerapkan metode blended learning dalam prosesbelajarnya. Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengkombinasikan sesi tatap muka dengan pembelajarandaring. Telkom University memiliki Gedung TULT yang merupakan gedung perkuliahan. Gedung TULT mempunyailayanan internet yang bisa diakses oleh seluruh pengguna internet di Gedung TULT. Dengan banyaknya pengguna yangmenggunakan layanan internet dalam waktu bersamaan, dapat menyebabkan traffic internet pada Gedung TULT mengalamikendala. Maka dari itu perlu adanya manajemen bandwidth untuk meningkatkan kualitas jaringan. Pada penelitian ini,penulis menggunakan metode FIFO dan SFQ untuk melakukan perbandingan manajemen bandwidth. Penelitian ini dilakukansecara simulasi dengan menggunakan perangkat 4 router Mikrotik dan 6 laptop sebagai client. Simulasi ini dilakukanselama 1 jam dengan mengakses streaming video dan meeting online di setiap client nya, lalu di capture menggunakanwireshark. Setelah mendapatkan datanya, dilakukan analisis parameter dari throughput, packet loss, delay, dan jitter darimetode FIFO dan SFQ. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan, metode FIFO unggul dalam segi QoS. Karena packet loss padametode FIFO lebih rendah dibandingkan metode SFQ. Kata kunci— Manajemen bandwidth, First In First Out, Stochastic Fair Queueing, Quality of Service