Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi dan Elektrokimia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievement Division (STAD). Subyek penelitian adalah siswa kelas III IPA1 Tahun Pelajaran 2003/2004 SMA Negeri 6 Banjarmasin yang berjumlah 30 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan kelas dengan proses siklus berjumlah 2 kali, dimana pada siklus I dilakukan tiga kali pelaksanaan tindakan dan pada siklus II dilakukan satu kali pelaksanaan tindakan. Data dikumpulkan dari hasil tes belajar, observasi, dan angket, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari tes awal yang hanya 21,60% menjadi 75,85% setelah selesaii siklus I. Kelemahan pengusaan konsep masih terlihat pada konsep-konsep penentuan koefisien reaksi redoks, jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks dengan metode setengah reaksi, peristiwa reaksi kimia menghasilkan energi listrik, menentukan logam yang mudah teroksidasi dari data Eo yang ada, menyusun urutan daya pengoksidasi unsur dari data Eonya, menentukan salah satu cara pencegahan korosi pada besi yang paling tepat, menentukan reaksi yang berlangsung pada anode dari suatu reaksi elektrolisis, serta menerapkan aplikasi dari hukum Faraday. Untuk itu dilakukan siklus II, hasilnya siswa dapat menguasai konsep-konsep tersebut dengan baik, hasil belajar siswa 91,51%. Hasil observasi terhadap pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru menunjukkan hasil yang baik, dimana guru telah mampu menerapkan model pembelajaran tersebut dengan baik. Hasil angket terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan guru menunjukkan respon yang sangat positif dari siswa, sekitar 86,67% strategi mengajar guru memudahkan siswa belajar, 100% siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar, 90% siswa senang dan mudah belajar dengan model diskusi STAD karena dibantu oleh teman yang lebih pandai dalam memahami konsep, 96,67% siswa merasa punya tanggung jawab untuk kemajuan individu dan kelompoknya, 83,33% siswa menginginkan agar dalam pembelajaran konsep kimia lainnya bisa pula guru menerapkan strategi STAD ini, dan sekitar 60% siswa dapat menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari.