Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi dan pembentukan nilai sosial di kalangan remaja, termasuk sikap toleransi terhadap perbedaan. Media sosial menjadi ruang interaksi yang dominan namun ambivalen: dapat menjadi sarana pembelajaran nilai atau justru menyebarkan intoleransi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan media sosial terhadap sikap toleransi siswa kelas 12 Paket C di PKBM Pelita Kabupaten Deli Serdang, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 20 siswa yang dipilih secara purposif. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial dan jenis konten yang dikonsumsi memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap toleransi siswa. Siswa yang lebih sering mengakses konten edukatif dan inklusif menunjukkan tingkat toleransi yang lebih tinggi. Implikasi dari temuan ini menekankan pentingnya literasi digital dan strategi pendidikan karakter berbasis media sosial di lembaga pendidikan non-formal.